Are you over 18 and want to see adult content?
More Annotations
A complete backup of filmfestival-rathausplatz.at
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of pdflivros.com.br
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of compatibilitate.ro
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of mission-center.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of photographycourse.net
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of enclasedesociales.wordpress.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of borneomobile7.blogspot.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of feastingathome.com
Are you over 18 and want to see adult content?
Favourite Annotations
A complete backup of https://reglaw.cz
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of https://exadel.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of https://la-peregrina.net
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of https://cruyff-foundation.org
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of https://bigtechinfo.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of https://cnbank.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of https://yalescientific.org
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of https://opinionworld.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of https://nikeairforce.com.de
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of https://4hupp56.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of https://1lib.domains
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of https://chanel.com
Are you over 18 and want to see adult content?
Text
para pendiri Bangsa
PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananRUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.KEDAULATAN RAKYAT
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yang memPERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananRUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.KEDAULATAN RAKYAT
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yang memPERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananKEDAULATAN RAKYAT
Pembahasan teori kekuasaan negara merupakan bagian dari teori negara karena teori kekuasaan negara merupakan turunan dari teori negara. Maka dari itu, didalam pembahasan teori kekuasaan negara pasti juga berbicara teori negara.RUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat.KEDAULATAN RAKYAT
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yang memPERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.RUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawanan SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat.KEDAULATAN RAKYAT
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yang memPERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
RUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawanan SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat.KEDAULATAN RAKYAT
Pembahasan teori kekuasaan negara merupakan bagian dari teori negara karena teori kekuasaan negara merupakan turunan dari teori negara. Maka dari itu, didalam pembahasan teori kekuasaan negara pasti juga berbicara teori negara.PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
RUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawanan SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananRUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.KEDAULATAN RAKYAT
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yang memPERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananRUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.KEDAULATAN RAKYAT
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yang memPERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananRUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananRUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.KEDAULATAN RAKYAT
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yang memPERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananRUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.KEDAULATAN RAKYAT
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yang memPERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananRUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananRUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.KEDAULATAN RAKYAT
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yang mem SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananRUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.KEDAULATAN RAKYAT
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yang mem SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat.PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.RUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawanan SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananRUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.KEDAULATAN RAKYAT
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yang mem SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawananRUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah.KEDAULATAN RAKYAT
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yang mem SEJARAH - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat.PERUBAHAN SOSIAL
Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya.RUMAH SINGGAH
Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan ini. C. Tujuan Rumah Singgah. PEMBELAAN TERHADAP NEGARA Mengingat usia para pelaku sejarah Bangsa ini sudah semakin tua dan bahkan sudah berkurang jumlahnya karena sudah banyak yang meninggal dunia akan tetapi semangat nilai perjuangannya harus tetap kita gelorakan kepada anak bangsa mendatang agar tidak terjadi kepada generasi muda yang melupakan sejarah dan melupakan para pahlawan danpara pendiri Bangsa
PERANG ACEH
Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada 1904, tapi perlawanan skip to main | skip to sidebarSEJARAH
* Beranda
RABU, 29 MARET 2017
RUMAH SINGGAH
A. PENGERTIAN RUMAH SINGGAH Dalam pengertian Rumah Singgah secara terminologi rumah berarti bangunan untuk tempat tinggal, sedangkan singgah adalah mampir atau berhenti sebentar di suatu tempat ketika dalam perjalanan. Dari pengertian diatas rumah singgah bisa diartikan sebagai bangunan atau tempat tinggal yang di tempati dalam waktu yang tidak lama. Sedangkan secara etimologi, Rumah Singgah adalah suatu wahana yang di persiapkan sebagai perantara antara anak jalanan dengan pihak-pihak yang membantu mereka .Sedangkan menurut M. Hakim Junaidi, Rumah Singgah merupakan suatu shelter yang berfungsi sebagai tempat tinggal, pusat kegiatan dan pusat informasi bagi anak jalanan. Dari pengertian diatas Rumah Singgah merupakan proses informal yang memberikan suasana resosialisasi kepada anak jalanan terhadap sistem nilai dan norma yang berlaku di masyarakat setempat . Rumah Singgah merupakan tahap awal bagi seorang anak untuk memperoleh pelayanan selanjutnya, oleh karenanya penting menciptakan Rumah Singgah sebagai tempat yang aman, nyaman, menarik, dan menyenangkan bagi anak jalanan sehingga anak akan selalu di Rumah Singgah. B. FUNGSI RUMAH SINGGAH Adapun Rumah Singgah didirikan mempunyai beberapa fungsi: 1. Tempat pertemuan pekerja sosial dengan anak jalanan untuk menciptakan persahabatan, mengkaji kebutuhan, dan melakukankegiatan
2. Tempat untuk mengkaji kebutuhan dan masalah anak serta menyediakan rujukan untuk pelayanan lanjutan 3. Perantara antara anak jalanan dengan keluarga, panti, keluarga pengganti, dan lembaga lainnya 4. Perlindungan bagi anak dari kekerasan/penyalahgunaan seks, ekonomi, dan bentuk lainnya yang terjadi di jalanan 5. Pusat informasi berbagai hal yang berkaitan dengan kepentingan anak jalanan seperti data dan informasi tentang anak jalanan, bursa kerja, pendidikan, kursus ketrampilan, dll 6. Mengembalikan dan menanamkan fungsi sosial anak dimana para pekerja sosial diharapkan mampu mengatasi permasalahan anak jalanan dan menumbuhkan keberfungsisosialan anak. Cara-cara penanganan profesional dilakukan antara lain menggunakan konselor yang sesuaidengan masalahnya.
7. Jalur masuk kepada berbagai pelayanan sosial dimana pekerja sosial membantu anak mencapai pelayanan tersebut 8. Pengenalan nilai dan norma sosial pada anak. Lokasi Ruamh Singgah berada di tengah-tengah lingkunagn masyarakat sebagai upaya mengenalkan kembali norma, situasi, dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab, dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anakjalanan ini.
