Are you over 18 and want to see adult content?
More Annotations
A complete backup of www.merkur.de/politik/akk-nachfolger-cdu-news-umfragewerte-aktuell-kanzler-kandidatin-merz-berlin-deutschla
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of www.mediafax.ro/externe/de-ce-nu-s-a-mutat-melania-la-casa-alba-imediat-dupa-prezidentialele-din-2016-prima
Are you over 18 and want to see adult content?
Favourite Annotations
Solar Panels Alberta, Solar Company Manitoba and Saskatchewan | miEnergy
Are you over 18 and want to see adult content?
EEEGUIDE - Online Electrical and Electronics Study
Are you over 18 and want to see adult content?
Tangiers Casino - Play the Best Online Casino Games for Real Money
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of westervillelibrary.org
Are you over 18 and want to see adult content?
Text
dahulu cinta itu
NOR SYIMA: CERPEN 2014TRANSLATE THIS PAGE Cerpen 2018. Cerpen 2020. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (SurahAl-Alaq 1
NOR SYIMA: CERPEN : CRUSHTRANSLATE THIS PAGE NoR SyImA: Cerpen : Crush. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (SurahAl-Alaq 1-5)
NOR SYIMA: E-NOVEL HIS HEROIN OR WIFE? 1 Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (Surah Al-Alaq 1-5) Friends. Untuk menyelami cinta dan cita-cita, anggap dahulu cinta itu deritadan
NOR SYIMA: CERPEN 2016TRANSLATE THIS PAGE Cerpen 2016. Cerpen 2017. Cerpen 2018. Cerpen 2020. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). NOR SYIMA: CERPEN : CINTA KAU DIAM-DIAM NoR SyImA: Cerpen : Cinta Kau Diam-Diam. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (Surah Al-Alaq 1-5) Friends. NOR SYIMA: CERPEN : BILA MAMAT SOMBONG LUAHKAN …TRANSLATE THIS PAGE Aku kembali melangkah. Aku harap aku tak berjumpa lagi dengan mamat yang sombong tu. Buat sakit hati je.. " Elok sangatlah tu! Perangai pun macam budak-budak!" Sempat lagi mamat tu laungkan sesuatu dekat aku. Ya Allah. Apasallah hari ini aku jumpa mamat tu. NOR SYIMA: POYO?TRANSLATE THIS PAGE NoR SyImA: Poyo? Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (Surah Al-Alaq 1-5) Friends. Untuk menyelami cinta dan cita-cita, anggapdahulu cinta
NOR SYIMA: CINTA BERSATU 20TRANSLATE THIS PAGE Cinta Bersatu 20. Wah! Seronoknya dapat bercuti. Bersama suami pula tu. Mujur mama bagi tarikh masa aku cuti semester. Kalau tidak teruk juga. Dan aku gembira sebab lagi dua tahun je aku nak habiskan semester aku. Tiba-tiba aku terasa di peluk daripada belakang. Siapa lagi kalau bukan Anuar. NOR SYIMA - BLOGGERTRANSLATE THIS PAGE Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (Surah Al-Alaq 1-5) Friends. Untuk menyelami cinta dan cita-cita, anggap dahulu cinta itu derita dan cita-cita itu cahaya. NOR SYIMA: CERPEN 2012TRANSLATE THIS PAGE Cerpen 2020. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (Surah Al-Alaq 1-5) Friends. Untuk menyelami cinta dan cita-cita, anggapdahulu cinta itu
NOR SYIMA: CERPEN 2014TRANSLATE THIS PAGE Cerpen 2018. Cerpen 2020. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (SurahAl-Alaq 1
NOR SYIMA: CERPEN : CRUSHTRANSLATE THIS PAGE NoR SyImA: Cerpen : Crush. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (SurahAl-Alaq 1-5)
NOR SYIMA: E-NOVEL HIS HEROIN OR WIFE? 1 Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (Surah Al-Alaq 1-5) Friends. Untuk menyelami cinta dan cita-cita, anggap dahulu cinta itu deritadan
NOR SYIMA: CERPEN 2016TRANSLATE THIS PAGE Cerpen 2016. Cerpen 2017. Cerpen 2018. Cerpen 2020. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). NOR SYIMA: CERPEN : CINTA KAU DIAM-DIAM NoR SyImA: Cerpen : Cinta Kau Diam-Diam. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (Surah Al-Alaq 1-5) Friends. NOR SYIMA: CERPEN : BILA MAMAT SOMBONG LUAHKAN …TRANSLATE THIS PAGE Aku kembali melangkah. Aku harap aku tak berjumpa lagi dengan mamat yang sombong tu. Buat sakit hati je.. " Elok sangatlah tu! Perangai pun macam budak-budak!" Sempat lagi mamat tu laungkan sesuatu dekat aku. Ya Allah. Apasallah hari ini aku jumpa mamat tu. NOR SYIMA: POYO?TRANSLATE THIS PAGE NoR SyImA: Poyo? Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (Surah Al-Alaq 1-5) Friends. Untuk menyelami cinta dan cita-cita, anggapdahulu cinta
NOR SYIMA: CINTA BERSATU 20TRANSLATE THIS PAGE Cinta Bersatu 20. Wah! Seronoknya dapat bercuti. Bersama suami pula tu. Mujur mama bagi tarikh masa aku cuti semester. Kalau tidak teruk juga. Dan aku gembira sebab lagi dua tahun je aku nak habiskan semester aku. Tiba-tiba aku terasa di peluk daripada belakang. Siapa lagi kalau bukan Anuar. NOR SYIMA: E-NOVEL HIS HEROIN OR WIFE? 1 Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (Surah Al-Alaq 1-5) Friends. Untuk menyelami cinta dan cita-cita, anggap dahulu cinta itu deritadan