C. TUJUAN RUMAH SINGGAH Tujuan umum Rumah Singgah adalah membantu anak jalanan mengatasi masalah-masalahnya dan menemukan alternatif untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Sedangkan tujuan khusus adalah: 1. Membentuk kembali sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat 2. Mengupayakan anak-anak kembali ke rumah jika memungkinkan atau kepanti dan lembaga lainnya jika di perlukan 3. Memberikan berbagai alternatif pelayanan untuk pemenuhan kebutuhan anak dan menyiapkan masa depannya sehingga menjadi warga masyarakat yang produktif. Adapun tujuan Rumah Singgah secara umum dapat di jabarkan sebagai wahana terhadap pembinaan anak-anak jalanan yang dilandasi dengan sikap pembentukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan normanorma yang berlaku termasuk pembentukan anak atas nilai-nilai atau norma-norma termasuk nilai-nilai atau norma-norma agama. D. PRINSIP-PRINSIP RUMAH SINGGAH Prinsip-prinsip Rumah Singgah disusun sesuai dengan karakteristik pribadi maupun kehidupan anak jalanan untuk memenuhi fungsi dan mendukung strategi yang telah disebutkan sebelumnya. Prinsip-prinsiptersebut adalah:
1. Semi institusional, dalam bentuk ini anak jalanan sebagai penerima layanan boleh bebas keluar masuk baik untuk tinggal sementara maupun hanya mengikuti kegiatan. Sebagai perbandingan, dalam bentuk institusional (panti) anak-anak di tempatkan dalam panti dalam suatu jangka waktu tertentu. Dalam bentuk non institusional (non panti) anak-anak tinggal dengan orang tuanya dan pemberi pelayanan mendatangi mereka atau anak mendatangi lemabaga. 2. Pusat kegiatan, Rumah Singgah merupakan tempat kegiatan, pusat informasi, dan akses seluruh kegiatan yang dilakukan di dalam maupun di luar Rumah Singgah 3. Terbuka 24 jam, Rumah Singgah terbuka 24 jam bagi anak. Mereka boleh datang kapan saja, siang hari maupun malam hari terutama bagi anak yang baru mengenal Rumah Singgah. Anak-anak yang sedang dibina, dilatih datang pada jam yang telah ditentukan, misalnya paling malam jam 22.00 waktu setempat. Hal ini memberikan kesempatan kepada anak jalanan untuk memperoleh perlindungan kapanpun. Para pekerja sosial siap dikondisikan untuk menerima anak dalam 24 jam tersebut, oleh karena itu harus ada pekerja sosial yang tinggal di Rumah Singgah 4. Hubungan informal (kekeluargaan), Hubungan-hubungan yang terjadi di Rumah Singgah bersifat informal seperti perkawanan atau kekeluargaan. Anak jalanan di bimbing untuk merasa sebagai anggota keluarga besar dimana para pekerja sosial bereperan sebagai teman, saudara/kakak atau orang tua. Hubungan ini membuat anak merasa diperlakukan seperti anak lainnya dalam sebuah keluarga dan merasa sejajar karena pekerja sosial menempatkan diri sebagai teman dan sahabat. Dengan cara ini diharapkan anak-anak mudah mengadukan keluhan, masalah, dan kesulitannya sehingga memudahkan penangananmasalahnya.
5. Bermain dan belajar, di Rumah Singgah anak dibebaskan untuk bermain, tidur, bercanda, bercengkrama, mandi, belajar kebersihan diri, dsb. Perilaku yang negatif seperti perjudian, merokok, minuman keras dan sejenisnya harus dilarang. Dengan cara ini diharapkan anak-anak betah dan terjaga dari pengaruh buruk. Peraturan dibuat dan di sepakati bersama anak-anak 6. Persinggahan dari jalanan ke rumah atau ke alternatif lain, Rumah Singgah merupakan persinggahan anak jalanan dari situasi jalanan menuju situasi lain yang dipilih dan ditentukan oleh anak, misalnyakembali ke rumah, ikut saudara, masuk panti, kembali bersekolah, alih kerja di tempat lain, dsb. pengertian singgah adalahsbb:
a) Anak jalanan boleh tinggal sementara untuk tujuan perlindungan, misalnya karena tidak punya rumah, ancaman /kekerasan dari orang tua, dll. Biasanya hal ini dihadapi anak yang hidup di jalanan yang tidak mempunyai tempat tinggal b) Pada saat tinggal sementara mereka akan memperoleh penanganan yang terus menerus dari pekerja sosial untuk menemukan situasi-situasi seperti tertera diatas. Sehingga mereka tidak tergantung terus kepada Rumah Singgah c) Anak jalanan datang sewaktu-waktu untuk bercakap-cakap, istirahat, bermain, mengikuti kegiatan d) Rumah Singgah tidak memperkenankan anak jalanan untuk tinggal selamanya, misalnya karena tidak bayar e) Anak jalanan yang masih tinggal dengan orang tua atau saudaranya atau sudah mempunyai tempat tinggal tetap sendirian maupun berkelompok tidak di perkenankan tinggal menetap di Rumah Singgah kecuali ada beberapa situasi yang bersifat darurat. Anak jalanan yang sudah mempunyai tempat tinggal tetap merupakan kondisi yang lebih bagus dibandingkan dengan mereka yang membutuhkan Rumah Singgah sebagai tempat tinggal sementara, seperti kelompok anak yang hidupdijalanan.
7. Partisipasi, kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Singgah didasarkan pada prinsip partisipasi dan kebersamaan. Pekerja sosial dengan anak memahami masalah, merencanakan, dan merumuskan kegiatan. Anak dilatih belajar mengatasi masalahnya dan merasa memiliki atau memikirkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan 8. Belajar bermasyarakat, anak jalanan seringkali menunjukan sikap dan perilaku yang berbeda dengan norma masyarakat karena lamanya mereka tinggal dijalanan. Rumah Singgah ditempatkan di tengah-tengah masyarakat agar mereka kembali belajar norma dan menunjukan sikap dan perilaku yang normatif8 . Adapun syarat-syarat menjadi anggota Rumah Singgah antara lain : 1) Laki-laki atau perempuan 2) Usia 6 sampai dengan 18 tahun 3) Masih bersekolah atau tidak 4) Tinggal bersama keluarga atau tidak 5) Mempunyai kegiatan ekonomi atau tidak. Selain itu terdapat kriteria Rumah Singgah agar dapat disinggahi dengan baik, yaitu : a) Rumah Singgah 1. Ada ruang untuk berkumpul sekitar 20-30 anak 2. Satu ruang kegiatan administrasi 3. Satu ruang untuk ketua kelompok anak jalanan 4. Satu ruang untuk menyimpan lemari dan perbekalan anak 5. Teras untuk bermain beserta alat permainan 6. Satu kamar mandi dan WC 7. Tempat jemuran pakaian b) Perlengkapan 1. Sarana tidur untuk 30 anak 2. Alat pembersih seperti sapu, lap, pel, ember dansebagainya
3. Alat penerangan 4. Radio, Tape, dan TV 5. Setrika dan kelengkapannya 6. Kompor dan kelengkapannya 7. Papan tulis dan kelengkapannya c) Perlengkapan Kantor 1. Dua meja dan dua kursi 2. Satu lemari file 3. Satu lemari arsip 4. Alat tulis kantor 5. Papan tulis 6. Mesin tik atau computer Adapun sasaran anak jalanan yang perlu pembinaan atara lain: 1. Anak yang hidup di jalanan, yakni anak yang sudah putus hubungan dengan orangtuanya dan tidak sekolah maupun masih sekolah. 2. Anak yang bekerja di jalan, yakni anak-anakanak yang berhubungan tidak teratur dengan orangtuanya dan sudah tidak sekolah maupun masih sekolah. 3. Anak yang rentan menjadi anak jalanan, yakni anak yang masih tinggal dengan orang tuanya namun sudah mencari nafkah dijalan dan umumnya masih sekolah E. PENTINGNYA RUMAH SINGGAH Salah satu bentuk penanganan anak jalanan adalah melalui pembentukan rumah singgah. Konferensi Nasional II Masalah pekerja anak di Indonesia pada bulan juli 1996 mendefinisikan rumah singgah sebagai tempat pemusatan sementara yang bersifat non formal, dimana anakanak bertemu untuk memperoleh informasi dan pembinaan awal sebelum dirujuk ke dalam proses pembinaan lebih lanjut. Sedangkan menurut Departemen Sosial RI rumah singgah didefinisikan sebagai perantara anak jalanan dengan pihak-pihak yang akan membantu mereka. Rumah singgah merupakan proses informal yang memberikan suasana pusat realisasi anak jalanan terhadap system nilai dan norma di masyarakat. Secara umum tujuan dibentuknya rumah singgah adalah membantu anak jalanan mengatasi masalah-masalahnya dan menemukan alternatif untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Sedang secara khusus tujuan rumah singgah adalah: a) Membentuk kembali sikap dan prilaku anak yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. b) Mengupayakan anak-anak kembali kerumah jika memungkinkan atau ke panti dan lembaga pengganti lainnya jika diperlukan. c) Memberikan berbagai alternatif pelayanan untuk pemenuhan kebutuhan anak dan menyiapkan masa depannya sehingga menjadi masyarakat yang produktif. Peran dan fungsi rumah singgah bagi program pemberdayaan anak jalanan sangat penting. Secara ringkas fungsi rumah singgah antara lain: a. Sebagai tempat pertemuan (meeting point) pekerja social dan anak jalanan. Dalam hal ini sebagai tempat untuk terciptanya persahabatan dan keterbukaan antara anak jalanan dengan pekerja sosial dalam menentukan dan melakukan berbagai aktivitaspembinaan.
b. Pusat diagnosa dan rujukan. Dalam hal ini rumah singgah berfungsi sebagi tempat melakukan diagnosa terhadap kebutuhan dan masalah anak jalanan serta melakukan rujukan pelayanan social bagianak jalanan.
c. Fasilitator atau sebagai perantara anak jalanan dengan keluarga, keluarga pengganti, dan lembaga lainnya. d. Perlindungan. Rumah singgah dipandang sebagai tempat berlindung dari berbagai bentuk kekerasan yang kerap menimpa anak jalanan dari kekerasan dan prilaku penyimpangan seksual ataupun berbagai bentuk kekerasan lainnya. e. Pusat informasi tentang anak jalanan f. Kuratif dan rehabilitatif, yaitu fungsi mengembalikan dan menanamkan fungsi social anak. g. Akses terhadap pelayanan, yaitu sebagai persinggahan sementara anak jalanan dan sekaligus akses kepada berbagai pelayanansosial.
h. Resosialisasi. Lokasi rumah singgah yang berada ditengah-tengah masyarakat merupakan salah satu upaya mengenalkan kembali norma, situasi dan kehidupan bermasyarakat bagi anak jalanan. Pada sisi lain mengarah pada pengakuan, tanggung jawab dan upaya warga masyarakat terhadap penanganan masalah anak jalanan. Bentuk upaya pemberdayaan anak jalanan selain melalui rumah singgah dapat juga dilakukan melalui program-program : a. Center based program, yaitu membuat penampungan tempat tinggal yang bersifat tidak permanen. b. Street based interventions, yaitu mengadakan pendekatan langsung di tempat anak jalanan berada atau langsung ke jalanan. c. Community based strategi, yaitu dengan memperhatikan sumber gejala munculnya anak jalanan baik keluarga maupunlingkungannya.
Diposting oleh Unknowndi 07.41
Tidak
ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!