NOR SYIMA: CERPEN : DIA ISTERIKU NoR SyImA: Cerpen : Dia Isteriku. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (SurahAl-Alaq 1-5)
NOR SYIMA: SESUCI KASIHMU 3TRANSLATE THIS PAGE NoR SyImA: Sesuci Kasihmu 3. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (SurahAl-Alaq 1-5)
NOR SYIMA: HIS HEROIN OR WIFE? 21 (END) Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (Surah Al-Alaq 1-5) Untuk menyelami cinta dan cita-cita, anggap dahulu cinta itu derita dan cita-cita itu cahaya. Sebelum mendekati erti cinta, mengertilah dahuluerti
NOR SYIMA: POYO?TRANSLATE THIS PAGE NoR SyImA: Poyo? Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (Surah Al-Alaq 1-5) Friends. Untuk menyelami cinta dan cita-cita, anggapdahulu cinta
NOR SYIMA: CERPEN : SI BERMATA KACA NoR SyImA: Cerpen : Si Bermata Kaca. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (Surah Al-Alaq 1-5) Friends. Untuk menyelami cinta dan cita-cita NOR SYIMA: CERPEN : MENGINTAI LANGITTRANSLATE THIS PAGE NoR SyImA: Cerpen : Mengintai Langit. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya."(Surah Al-Alaq 1-5)
NOR SYIMA: SESUCI KASIHMU 5 NoR SyImA: Sesuci Kasihmu 5. Pembuka Bicara. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu itu Maha Pemurah.Yang mengajar dengan pena (tulis baca). Mengajarkan kepada manusia,apa yang belum diketahuinya." (SurahAl-Alaq 1-5)
NOR SYIMA: SESUCI KASIHMU 19TRANSLATE THIS PAGE Sesuci Kasihmu 19. Okey. Memandangkan malam ini tuan punya blog baik hati sikit. Cewah! Kita upload satu lagi bab. Hehe.. Pagi itu, seperti biasa Syazwan akan bergerak ke tempat kerja. Eslina pula menjadi suri rumah sepenuh masa. Kalau tidak Eslina akan bekerja. Tapi entah mengapa hatinya tiba-tiba terasa ingin menjadi isteri mithali buatSyazwan.
NOR SYIMA: CINTA BERSATU 20TRANSLATE THIS PAGE Cinta Bersatu 20. Wah! Seronoknya dapat bercuti. Bersama suami pula tu. Mujur mama bagi tarikh masa aku cuti semester. Kalau tidak teruk juga. Dan aku gembira sebab lagi dua tahun je aku nak habiskan semester aku. Tiba-tiba aku terasa di peluk daripada belakang. Siapalagi
* Home
* Cerpen 2012
* Cerpen 2013
* Cerpen 2014
* Cerpen 2015
* Cerpen 2016
* Cerpen 2017
* Cerpen 2018
* Cerpen 2020
PEMBUKA BICARA
"BACALAH DENGAN NAMA TUHANMU YANG MENCIPTAKAN. DIA MENCIPTAKAN MANUSIA DARI SEGUMPAL DARAH. BACALAH DAN TUHANMU ITU MAHA PEMURAH.YANG MENGAJAR DENGAN PENA (TULIS BACA). MENGAJARKAN KEPADA MANUSIA,APA YANG BELUM DIKETAHUINYA." (SURAH AL-ALAQ 1-5)FRIENDS
__
> _UNTUK MENYELAMI CINTA DAN CITA-CITA, ANGGAP DAHULU CINTA ITU DERITA > DAN CITA-CITA ITU CAHAYA. SEBELUM MENDEKATI ERTI CINTA, MENGERTILAH > DAHULU ERTI CITA-CITA MAKA DENGAN SENDIRINYA NANTI KAMU AKAN TAHU > ERTI DAN NILAI CINTA YANG SEBENAR._ WEDNESDAY, 19 FEBRUARY 2020 CERPEN 2020 : BICARA RASA Assalamualaikum semua. Wah. Dah masuk 2020 baru sis buka balik blog sis ni erk. Rasanya dah dekat 2 tahun sis tak masuk sini. Haha. Maaf guys. Dan aku tak tahu la kalua masih ada yang setia dengan blog ini atau tak. Tapi niat di hati rasa nak teruskan post cerpen dekat dekat sini even selalu focus dekat wattpad ja. Aku nak minta maaf dekat readers yang dah give up dengan aku sebab tunggu lama. Haha. Sorry. Demi lunaskan rindu. Aku buat satu cerpen. Maaf sebab aku dah lama tak buat cerpen so rasa kurang sangat. InsyaAllah lepas ni aku usaha lebih lagi. Sorry ye guys. :) “ Ilya! Cepat! Aku dah lambat ni.” Aku yang baru selesai makan breakfast bergegas menuju ke pintu dan kunci. Sesudah itu laju saja kakiku melangkah ke arah kereta denganlelahnya.
“ Kejap.”
Aku masuk kereta barulah boleh Tarik nafas lega. Orang dekat sebelah dah tergeleng tengok telatah aku. “ Sentiasa lambat. Kalau aku tak ada aku rasa memang lagi lambat.” Aku Cuma sengih kerang busuk dan tumpu dekat jalan raya. Ye aku yang kena drive bukan orang sebelah. Dia tahu mengarah je kerja. “ Singgah kedai dulu sempat tak?” Soalku sambal tengok cerminsisi.
“ Sempat. Kau nak beli apa?”“ Air mineral.”
Bila dah jumpa kedai , aku hentikan kereta. Laju aku masuk dan ambil air mineral sejuk. Bila nak bayar kena tunggu turn. Aku kerling jam tangan. Dah lambat ni. Orang depan aku ni tak reti nak cepat sikit ke? Aku terintai barang yang dia beli. Allah! Roti dua bungkus je. Apayang lambat sangat?
“ Taka da ke 20 sen? Kalau tak ada tak apa.” Orang dekat kaunter dah bersuara bila customer depan aku ni duk cari duit syiling dalam dompetnya. Aku yang geram terus potong dan letak air mineral atas meja. Note 5 ringgit dikeluarkan dan diberi padaorang kedai.