Berbagi
ke Twitter
Berbagi
ke Facebook
PERUBAHAN SOSIAL
1. Latar Belakang
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya akan dapat diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Seseorang yang tidak dapat menelaah susunan dan kehidupan masyarakat desa di indonesia misalnya, akan berpendapat bahwa masyarakat tersebut statis , tidak maju dan tidak berubah. Pernyataan demikian didasarkan pada pandangan sepintas yang tentu saja kurang mendalam dan kurang teliti.Karena tidak ada suatu masyarakat pun yang berhenti pada suatu titik tertentu sepanjang masa. Orang orang desa sudah mengenal perdagangan, alat-alat transport modern, bahkan dapat mengakui berita-berita menggenai daerah lain melalui radio, televisi, dan sebagainya yang kesemuanya belum dikenal sebelumnya. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Karena luasnya bidang dimana mungkin terjadi perubahan-perubahan tersebut maka bilamana seseorang hendak membuat penelitian perlulah terlebih dahulu ditentukan secara tegas, perubahan apa yang dimaksudnya dasar penelitiannya mungkin tak akan jelas, apabila hal tersebut tidak dikemukakan terlebih dahulu. Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat banyak sosiolog modern yang mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah perubahan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat. Masalah tersebut menjadi lebih penting lagi dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi yang di usahakan oleh banyak masyarakat Negara-negara yang memperoleh kemerdekaan politiknya setelah perang dunia II. Sebagian besar ahli ekonomi mula-mula mengira bahwa suatu masyarakat akan dapat membangun ekonominya dengan cepat, apabila telah dicukupi dan dipenuhi syarat-syarat yang khusus diperlukan dalam bidang ekonomi. Akan tetapi pengalaman mereka yang berniat untuk mengadakan pembangunan ekonomi dalam masyarakat-masyarakat yang baru mulai dengan pembangunan terbukti bahwa syarat-syarat ekonomis saja tak cukup untuk melancarkan pembangunan.Di samping itu diperlukan pula perubahan-perubahan masyarakat yang dapat menetralisasi faktor-faktor kemasyarakatan yang mengalami perkembangan. Hal ini dapat memperkuat atau menciptakan factor-faktor yang dapat mendukung pembangunan tersebut. Sebaliknya, perlu diketahui terlebih dahulu perubahan-perubahan di bidang manakah yang akan terjadi nanti sabagai akibat dari pembangunan ekonomi dalam masyarakat. Perubahan-perubahan di luar bidang ekonomi tidak dapat dihindarkan karena setiap perubahan dalam suatu lembaga kemasyarakatan akan mengakibatkan pula perubahan-perubahan di dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan yang lainnya. Pada lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut selalu terkait proses saling mempengaruhi secara timbal balik. Para sosiologi pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat-masyarakat statis dan dinamis. Masyarakat yang statis adalah masyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis adalah masyarakat yang mengalami berbagai perubahan dengan cepat.Jadi setiap masyarakat, pada suatu masa dapat dianggap sebagai masyarakat yang statis. Sedangkan pada masyarakat yang lainya, dianggap sebagai masyarakat yang dinamis. Perubahan-perubahan bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan (progress) namun dapat pula berarti kemunduran dari bidang-bidangkehidupan tertentu.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia dewasa ini merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat, dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang berada jauh dari tempat tersebut. Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Namun dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya.Perubahan-perubahan sering berjalan secara konstan.Ia tersebut memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi karena sifatnya yang berantai, maka perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi keadaan di mana masyarakat mengadakan reorganisasi unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena perubahan. 2. Hubungan Antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai hubungan yang sangat erat. Pembahasan mengenai perubahan sosial tidak dapat dilepaskan dari pengertian perubahan kebudayaan. Karena pada kenyataannya keduanya tidak dapat dipisahkan dan selamanya merupakandwi tunggal.
Tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya. Walaupun secara teoritis keduanya dapat dipisahkan. Karena perubahan sosial berhubungan dengan perubahan kebudayaan, maka apabila terjadi perubahan pada unsur-unsur kebudayaan yang fundamental akan diikuti oleh perubahan-perubahan sosial. Manusia pada dasarnya memiliki sifat bosan, kebanyakan makhluk hidup akan pergi tidur selama dua belas jam bila mereka tidak melakukan kegiatan mencari mangsa, makan, minum dan lain lain, manusia tidak bisa tidur sebanyak itu. Dengan demikian, barang kali memang benar jika dikatakan bahwa kebosanan manusialah yang merupakan penyebab sebenarnya perubahan sosial. Tidak satu masyarakat pun yang generasi barunya meniru atau mengambil alih sepenuhnya kebudayaan generasi sebelumnya. Ini dibuktikan dengan adanya perubahan bahasa, bahasa inggris telah mengalami perubahan yang begitu besar sehingga banyak mahasiwa kesulitan dalam memahami karya shakespeare dan tidak berdaya sama sekali dalam memahami karya chaucer. Tidak ada satu pun upaya bersejarah dalam yang berhasil menahan perubahan budaya dan menghentikan pengaruh asing dapat berlangsung lama, perubahan sosial dan budaya berlangsung terus menerus dan tidak dapat dihentikan. Hanya tingkat kecepatan dan arahnya sajalah yang berbeda-beda. Terdapat pebedaan antara perubahan sosial dengan perubahan budaya, perubahan sosial merupakan perubahan dalam segi struktur sosial dan hubungan sosial, sedangkan perubahan budaya mencakup perubahan dalam segi budaya masyarakat. Perubahan sosial meliputi perubahan dalam segi distribusi kelompok usia,tingkat pendidikan rata-rata, tingkat kelahiran penduduk, penurunan kadar kekeluargaan, informalitas antar tetangga karena adanya perpindahan orang-orang dari desa ke kota, dan perubahan peran suami sebagai atasan yang kemudian menjadi mitra (patner) istri dalam keluarga demokratis saat ini. Perubahan budaya dapat meliputi antara lain penemuan dan penyebaran mobil, penambahan kata-kata baru dalam bahasa kita, perubahan konsep tata susila dan moralitas, bentuk seni baru ( seni musik, tari dan lain lain). Hampir setiap perubahan besar mencangkup aspek sosial dan budaya, oleh karena itu dalam penggunaan istilah tersebut perbedaan diantara keduanya tidak terlalu diperhatikan, kadang digunakan istilah perubahan sosial-budaya agar dapat mencakup kedua jenis perubahan tersebut. Perubahan sosial adalah perubahanyang terjadi pada unsur-unsur sosial dalam kehidupan masyarakat. Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi pada wujud budaya dan pada unsur-unsur budaya. Hubungan keduanya menurut Kingsley Davis bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan dalam kebudayaan, seperti ilmu pengetahuan, kesenian, teknologi, filsafat,dan lain-lain. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan-perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990). Meskipun dalam kenyataan dapat kita lihat bahwa perubahan kebudayaan tidak selamanya diikuti oleh perubahan sosial. Namun sukar untuk menentukan garis pemisah antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan, dan sulit dibayangkan jika terjadinya perubahan sosial tanpa didahului oleh suatu perubahan kebudayaan. Walaupun perubahan sosial dibedakan dari perubahan kebudayaan, tetapi pembahasan-pembahasan mengenai perubahan sosial tidak akan mencapai suatu pengertian yang benar jika tidak mengkaitkannya dengan perubahan kebudayaan yang terwujud dalam masyarakat yang bersangkutan. Hal yang sama juga berlaku dalam pembahasan-pembahasan mengenai perubahankebudayaan.
Akibat perubahan sosial tanpa dibarengi perubahan kebudayaan : 1. Timbulnya masalah sosial 2. Timbulnya perubahan sikap hidup 3. Timbulnya krisis masyarakat Perubahan sosial melekat pada diri suatu masyarakat dengan kebudayaan, karena untuk : 1. Menghadapi masalah-masalah baru. 2. Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris 3. Lingkungan yang berubah Contoh, masyarakat desa yang tadinya memiliki rasa solidaritas tinggi terhadap lingkungan seperti rajin gotong royong sekarang nilai-nilai itu telah hilang, mereka menggantikan keberadaan mereka saat gotongroyong dengan uang.
Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial. Pendapat tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara simbolik dan bukan warisan karena keturunan(Davis, 1960).
Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhikebutuhannya.
Contoh, ketika teknologi semakin maju, banyak masyarakat menggunakan HP. Perubahan sosial terjadi karena globalisasi, maka perubahan kebudayaan juga terjadi dari menggunakan surat untu berkomunikasi jarak jauh, kini menggunakan HP dan contoh perubahannya adalah penggunaan teknologi baru dan alat-alat modern di bidang pertanian akan mengubah sistem sosial di masyarakat antara lain sistem nilai, sistem upah, gotong royong, dan pelapisan sosial. Meskipun demikian tidak semua perubahan unsur kebudayaan selalu diikuti oleh perubahan sosial. Misalnya perubahan mode pakaian dan model potongan rambut tidak berpengaruh pada kehidupan sosial di masyarakat. 3. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang merasa puas terhadap sesuatu yang ada saat itu, dan memilih untuk stagnan pada posisi tersebut. Masyarakat dan manusia akan selalu mengalami perubahan sosial dikarenakan keinginan mereka untuk hidup lebih mudah, lebih mapan, lebih baik dan banyak lagi lainnya. Perubahan social budaya yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor penyebab perubahan social budaya dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu factor dari dalam masyarakat dan faktor dari luarmasyarakat.
Terjadinya perubahan dalam kehidupan masyarakat desa disebabkan oleh berbagai hal yang tidak sama. Beberapa pendapat ahli sosiologi mengenai penyebab terjadinya perubahan sosial antara lain; 1. Menurut Soerjono Soekamto, terdapat beberapa sumber atau faktor dalam (internal) yang menjadi penyebab perubahan sosial budaya dalammasyarakat yaitu:
• Bertambah dan berkurangnya penduduk • Penemuan penemuan baru • Pertentangan atau konflik dalam masyarakat. • Pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat tersebut 2. Menurut David Mc Cleland, terdapat beberapa sumber atau faktor dalam (internal) yang menjadi penyebab perubahan sosial budaya dalammasyarakat yaitu:
• Dorongan terjadinya perubahan sosial adalah adanya virus N-Ach(need of achievent)
• Hasrat mencapai prestasi yang melanda masyarakat 3. Menurut Mc Iver dan Page bahwa perubahan sosial disebabkan oleh • Faktor lingkungan alam • Faktor teknologi • Faktor kebudayaan. 4. Menurut Alvin Betrand, bahwa perubahan sosial disebabkan olrh• Komunikasi yang berupa penyampaian ide, gagasan, nilai dan keyakinan dari satu pihak ke pihak lainnya sehinngga tercapai suatu bentuk pemahaman bersama. Beberapa pandangan mengenai penyebab terjadinya perubahan sosial antara lain sebagai berikut; 1. Ditinjau dari sumbernya a. faktor internal antara lain Perubahan jumlah penduduk Perubahan jumlah penduduk adalah hal yang wajar, bila dipandang dari segi kebutuhan terhadap barang dan jasa, pertambahan anggota dalam masyarakat akan mengakibatkan kebutuhan barang dan jasa pun meningkat, oleh karena itu untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian, produksi ditambah. Contohnya saja, wilayah pertanian dan hutan yang dulunya merambah ke segala pelosok Indonesia, akan tetapi karena adanya keinginan untuk pemenuhan kebutuhan barang dan jasa masyarakat, lahan pertanian di ganti menjadi lahan industri dan tempat tinggal, intensifikasi pertanian dilakukan untuk mewadahi pengurangan lahan yang ada. Dikarenakan banyaknya lahan industri yang terbuka, para petani banyak yang beralih pekerjaan dari petani ke wilayah industri. Hal ini mengakibatkan terjadinya kepadatan penduduk di perkotaan. Perubahan jumlah penduduk yang semakin meningkatkan perubahan akan kebutuhan pokok untuk hidup yakni sandang pangan dan papan. Meningkatnya kebutuhan primer juga akan menyebabkan semakin meningkat pula banyaknya transmigrasi dan urbanisasi, dengan tujuan untuk memenuhi segala kebutuhan pokok. Adanya penemuan-penemuan baru yang dibedakan menjadi 3, yaitu discovery, inovasi dan invention. Adanya penemuan-penemuan baru dikarenakan apabila terjadi hal demikian akan mengakibatkan munculnya kesadaran individu atau pun kelompok dalam masyarakat akan adanya “kelemahan” dalam kebudayaan mereka. Selain itu, kualitas dari para ahli semakin meningkat dengan ditemukannya banyak teknologi sehingga peradapan manusia akan bergerak lebih cepat dan lebih maju dan batas batas kebudayaan masyarakat satu dan lainnya makin kabur dikarenakan hal ini juga mendukung terjadinya
asimilasi.
Discovery adalah penemuan baru yang belum pernah ada sebelumnya, sehingga benar-benar penemuan baru dan ditemukan oleh seseorang atau beberapa individu. Inovasi adalah proses-proses perubahan sosial budaya yang besar tapi terjadi dalam waktu singkat. Invention adalah bentuk pengembangan atau penyempurnaan dari penemuan yang sudah ada sebelumnya dan saat ketika masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru tersebut. Terjadinya penemuan baru dalam kehidupan masyarakat disebabkan oleh : • Adanya sumber daya manusia yang berkualitas • Adanya rangsangan bagi aktivitas penemuan baru • Adanya kesadaran bagi setiap anggota masyarakat mengenaikekurangan
• Ketidakpuasan dari apa yang telah dicapainya demi peningkatankesejahteraan hidup
Contohnya penemuan handphone. Handphone selain mengubah cara berkomunikasi juga dapat mengubah status sosial yang ada dimasyarakat.