“ Saya tolong bayar sekali untuk customer ni. Baki simpan okay?” Tanpa hiraukan riak terkejut dua orang tu terus aku berlari masuk kedalam kereta.
“ Asal lambat sangat?” Soal orang sebelah. Aku masuk gear dan terus drive jauh dari kedai tersebut. “ Ada orang lambat bayar tadi.” 10 minit drive, baru sampai dekat tempat kerja. “ Aku gerak dulu. Jumpa masa rehat nanti.” Aku Cuma pandang Fatin lalu depan kereta dan masuk ke dalam bangunan kerja kami. Walaupun kami sama tempat kerja tapi lain department. Tapi mujur waktu balik sama. Kalau tak Fatin kena balik naik bas. Alamak! Aku dah lambat. Cepat-cepat aku masuk ke pejabat dan punch card. Fuh! Mujur sempat. Seminit lagi nak pukul 10 pagi. Hahaha. Baru boleh jalan lambat sikit. Lagipun hari ni office lenggang. Ramai outstation.Ting!
Bila pintu lif terbuka cepat saja aku masuk ke dalam. Aku tekan butang tutup tapi sempat ditahan satu tangan. Cepat-cepat aku tukar button semula. Bila lif dah buka terpampang wajah bos dan seorang lelaki yangaku tidak kenal.
“ Assalamualaikum bos.” Tegurku bersama senyuman. “ Waalaikumussalam. Lambat kamu hari ni?” Aku Cuma sengih bila ditegur begitu. Sebab muka yang sama ja selalu lewat. Haha. Tapi bos aku ni okay. Sporting. Sebab yang penting kerja tiptop! Tu yang dia okay je. Cuba kalau datang kerja pun lewat dah tu kerja pun tak siap. Memang dah nak kena pecat la kiranya. “ Ha Zul. Kenalkan. Ini pekerja saya. Pekerja yang paling saya percaya dan tiptop. Ilya Maisarah.” Aku Cuma berikan senyuman kecil buat lelaki itu lantas pandang depan semula. Sayang. Wajah saja kacak tapi senyuman kurang.Ting!
“ Saya pergi dulu ye bos.”“ Baik.”
Sempat jugala aku kerling lelaki tu sebelum aku melangkah keluar dari lif. Like before, wajah serius diberi. Kerek!**
Huargh!
Aku tutup mulut dan kelip-kelipkan mata. Ya Allah. Kenapa yang mengantuk sangat ni? Spoiled! “ Ilya! Bos panggil kau.” Hilang mengantuk terus bila dengar nama bos. Aku bangun dan tepuk perlahan kedua-dua pipi agar hilang sikit rasa mengantuk. Bila dahokay barulah masuk.
Tok! Tok!
“ Masuk!”
Aku buka pintu dan masuk ke dalam. Eh. Ingatkan bos seorang je tadi. Rupanya lelaki tadi pun ada. “ Ha Ilya. Meh duduk sini.” Aku ambil tempat disofa kosong di hadapan mereka berdua. Rasa sangat kekok ye bila ada sepasang mata tak habis-habis tengok aku dari tadi. Aku cucuk mata tu kang baru tahu. “ Ada apa bos panggil saya?” Bos tengok aku dan lelaki itu silih berganti. “ Saya nak perkenalkan awak dengan pekerja baru saya.” Aku kerling ke arah lelaki itu. Tak habis-habis lagi tengok. Ish! “ Ini Encik Zulkarnain Pengurus projek kita yang baharu bagi menggantikan Encik Ruby yang sudah bersara.” Aku terlopong saat dengar jawatan lelaki ini. Pengurus Projek? Weh! Ini bermakna aku kena sentiasa bekerjasama dengan dia la? Oh Shit! “ Dan ini Cik Ilya Maisarah Ketua Akaun dekat sini. Harap korang dapat berkerjasama dengan baik sekali.” Aku Cuma hadiahkan senyuman nipis dekat dia sebelum pandang ke arahbos sekali lagi.
“ InsyaAllah. Ada apa-apa lagi ke bos? Banyak kerja saya kena buat ni. Belanjawan yang bulan lepas pun saya belum siapkan.” Ujarku berikan alasan sedangkan dah siap pun. “ Ha okay. Kamu boleh balik bilik kamu.” Tak tunggu lama, aku terus bangun dan melangkah ke arah pintu. Tapi langkah aku terhenti saat dengar suara lelaki itu. “ Tuan. Maaf. Izinkan saya ke tandas sekejap.” Eh dah kenapa aku nak stop. Lantak dia la nak ke tandas ke apa. Sebelum dia lepas baik aku blah dulu. Mara Ilya. Mara! Dah sampai depan pintu bilik barulah aku boleh Tarik nafas lega. Fuh!“ Ilya.”
Aku toleh belakang saat terdengar nama dipanggil. Bila tahu siapa gerangan tuan badan, aku rasa nak sesak nafas semula. Aku pun tak faham kenapa. Jantung pula tak nak duduk diam. Dah kenapa?“ Erk ya saya?”
“ Tandas dekat mana?” Aku kerling ke kiri dan tengok dia semula. “ Awak straight dan belok kiri. Tandas lelaki sebelah kiri.” Jawabku sambal tunjuk arah dengan tangan. Dia lalu ja melepasi aku. Tak cakap terima kasih kea pa ke. Eii!Sombongnya!
“ By the way!”
Ha sudah! Dah kenapa pusing balik pulak?“ Thanks.”
Terus dia berlalu. Tak sempat aku nak hadam. Aku tepuk lengan aku. Ouch! Sakit! Jadi benarlah aku tidak bermimpi. Sengih juga aku jadinya. Dia cakap thanks lah. Finally!**
Cuaca panas yang agak teruk membuatkan aku rasa letih. Dahaga. Then nak menangis. Sebab kereta tiba-tiba rosak! Arh!! Dah lah Fatin tak balik sekali dengan aku hari ini. Katanya ada jamuan makan-makan dengan department dia. So ada orang yang akan tolong hantar. Habisaku?