Dengan memiliki HP model terbaru dan tercanggih dianggap mempunyai status sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai HP. Penemuan-penemuan baru yang membawa pembaruan dalam kehidupan di masyarakat disebut inovasi. Konflik atau pertentangan dalam masyarakat Ini sesuai dengan teori sosial yang dijelaskan dalam teori perubahan sosial Karl Max tentang teori konflik. Konflik sosial contohnya perubahan dari orde lama ke orde baru. Kalian masih ingat konflik yang terjadi saat itu. Terjadi pergolakan dimana mana, tentang PKI dan sebagainya. Sehingga masyarakat yang mulai bosan akan hal tersebut bergerak dan begitupun dengan pemerintah memanfaatkan. Kehidupan masyarakat yang dinamis dan heterogen memungkinkan terjadinya konflik. Konflik dapat terjadi antarindividual, antara individu dengan kelompok maupun antarkelompok. Konflik mudah terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang. Konflik di masyarakat dapat bersumber dari perbedaan pandangan tentang nilai, norma atau adat istiadat, dan perilaku sosial. Pertentangan tentang nilai, norma, adat istiadat, dan perilaku akan menimbulkan perubahan bila individu atau kelompok tersebut telah beralih dari nilai, norma, adat istiadat, dan perilaku sosial yang telah dijalankan selama ini. Contohnya pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua dalam menilai dan menyikapi masuknya budaya Barat ke Indonesia. Apabila dalam perkembangan selanjutnya generasi muda menerima dan memakai budaya Barat berarti telah terjadi perubahan sosial dan budaya. Terjadinya pemberontakan atau Revolusi Tentu saja setiap revolusi di negara manapun tentu akan mengakibatkan terjadinya perubahan sosial. Pemberontakan atau revolusi pada suatu negara akan membawa perubahan sosial dan budaya masyarakatnya. Karena revolusi akan berpengaruh besar pada perubahan struktur masyarakat dan lembaga masyarakat mulai dari lembaga yang terkecil yaitu keluarga sampai lembaga-lembaganegara.
Contohnya revolusi yang meletus di Rusia pada tahun 1917 telah mengubah negara Rusia dari bentuk kerajaan absolut menjadi negara diktator proletariat. Revolusi tersebut juga telah mengubah lembaga-lembaga kemasyarakatan mulai bentuk negara sampai keluarga batih. Teknologi
Teknologi dapat mempengaruhi perkembangan masyarakat yaitu dapat mempengaruhi sebagian dari pikiran dan perilaku manusia yang akan membawa perubahan sosial budaya dalam kehidupannya. Contoh: teknologi dalam industri tekstil dapat mempengaruhi cara berpakaian serta mode atau gaya berpakaian manusia. Dengan demikian sesungguhnya keberadaan teknologi telah banyak membantu atau memudahkan aktivitas manusia dan juga mengubah kehidupan manusia menuju keadaan yang lebih baik. Namun, dalam kenyataannya, teknologi juga dapat membawa pengaruh ke arah yang kurang baik dan justru dapat menyebabkan masalah baru yang lebih parah. Contoh : teknologi komunikasi seperti dalam bentuk tayangan telivisi, jika tidak dapat diadaptasi dengan baik secara langsung dapat mengubah pola kehidupan sehari-hari masyarakat, misalnya gaya hidup, kekerasan, dan lainya. Keterbukaan masyarakat Sifat masyarakat yang terbuka mempermudah masyarakat tersebut untuk menerima unsur-unsur baru atau menyerapnya dalam kehidupan sosial dan budayanya. Oleh karena itu, masyarakat yang bersifat terbuka akan mempermudah terjadinya perubahan-perubahan sosial maupun budaya. Contoh : melalui pendidikan, seorang anak buruh bangunan dapat menjadi seorang dokter atau insinyur, sehingga dapat mengubah kondisi keluarganya, yakni mengangkat keluarganya untuk memiliki kehidupan sosial dan budaya yang lebih baik. b. Faktor Eksternal antara lain, Pengaruh Lingkungan Fisik yang Ada di Sekitar Manusia Faktor lingkungan fisik yang dapat mengubah kondisi sosial budaya masyarakat antara lain adanya gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan angin topan. Alam fisik yang subur dan tandus, membawa pengaruh berbeda dalam tingkat kemakmuran masyarakatnya. Perubahan dapat disebabkan oleh lingkungan fisik, seperti terjadinya gempa bumi, taufan, banjir besar, dan lain-lain mungkin menyebabkan bahwa masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggalnya yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru tersebut. Dengan adanya bencana alam tersebut masyarakat pindah ke tempat baru yang lebih aman. Di tempat baru mereka harus menyesuaikan dengan lingkungan alam yang baru. Berarti telah terjadi perubahan sosialbudaya.
Contohnya bencana alam tsunami yang mengguncang Aceh menyebabkan perpindahan permukiman rakyat Aceh dari daerah pantai ke tempat yang lebih tinggi yaitu di pegunungan dan pengaruh pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri terhadap masyarakat petani di Sukoharjo dibandingkan sebelum dan sesudah dibangun waduk. Perpindahan ini akan menyebabkan perubahan mata pencaharian dari nelayan ke mata pencaharian yang lain, misalnya pertanian danperkebunan.
Peperangan
Peperangan yang terjadi antara negara yang satu dengan negara yang lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat mendasar, baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Perubahan-perubahan itu umumnya terjadi pada negara yang kalah perang karena biasanya negara yang menang cenderung untuk memaksakan nilai-nilai, budaya, cara-cara, dan lembaga kemasyarakatannya kepada negara tersebut. Peperangan antara negara satu dengan negara lain menyebabkan perubahan sosial budaya masyarakatnya. Karena negara yang menang perang biasanya memaksakan nilai-nilai dan cara-cara dari lembaga masyarakat yang dianutnya kepada negara yang kalah perang. Peperangan juga dapat menimbulkan dampak yang tidak terlalu baik bagi mental masyarakat. Negara yang menang dalam peperangan pasti akan menanamkan nilai-nilai sosial dan kebudayaannya. Contohnya tergulingnya Rezim Taliban di Afganistan oleh Amerika Serikat menyebabkan perubahan besar-besaran masyarakatnya. Perubahan tersebut terjadi karena Amerika Serikat memberlakukan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di Amerika kepada rakyat Afganistan. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain Pengaruh kebudayaan masyarakat lain, ketika dua masyarakat saling berinteraksi. Interaksi tersebut akan menimbulkan perubahan pola pikir dan selanjutnya bisa terjadi akulturasi atau asimilasi. Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan dimana kebudayaan setempat masih terlihat. Sering dianalogikan dengan rumus A+B=AB, dengan A=kebudayaan asing dan B=kebudayaan setempat. Asimilasi adalah percampuran dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan yang baru sama sekali. Dianalogikan dengan rumus A+B=C, dengan A=kebudayaan asing, B=kebudayaan setempat, dan C=kebudayaan baru. Dalam proses perubahan sosial budaya akibat interaksi masyarakat sering dijumpai istilah difusi, yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari sekelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lain. Dengan perkembangan teknologi sekarang ini, seperti TV, jejaring sosial, dan banyak lagi, serta turis dan banyaknya pendatang dari luar, semakin memudahkan masuknya kebudayaan masyarakat lain. Hal ini akan secara langsung mengakibatkan terjadinya perubahan sosial dari dalam yaitu penemuan penemuan baru. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial dan budaya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat, mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal-balik, artinya masingmasing masyarakat mempengaruhi masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yanglain itu.