Kereta tersadai tepi jalan ni. Dengan cuaca panas. Phone pula bateri habis. Apa lagi yang aku boleh buat melainkan tunggu orang datang hulurkan bantuan. Banyak kereta lalu lalang tapi hampeh seorang puntak stop.
“ Fatin. Tolong aku!” Rasa nak menjerit kuat-kuat je sekarang ni. Tapi hanya mampu menjeritdalam hati. Stress!
Aku tersandar tepi pintu kereta sebelah penumpang dengan nafas yang berat. Tu la kau. Orang suruh pergi service kereta tak nak. Kan dah mati tepi jalan. Mesti kes minyak hitam ni. Haish. Aku toleh ke kiri bila ada sebuah kereta BMW berhenti belakang kereta Myvi aku. Wow!Orang kaya.
Tapi bila tengok ja muka driver yang baru turun dari kereta buatkan aku tersentak. Macam mana dia boleh stop pula ni. “ Kenapa ni? Kereta rosak ke?” Aku Cuma angguk menjawab pertanyaannya. Dia menuju ke depan dan buka bumper. Entah apa yang dia cek aku pun tak tahu. Yang pasti tangan dia dah hitam sebab pegang apa entah. Aku tersedar bila dia nak buang kesan kotor tu. Cepat saja aku masuk ke dalam kereta dan ambil tisu lalu berikan pada dia. Dia sambut dengan anggukan. “ Ada masalah dengan minyak hitam. Tak apa. Nanti saya call mekanik suruh datang tengok.” Dia keluarkan phone dia dan call seseorang. Aku Cuma diam memerhati dari tepi saja. Tiba-tiba berat mulut nak bersuara. “ Saya dah call. Nanti dorang sampai.” Ujarnya lalu tutup bumperkereta semula.
“ Thanks.” Ucapku dengan senyuman kecil. Dia Cuma tengok aku sekilas lantas berlalu kea rah keretanya semula. Aku pula berpusing kea rah lain dengan keluhan. Mujur ada dia. Kalau tak? Menangislah kau dekat sini.“ Ilya.”
Tersentak aku jadinya bila suara tu betul-betul ada dekat belakang aku. Aku toleh belakang. Ingatkan dah balik. “ Jom saya hantar awak balik.” Ajakan dia membuatkan aku terkedu.Erk!
“ Tapi kereta saya?” “ Saya dah cakap dekat mekanik tu. Nanti dia bawa kereta awak ke bengkel. Jangan risau.” Aku jadi berbelah bahgi. Perlu ke aku terima tawaran dia? “ Ke awak nak tunggu sini sampai malam? Okay je. Kalau ada orang rompak ke rape ke apa ke jangan salahkan saya la ye?” Aku terlopong dengar jawapan dia. Dia dah berlalu. Aku merengus geram. Sengaja dera perasaan aku. Lastly aku kejar juga langkah dia.“ Tunggu!”
**
Aku kerling jam lepas tu tengok depan. Berkali-kali aku buat macam tu sampai naik jemu. Tak tahan aku terus berdiri dan jalan ke depansikit.
“ Ya Allah minah ni! Cuba kau duduk diam-diam sikit.” Fatin dah geleng kepala tengok aku. “ Tak boleh. Kau tahu tak dah setengah jam aku tunggu tapi batang hidung bas pun tak Nampak rupa. Dah lah kena bangun awal hari ni.” Hari ni pecah rekod aku bangun pukul 8. Pukul 8 pagi kau. Dah tu pukul 8.30 dah tercongok kat bus top ni. Tapi dah pukul 9 pagi. Bas masih tak kunjung tiba. Serupa patung cendana aku tunggu sini. “ Cuba kau duduk diam. Dah nama pun bas. Sebab tu aku suruh datangawal.”
Aku jeling je minah ni. Tersengih-sengih je kerja dia. Suka tengok akumacam ni kan?
“ Eh! Ada kereta stop la.” Aku toleh ke kanan. Alamak! Dia ni lagi. Macam tak ada orang lain dah. Semalam dia. Pagi ni dia. Macam tak ada jalan lain dah dia nak lalu.“ Ilya!”
Aku pandang Fatin. Fatin dah naik pelik sebab orang tu panggil nama aku. Aku lepaskan keluhan kecil dan mendekati kereta dia. “ Ada apa?” Soalku malas. “ Jom. Saya hantar.” See. Like I thought. “ It’s okay. Saya boleh naik bas.” Tolakku lantas pandang Fatin. “ Awak yakin ke nak tunggu bas lagi? Sekarang dah pukul 9.” Aku ketap bibir. Ni lagi sorang. Suka cabar kesabaran aku. “ Kalau dia tak nak saya nak.” Eh! Fatin ni. Siap masuk kereta dekat tempat duduk belakang lagi. Siotla.
“ So?”
Aku buat muka pasrah dan masuk ke dalam kereta. Lepas tu sempatlah aku dapat tangkap senyuman kecil dia tu. Perli la tu. Ceh!**
“ Wait!”
Mati langkah aku bila suara itu memanggil. Aku menanti dia dengan penuh sabar. Bila dia dah berdiri sebelah, aku jongketkan keningmenanti jawapan.
“ Nanti balik dengan saya.” Aku terus geleng kepala. Lepas tu menonong lari ke arah lif. Lambatpula lif ni.
“ Saya hantar la.” “ Saya boleh balik sendiri Encik Zulkarnain.” Tegasku lantas masuk lif bila dah terbuka. “ Kereta awak kan belum siap.” “ Yes. Tapi saya tak nak harapkan orang terutama awak. Terimakasih.”
Ting!
Baru je aku nak keluar, pintu lif kembali tertutup dan lengan aku pula ditarik. Aku pandang dia dengan kerutan. “ But you must.” Dia dah Tarik senyuman yang agak nakal ye. Lepas tu dia keluarkan kunci kereta. Dan itu kunci kereta aku!“ Hey!”