Faktor pengaruh budaya masyarakat lain lebih mudah terjadi pada masyarakat yang terbuka daripada masyarakat yang tertutup. Pada masyarakat yang terbuka mudah menerima unsur-unsur budaya lain dan mudah berinteraksi dengan masyarakat luar. Sedangkan pada masyarakat tertutup sulit menerima unsur-unsur budaya luar juga tidak mudah untuk berinteraksi dengan orang atau masyarakatlain.
Apabila dua bangsa atau masyarakat sering berinteraksi maka akan terjadi hubungan timbal balik dan saling memengaruhi. Interaksi tersebut dalam bidang budaya akan menimbulkan terjadinya difusi, asimilasi, dan akulturasi kebudayaan. Kontak kebudayaan antarmasyarakat akan menyebabkan pengaruh positif dan negatif. Contoh: Kontak kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan barat. Pengaruh positif berupa transformasi iptek, sedangkan pengaruh negatif sikap westernis sekelompok masyarakat Indonesia. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain misalnya banyaknya rakyat cina yang tinggal di Indonesia kemudian melakukan interaksi langsung dengan masyarakat indonesia secara terus menerus akan melahirkan sebuahbudaya baru.
4. Faktor Pendorong dan Penghambat Jalannya Proses Perubahan SosialBudaya
Terjadinya suatu proses perubahan pada masyarakat, diakibatkan adanya faktor yang mendorongnya, sehingga menyebabkan timbulnya perubahan. Faktor pendorong tersebut menurut Soerjono Soekanto antara lain: Kontak dengan kebudayaan lain Kontak merupakan proses penyampaian informasi tentang ide, keyakinan, dan hasil-hasil budaya. Adanya kontak dengan budaya lain menjadikan satu kebudayaan bertemu dan saling bertukar informasi. Misalnya kontak dagang antara pedagang nusantara dengan pedagang India, Arab, dan Barat. Kebudayaan mereka saling mempengaruhi yang akhirnya membawa perubahan sosial budaya. Oleh karena itu, seringnya melakukan kontak dengan budaya lain akan mempercepat laju perubahan sosial budaya. Masyarakat yang sering melakukan kontak dengan kebudayaan lain akan mengalami perubahan yang cepat. Kontak dengan kebudayaan lain ini berhubungan dengan difusi, yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu ke individu lain atau dari satu masyarakat kemasyarakat lain.
Kontak dengan budaya lain juga terdapat dalam akulturasi. Akulturasi memiliki ciri yang sama dengan difusi, tetapi membutuhkan kontak langsung dan berkesinambungan. Contoh: akulturasi budaya Cina, Arab, dan lokal yang terwujud dalam pakaian adat pengantin Betawi. Proses terjadinya pengaruh perubahan karena kontak kebudayaan dengan masyarakat lain dijelaskan sebagai berikut: 1. Difusi kebudayaan adalah penyebaran unsur kebudayaan dari suatu tempat lain. Dengan proses tersebut manusia mampu untuk menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebar luaskan kepada semua masyarakat, hingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Proses difusi dapat menyebabkan lancarnya proses perubahan, karena difusi memperkaya dan menambah unsur-unsur kebudayaan yang seringkali memerlukan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang lama dengan yang baru. 2. Akulturasi kebudayaan adalah pertemuan antar dua kebudayaan atau lebih di mana kebudayaan asli masih tampak. 3. Asimilasi kebudayaan: proses pertemuan dan percampuran dua kebudayaan atau lebih. Faktor yang merubah terjadinya asimilasi antara lain toleransi, pernikahan campur, atau sikap simpati terhadapkebudayaan lain.
Di dalam masyarakat yang mengalami suatu proses perubahan, terdapat faktor- faktor pendorong jalannya perubahan. Margono Slamet menyebutkan bahwa terdapat kekuatan-kekuatan pendorong (motivational forces) yang mempengaruhi perubahan. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut : a. Adanya ketidakpuasan terhadap situasi yang ada, karena itu ada keinginan akan situai yang lain. b. Adanya pengetahuan tentang perbedaan antara apa yang ada dengan yang seharusnya bisa ada. c. Adanya tekanan-tekanan dari luar, seperti persaingan atau kompetisi, keharusan-keharusan menyesuaikan diri, dan sebagainya. d. Adanya kebutuhan-kebutuhan daridalam untuk mencapai efisiensi dan peningkatan, misalnya produktivitas. Sistem Pendidikan Formal yang Maju Pada dasarnya pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi individu, untuk memberikan wawasan serta menerima hal-hal baru, juga memberikan bagaimana caranya dapat berfikir secara ilmiah. Pendidikan juga mengajarkan kepada individu untuk dapat berfikir secara obyektif. Hal seperti ini akan dapat membantu setiap manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuh kebutuhan zamanatau tidak.