Tak sempat aku nak ambik, dia dah simpan kembali dalam kocek seluarnya. Aku dah merengus geram. Aku pandang nombor lif. Cepatlah sampai! Sakit hati pula aku dengan mamat ni.Ting!
“ Ilya!”
Aku tak hiraukan dia dan masuk ke dalam office. Kunci pintu. Settle. Beg tangan dibaling ke sofa. Nafas ditarik dalam-dalam dan hembus. Tapi hati masih bara. “ Arghh! I hate you!”Tok! Tok!
Aku meraup wajahku lembut dan melangkah ke arah pintu. Bila aku buka pintu terpampang lagi wajah dia. Aku ketap bibir. Nak apa lagi ni? “ Nak apa?” Soalku dalam nada yang terkawal.“ Nak awak.”
Spontan jantungku berdegup laju. Aku dah kaku memandang ke arah wajah serius dia tu. Tak lama kemudian dia tergelak. Aku pula jadi pelik. “ Just kidding.” Terus dia berlalu meninggalkan aku yang sememangnya blank ni. Tapi bila aku dah sedar sesuatu terus aku jerit geram. “ I hate you Zul!”**
Satu. Lepas tu tukar jadi 4. Then barisan kedua pun sama. And done! Aku Tarik senyuman panjang bila kerja aku untuk hari ini akhirnya siap. Tepat pukul 5 petang. Tahniah Ilya. Sekarang save dan masukkan ke dalam pendrive. Off computer then balik. Aku capai beg tangan dan berlalu ke pintu. Suis lampu dan aircond ditutup kemudian barulah aku keluar dari bilik. Nak terkeluar jantung bila tiba-tiba ada manusia berdiri belakang sekarang ni.“ Awak lagi!”
Aku tidak hiraukan dia dan berjalan menuju ke lif. Dia setia ikut aku dari belakang. Suka hati kau la labu. Aku jalan laju bila dah sampai dekat lobi office. Aku nak belok ke kanan sebab bus stop ada dekat situ. Tapi lengan aku ditarik ke arah yang bertentangan. “ Lepaslah Zul.”“ Nope.”
Dia Tarik aku sampai ke kereta. Siap tolak aku masuk dalam dan pakaikan aku seltbelt. Aku dah jelling dia tajam. “ Awak memang suka cari pasal dengan saya kan?” Dia Cuma diam dan drive keluar dari office. Aku dah tak mampu bersuara sebab penat. Sedar-sedar dah sampai depan rumah. Aku buka seltbelt dan buka pintu kereta. Tapi ayat dia membuatkan aku terkaku. “ Anggap ini ucapan terima kasih saya dekat awak sebab belanja sayasebelum ni.”
Belanja? Masa bila?
“ Are you kidding me?” Aku kembali toleh kea rah dia. Tapi aku terkesima saat dia sudah menarik senyuman sambil menggelengkan kepalanya. Buat pertama kali aku memandang senyuman manis dia tu. “ Saya tak tipu. Maybe awak dah lupa. Yang penting terima kasihIlya.”
Okay. Aku terpana seketika. Tanpa kata apa-apa aku keluar dari kereta. Aku pusing semula tengok ke arah dia dengan wajah tertanya-tanya. “ Have a good rest.” Aku tepuk pipi aku bila keretanya dah berlalu meninggalkan aku. Akhirnya aku sendiri tersenyum. Aduh!**
Meeting demi meeting sudah berlalu. Ini bermakna sehari ni saja dah tiga meeting aku hadap. Sampai naik letih. Mujur bukan dekat luar. Dekat office je. Kalau tak bertambah penat la kerjanya. Sekarang aku dekat pantry tengah menikmati minuman petang sebelum masuk ke office aku semula. Dah pukul 4 petang. Cepat-cepat aku habiskan minuman kemudian basuh. Sesudah itu aku menuju ke pintu dan tarik dari dalam. Hampir saja aku nak terlanggar seseorang saat keluar dari situ. Mujur aku sempat mengelak dengan mengiring ke belakang. “ Maaf.” Ucapku lantas tengok empunya diri. Oh. Zul rupanya. Tanpa hiraukan dia aku berlalu je dari situ. Cuma kali ni pelik sikit sebab dia langsung tak tengok aku. Senyum pun tak. Kalau tidak selalu dia buat macam tu. Tapi lepas kes dia hantar aku last tu dia terus jadi diam beku semacam. Aku ada buat salah ke? Dah seminggu dia sering mengelak. Rindu? Oh please! Aku just tertanya-tanya. Tapi kalau dia nak jadi macam tu je baguslah. Aku dah malas nak fikir. Senang kerja aku. So aku pun balik semula ke office dan duduk ambil nafas. Telefon office tiba-tiba berbunyi. Aku angkat lantas kerling phonedekat meja.
“ Helo. Ilya bercakap.” “ Ilya. Datang ke bilik saya sekarang.”“ Okay bos.”
Alamak. Dah kenapa ni? Aku pula tiba-tiba rasa seram sejuk. Suara bos tu bukan dalam keadaan yang baik ye. Masa meeting tadi pun macam bad mood je bos aku ni. Gaduh dengan isteri ke apa? Aku ketuk sebelum masuk ke bilik bos. Ingatkan boss seorang je. Rupanya si Zul tu pun ada. Mesti ada sesuatu yang penting bos nak beritahu ni. Kalau tak dia takkan panggil aku dengan ZUl ni.“ Bos.”
Aku ambil tempat depan Boss. Sikit pun aku tak tengok ke arah Zul. “ Ilya. Saya dah buat keputusan. Untuk kamu berdua.” Erk! Keputusan apa pula ni? Apa kaitan aku dengan si Zul ni? “ Keputusan apa tu bos?” Bos dah tarik senyum dan tengok kami silih berganti. “ Kamu berdua saya akan pindahkan ke syarikat saya dekat London. Kamu berdua berhak dinaikkan pangkat. Jangan risau. Korang akan duduk dekat sana just untuk 3 tahun je before balik sini semula.” Okay. Keputusan itu sangat-sangat mengejutkan aku. Aku terdiam terus seribu bahasa. Yang lagi membuatkan aku terkejut bila terpaksa pergi dengan orang depan aku ni.Aku tak nak.
“ Bos. Saya tak kisah kalau tak dinaikkan pangkat pun. Saya okay je dengan kerja saya sekarang.” Ujarku pantas sebelum bos buka suara lagi. “ Ini peluang kamu. Takkan kamu nak sia-siakan?” Aku melepaskan keluhan kecil dan memandang bos. “ Ye tahu. Ini peluang saya. Memang ini yang dinanti-nantikan saya. Tapi bukan sekarang. Saya tak ready lagi. Tambah-tambah pergi dengan orang sebelah saya ni. Lagi saya tak ready.” Ujarku agak terusterang.
Seperti yang aku jangka, dua-dua dorang dah tengok aku. Seorang jeling tajam. Seorang lagi jadi pelik lantas tergelak kecil. “ Laa. Apa masalahnya? Susah-susah korang kahwin je terus. Senang. Boleh duduk rumah sekali dekat sana. Kan?” Tersedak aku jadinya. Gila ke apa bos aku ni? “ Saya okay je bos.” Tapi orang depan membuatkan bos lagi gelak besar. Aku dah jadi taksenang duduk.
“ Apa yang awak merepek ni? Saya tak pernah suka awak pun la!”Pintasku geram.
Dia masih macam tadi. Beku dan dingin. Senyuman haram nak bagi. “ Haha. Saya gurau je la. Tapi kalau betul apa salahnya kan? Lagi senang kerja saya.” Aku ketap bibir bila bos makin melampau-lampau. “ Bos. Saya tak nak. Saya terpaksa tolak tawaran ni. Bos gantikan saya dengan orang lain ye?”Pintaku lembut.
Bos dah berdehem dan pandang aku tajam. Serius nau muka. Hilang dah wajah tengah gelak tadi. “ No Ilya. Awak dah lama berkhidmat dekat syarikat ni. Dan saya nak sangat awak dinaikkan pangkat. Ambil ni sebagai pengalaman baru awak Ilya. Saya tak nak awak sia-siakan peluang ni. Peluang hanya datangsekali tau.”
Nak menolak serba salah. Kalau tak menolak lagilah susah. Aku tak nak dengan mamat sebelah ni! Arh! “ Boss..” Aku cuba memujuk tapi bos dah menggeleng laju.“ Fullstop!”
So apa lagi yang aku boleh katakan? Huhu.**
Beg dah kemas. Tapi semangat nak pergi tu langsung tak ada. Fatin yang tengok aku dah tergeleng kepala. “ Kau ni. Kenapa yang lemah semangat? Ini peluang baik tau. Kalau aku jadi kau aku seronok. At least dapat melancong dekat luar negara tu. 3 tahun je beb.” Aku mencebik bila Fatin cakap macam tu. “ Memanglah 3 tahun. Tapi aku rasa macam cepat sangat. Ni family aku pun tak tahu lagi. Kejap lagi baru nak call. Serabut la!” Fatin dah tergelak kecil lantas duduk sebelah aku. Bahuku dipautnyaerat.
“ Ke kau tak nak pergi sebab seseorang?” Teka Fatin dengansenyuman sinis.
Aku terdiam. Sebab Zul aku tak nak pergi. Tak tahu kenapa. Lepas dia berubah balik ke imej lama dia aku jadi tak senang duduk. Aku tak boleh dekat dengan dia. Atau maybe betul aku rindu masa dia ceria dulu. Entah. Aku tak faham dengan diri aku sebenarnya.“ Ilya.”
Aku tarik senyuman kecil lantas menggelengkan kepala. “ Tak de la. Aku je yang rasa tak ready. Tak apala. Aku nak callfamily aku jap.”
Fatin bangun dan tengok aku dengan was-was. Aku tahu dia risau sangat dekat aku. But, I’m fine. Just like before. Aku capai phone dengan perasaan malas. Nombor along dicall dulu. Sebab dia anak sulung. Haha. Mak ayah aku sekarang ni ada dekat luar negara. Tak stay KL. Actually dorang stay UK. Dekat dengan London. Cuma aku tak sangka secepat ini aku akanpergi sana. Huargh!
“ Hello adik along yang tersayang.” Aku baring atas katil dengan keluhan berat.“ Along.”
“ Ye. Kenapa ni? Ada problem ke kat tempat kerja?” Aku menutup mata dan terpampang wajah Zul yang tengah tersenyum. Terkejut aku jadinya. Cepat-cepat aku buka mata dan meliarkan pandangan ke sekeliling. Aku dah mereng! “ Along. Adik akan pergi London dua hari lagi. Bos suruh adik pergi untuk kenaikan pangkat dan timba pengalaman.” “ Wahh. Tahniah. Berita baik tu. Tapi kenapa along dengar suara tumacam sedih je.”
Bila along aku cakap sedih. Start la aku nak nangis. “ 3 tahun along. Bukan 3 hari ke 3 minggu tapi 3 tahun. Adik taknak!”
Terus mengalir air mata ni. Kalau dengan along cepat saja rasa cengengkan.
“ 3 tahun je dik. Bukan 30 tahun. Lagipun mak ayah ada dekat sana kan? So apa masalahnya sayang?” Aku geleng kepala macam along nampak. Aku tarik nafas dalam-dalam danhembuskannya.
“ Tak tahu. Adik bukan pergi seorang. Adik akan pergi dengan seorang officemate adik. Tapi lelaki. Adik tak suka lelaki tu.” Jujurku lantas teringat apa jadi petang tadi. “ Along rasa kan along tahu kenapa.” Aku terdiam. Along tahu? “ Kenapa along?” “ Sebab adik along ni takut terjatuh hati dekat dia kan? So kalau boleh adik nak elak selagi boleh. Kalau dekat sana susah nak elak.Kan?”