Pada jaman modern sekolah semakin memegang peran penting dalam melakukan perubahan-perubahan pada para murid yang juga merupakan anggota masyarakat secara keseluruhan. Melalui pendidikan, seseorang diajarkan berbagai kemampuan dan nilai-nilai yang berguna bagi manusia, terutama untuk membuka pikirannya terhadap hal-hal baru. Pendidikan mengajarkan seseorang untuk berpikir ilmiah dan objektif. Dengan kemampuan tersebut, seseorang dapat menilai bentuk kebudayaan yang sesuai dengan kebutuhan serta kebudayaan yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Berbekal pengetahuan itu seseorang melakukan perubahan pada kebudayaan jika dirasa perlu. Oleh karena itu, sistem pendidikan tinggi mampu mendorong munculnya perubahan sosial budaya. Sistem Terbuka Pada Lapisan Masyarakat Adanya system yang terbuka di dalam lapisan masyarakat akan dapat menimbulkan terdapatnya gerak social vertical yang luas atau berarti member kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Hal seperti ini akan berakibat seseorang mengadakan identifikasi dengan orang-orang yang memiliki status yang lebih tinggi. Identifikasi adalah suatu tingkah laku dari seseorang, hingga orang tersebut merasa memiliki kedudukan yang sama dengan orang yang dianggapnya memiliki golongan yang lebih tinggi. Hal ini dilakukannya agar ia dapat diperlakukan sama dengan orang yang dianggapnya memiliki status yang tinggi tersebut. Penduduk yang Heterogen Terdapatnya penduduk yang memiliki latar belakang kelompok-kelompok social yang berbeda-beda, misalnya ideology, ras yang berbeda akan mudah menyulut terjadinya konflik. Terjdinya konflik ini akan dapat menjadi pendorong perubahan-perubahan sosial di dalam masyarakat. Pada masyarakat yang heterogen atau masyarakat yang berbasis latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologi yang beragam akan mudah mengalami pertentangan-pertentangan yang mengundang perubahan. Keadaan ini akan mendorong terjadinya perubahan dalam masyarakat. Masyarakat yang heterogen memudahkan terjadinya perubahan sosial budaya. Hal ini dapat dilihat pada masyarakat Indonesia. Penduduk Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku, ras, dan ideologi. Perbedaan-perbedaan yang ada tidak selamanya membawa keuntungan bagi Indonesia. Perbedaan tersebut dapat menimbulkan konflik jika tidak disertai dengan rasa toleransi yang tinggi. Konflik-konflik inilah yang mendorong munculnya perubahan sosial budaya. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupantertentu
Terjadinya ketidakpuasan dalam masyarakat, dan berlangsung dalam waktu yang panjang, juga akan mengakibatkan revolusi dalam kehidupanmasyarakat.
Adanya orientasi ke masa depan Terdapatnya pemikiran-pemikiran yang mengutamakan masa yang akan datang, dapat berakibat mulai terjadinya perubahan-perubahan dalam system social yang ada. Karena apa yang dilakukan harus diorientasikan pada perubahan di masa yang akan datang. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju Bila sikap itu telah dikenal secara luas oleh masyarakat, maka masyarakat akan dapat menjadi pendorong bagi terjadinya penemuan-penemuan baru. Contohnya hadiah nobel, menjadi pendorong untuk melahirkan karya-karya yang belum pernah dibuat. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang(deviation)
Adanya toleransi tersebut berakibat perbuatan-perbuatan yang menyimpang itu akan melembaga, dan akhirnya dapat menjadi kebiasaan yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat. Faktor-faktor Penghambat Perubahan Sosial Selain dari itu faktor-faktor yang bisa menghambat perkembangan di masyarakat dari perubahan sosial budaya diantaranya : Kurang berhubungan dengan masyarakat lain Masyarakat yang kurang memiliki hubungan dengan masyarakat lain umumnya adalah masyarakat terasing atau terpencil. Dengan keadaan seperti ini, mereka tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat Keterlambatan perkembangan ilmu pengetahuan di suatu kelompok masyarakat dapat disebabkan karena masyarakat tersebut berada di wilayah yang terasing, sengaja mengasingkan diri atau lama dikuasai (dijajah) oleh bangsa lain sehingga mendapat pembatasan-pembatasan dalam segala bidang. Sikap masyarakat yang sangat tradisional Suatu sikap yang mengagung-agungkan tradisi lama serta anggapan bahwa tradisi tidak dapat diubah akan sangat menghambat jalannya proses perubahan, keadaan tersebut akan menjadi lebih parah apabila masyarakat yang bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat Kelompok-kelompok yang mendapatkan keuntungan atas kedudukannya dalam masyarakat akan cenderung mempertahankan keadaan dan kedudukannya. Mereka akan terus memelihara kondisi yang sudah ada dan enggan melakukan perubahan. Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi sosial yangtelah ada
Integrasi sosial mempunyai derajat yang berbeda. Unsur-unsur luar dikhawatirkan akan menggoyahkan integrasi sosial dan menyebabkan perubahan-perubahan pada aspek tertentu dalam masyarakat. Kehawatiran ini menyebabkan perubahan urung dilakukan. Prasangka pada hal-hal baru atau asing (sikap tertutup) Prasangka seperti ini umumnya terdapat pada masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa asing, mereka menjadi sangat curiga terhadap hal-hal yang datang dari luar sebab memiliki pengalaman pahit sebagai bangsa yang pernah dijajah, umumnya unsur-unsur baru yang masuk berasal dari dunia barat. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis Di dalam masyarakat menganggap pandangan hidup atau keyakinan yang telah menjadi ideologi dan dasar integrasi mereka dalam waktu lama dapat terancam oleh setiap usaha perubahan unsur-unsur kebudayaan. Adat istiadat (kebiasaan) Adat istiadat atau kebiasaan merupakan pola perilaku anggota masyarakat dalam memenuhi semua kebutuhan pokoknya. Jika kemudian pola-pola perilaku tidak lagi efektif memenuhi kebutuhan pokok, maka akan muncul krisis adat atau kebiasaan, yang mencakup bidang kepercayaan, sistem pencaharian, pembuatan rumah dan cara berpakaian. Diposting oleh Unknowndi 07.34
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!
Berbagi
ke Twitter
Berbagi
ke Facebook
Postingan Lama
Beranda
Langganan: Postingan (Atom)*
*
*
*
POPULAR POSTS
*
Rumah Singgah
A. Pengertian Rumah Singgah Dalam pengertian Rumah Singgahsecara terminolo...
*
Perang Aceh
A. Pendahuluan Perang Aceh ialah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 sampai 1904. Kesultanan Aceh menye...*
Kedaulatan Rakyat
1. Teori Kedaulatan Sejak awalnya, teori tentang kekuasaan negara tidak pernah terlepas kaitannya dengan pembahasan siapa yangmem...
*
Perubahan Sosial
1. Latar Belakang Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.Perubahan mana dapat berupa perubahanyang t...
*
Pembelaan terhadap Negara 1 Latar Belakang Bela Negara adalah sebagai organisasi mata Rantai Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia yang di bentuk untuk turutmem...
BLOGGER TEMPLATES
BLOGROLL
ARSIP BLOG
* ▼ 2017 (4)
* ▼ Maret (4)
* Rumah Singgah
* Perubahan Sosial
* Pembelaan terhadap Negara* Perang Aceh
* ► 2016 (1)
* ► Juli (1)
Diberdayakan oleh Blogger .ABOUT
Copyright © 2019 | Blog design by Shery @Sweet and Lovely Design | Created for Sweet LikeCandy .
Details
Copyright © 2024 ArchiveBay.com. All rights reserved. Terms of Use | Privacy Policy | DMCA | 2021 | Feedback | Advertising | RSS 2.0