“ Entah.” Ringkas jawapan aku. “ Pelik along. Bukannya dekat sini tak boleh jumpa selalu.” Aku rasa nak hentak je kepala along aku ni dengan buku. “ At least dekat sini tak satu bilik office dekat dia. Boleh avoid lagi. Tapi kalau dekat sana, dapat duduk satu office satu hal. Satu bangunan rumah sewa pun satu hal. And one more, kami akan selalu berjumpa la sebab kena bincang. Dah nama pun kami dua je Melayu dekatoffice tu.”
Explain aku satu persatu sampai along faham. Lepas tu dia sendiri tergelak dengan penerangan aku ni. Lawak sangat ke? “ Nak tipu along? Adik. Mengaku je la adik dah tersuka dia tapi tak nak terjatuh hati lebih-lebih. So adik nak avoid dari awal. Kan?” Aku ketap bibir geram. Along ni tak membantu la. “ Eii! Dah la! Malas nak cakap dengan along.” “ Haha. Chill. Siap sekarang. Along datang ambil. Along belanjamcd.”
Terus aku tersenyum lebar.“ Okay!”
**
Kejap aku heret along masuk kedai baju. Kejap kedai kasut. Sampai kedai beg pun aku heret along aku ni. Dia nak sangat belanja aku kan? So why not right? Haha! Kita buli dia cukup-cukup. “ Dik! Along dah penatlah. Banyak lagi ke kena beli ni?” Aku yang baru nak pilih baju sejuk terus jeling along yang nampak keletihan tu. Aku mendekati dia dan rangkul lengan dia erat. “ Tak ada. Hari ni hari along kena layan adik. Kalau tak merajuk dengan along sebulan.” Ugutku dengan geram. Along terus usap kepala aku dengan kuat. Sengaja la tu. Tapi lepas tu bahu aku dipaut mesra. Tersenyum juga aku jadinya. “ Yela. Mengada betul.” Hehehe. Aku tarik along masuk kedai tadi semula. “ Ni cantik tak?” Aku capai satu baju tshirt tapi hampir terkena tangan orang lain.“ Oh sorry.”
Aku toleh ke empunya diri dan terkaku seketika. Dia pun macam tu juga. “ Ilya. Lambat lagi ke?” Suara along mematikan lamunan aku. Serentak itu aku menoleh dengan senyuman. Tangan along aku rangkul erat. Kemudian mataku menjeling ke arah lelaki tersebut. Dia nampak terpaku ke arah kami berdua. Entah mengapa aku sengaja nak buat dia sakit hati. “ Ilya.” Dia panggil namaku. Aku tersenyum dan kerling along yang nampak tertanya-tanya. “ Hai. Sorang je ke?” Soalku sekadar berbasa-basi.“ Haah.”
Mata dia tak lepas pandang orang sebelah aku ni. Along yang perasan terus hulurkan tangan. “ Hai. Izham. Aku ni..-“ “ Dia tunang saya.” Cepat saja aku pintas cakap along dan memandang ke arah insan yang bernama Zulkarnain. Dia nampak tersentak saat aku kenalkan along aku ni. Muka memang terkejut gila-gila. “ Oh. Saya Zulkarnain.” Mereka bertukar salam dan aku dapat tangkap reaksi Zul yang nampakkecewa.
“ By the way tahniah Ilya. Saya pergi dulu.” Hilang saja kelibat dia dari mata aku, aku lepaskan along dan lepaskan keluhan kecil. Bila dengar along berdehem barulah aku toleh ke arahdia.
“ Explain?”
Aku senyum hambar dan geleng kepala. “ nothing. Sorry libatkan along.” Baru aku nak jalan along tarik lengan aku. Wajah dia dah tegangsemacam.
“ Jangan cakap dia lelaki yang akan ikut kamu sekali ke London?” Okay. Tekaan along tepat sampai air wajahku berubah. Rasa nak menangis. Along yang tengok dah picit dahinya. “ Why you did that sister?” “ I don’t know! I just can’t help myself.” Berderai juga air mataku ketika itu. Along yang tengok terus tarik aku ke dalam pelukannya. Ditepuk-tepuk perlahan belakang aku. “ I know. You love him right? Yes you are.” I just don’t know.**
Berat hati nak tinggalkan Malaysia. Tapi apakan daya. Atas urusan kerja kena juga. Aku dah ada dekat airport. Bersama Fatin dan abang-abangku. Dua orang abang yang aku sayang. Along dan angah. “ Beb. Kau jaga diri tau. Jangan lost contact dengan aku pula.” Aku tersenyum dan tarik Fatin ke dalam pelukan. Lepas tu aku gerak ke abang-abang aku pula. “ Along. Angah. Adik akan rindukan korang.” Dua orang tubuh mereka aku peluk erat. “ Nanti kirim salam dekat mak dan ayah.” Ujar Angah lantas usapkepalaku perlahan.
“ InsyaAllah.”
Aku tengok along pula. Still diam dari keluar rumah tadi. Kenapa?“ Along?”
Along melepaskan keluhan kecil. Why? “ Along kesian dekat lelaki tu. Dia sayang kau dik.” Hatiku tersentak tapi cepat saja ditepis. Aku tarik senyuman dengangelengan.
“ Sayang? Kau maksudkan siapa long?” “ Adik kau ni. Dia dah sayang seorang ni tapi dia ego. Tak nak mengaku. Lepas tu lari. Jadikan aku ni mangsa. Tak fasal-fasal laki tu kecewa dan blah. Ni sekarang pun tak nampak laki tu. Takkan dah gerakkot.”
Bila along cakap macam tu baru aku perasan. Aku meliarkan pandangku ke sekeliling. Haah. Tak ada. Mana dia pergi? Dah nak masuk ni. “ Adik sure ke dia ikut?” Soal along inginkan kepastian. Aku angguk laju dan keluarkan phone. Cuba hubungi nombor bos. “ Helo bos. Betul ke saya pergi dengan Zul hari ni?” Soalkuinginkan kepastian.
“ Ya. Jangan risau fasal Zul. Dia on the way. Tapi dia pergi lambat sikit. Masa tiket dia dengan kamu tak sama.” Barulah aku tarik nafas lega. Tapi eh jap! Masa tak sama? “ Kenapa masa tak sama? Bos?” “ Kamu hati-hati pergi sana. Ada apa-apa just contact saya. Okay saya letak dulu. Ada meeting ni.”Tutt!
“ helo bos!”
Arh! Bos ni lagi satu hal. Suka mengelak. Macam ada something je ni. “ Adik. Dorang dah panggil masuk.” Tegur along. Aku kerling jam dan tengok muka yang ada depan aku ni satu persatu. “ Okay. Adik pergi dulu.” Malaysia. Selamat tinggal. Bye.**
4 TAHUN KEMUDIAN…
Dua air mineral. Dua paket roti gardenia. Berserta sandwich satu. Done. Aku letakkan barang-barang ni atas meja kaunter.“ Kira bos.”
“ Semuanya 15 ringgit 50 sen.” Aku keluarkan duit 20 sekeping. 50 sen pula. Eh. Mana pergi 50 sen ni.Tadi rasanya ada.
“ Bos. Kira saya punya sekali dengan dia ni.” Aku tersentak saat dengar suara itu. Macam aku kenal.“ 20 ringgit.”
“ Nah. Baki simpan. Terima kasih.” Aku dongak tengok orang yang baru belanja aku tadi. Lepas ambil barang dekat kaunter, laju kaki aku mengejar insan tadi. Yang pasti lelaki. “ Awak! Kejap! Tunggu!” Jeritku bila dia berada tidak jauh dariku. Termengah-mengah aku mengejar. Bila dah berjaya aku cuit bahunya. “ Awak. Berapa tadi? Saya nak bayar balik.” Aku keluarkan note 20 ringgit dan hulurkan dekat dia. Dia berpusing ke arah aku. Saat ini aku rasa nak terjatuh saat melihat insan tersebut. Hati aku dah berdegup laju. “ Saya belanja.” Serentak itu mindaku melayang pada satu kejadian 4 tahun lepas di mana aku ada belanja seseorang juga dekat kedai yang sama. Aku tersentaksekali lagi.
“ A..awak yang saya belanja sebelum ni?” Bila dia tarik senyuman aku dah hampir nak terjatuh. Tapi cepat saja ditarik oleh dia. Serta-merta aku terasa sebak. Mataku dah start berkaca-kaca tengok ke arah dia yang masih tersenyum itu.“ Zulkarnain.”
Dia tersenyum lagi dan menggelengkan kepalanya. Dia lepaskan lengan aku dan mula berjalan meninggalkan aku. Ya Allah. Apa dah jadi ni?**
Kejap aku lap pinggan. Kejap lap sudu. Kejap lap cawan. Beralih-alih lap sampai tak sedar aku diperhati sebenarnya. Dua orang manusia tengah memerhati aku saat ini dengan duduk depan-depan. Aku yang tengok jadi pelik dan teruskan kerja tanpa hiraukan mereka berdua. “ Long. Kau rasa tak apa yang aku rasa?”“ Apa?”
“ Adik kita ni tengah ada problem.” “ Yes. Aku pun rasa macam tu. Kalau tak taklah termenung jauh. Mukapun masam je.”
Aku pandang mereka berdua dengan malas. Mula dah cipta alasan. Sorang dah jadi bapa orang. Sorang lagi bakal bernikah kejap lagi. Tapi perangai masing-masing Ya Allah. Rasa nak hempuk je. “ Long. Kau rasa apa yang aku rasa?” “ Aku rasa aku tahu angah. So apa tunggu lagi?” Tak fasal-fasal kain yang aku pegang diletak dekat bawah. Dah tu lengan aku ditarik mereka berdua sehingga ke arah bilik along. Aku dahjadi bengang.
“ Guys! Apa ni?” Bentakku geram. Orang dah la tengah tak ada mood. Main-main pula dorang ni! “ Sayang! Tolong abang siapkan adik abang ni boleh?” Bila along cakap dekat isteri dia macam tu. Aku dah jadi lain macam. “ Beres. Adik sini.” Aku terus angkat tangan bila mereka nak dekat. “ Cop! Apa masalah korang ni? Nak siapkan adik untuk apa? Hello! Orang tengah busy nak siapkan preparation untuk angah kejap lagi. Apa hal dengan adik pula ni?! Yang angah pun satu. Bila nak pergi siap? Tahu tak masa makin suntuk? Dah pukul 12 tengah hari. Lepas zuhur dah akad nikah. Kenapa yang masih ralit lagi ni? Ha?!” See! Tak fasal-fasal aku dah bebel macam mak nenek. Turun naik nafas aku gara-gara marah. Lastly dorang bertiga hanya tersenyum. Serius takfaham.
“ Adik. Please. Demi along dan angah. Ikutkan je. Please?” Tapi bila along dah memujuk macam tu. Apa lagi yang aku mampu buat? Melainkan terima bulat-bulat.“’ Fine!”
**
Tengok ikan yang tengah berenang pun salah. Tengok pokok pun rasa bersalah. Semua jadi serba tak kena. Apa kena dengan aku sebenarnya ni? Aku tunduk tengok diri aku. Dengan berkebaya lepas tu kena makeup dengan akak ipar. Pasrah oii! Mujur akad nikah angah dah lepas sejamyang lalu.
Sebenarnya aku masih teringat dekat Zul. Peristiwa seminggu yang lepas betul-betul membuatkan aku terasa rindu dekat dia. Sangat. Entah apalah khabar dia sekarang ni kan? Mesti dah bahagia dengan isteri tercinta. Dengan anak-anak. Kan? Aku jela masih anak dara terlajak. Tak kahwin-kahwin lagi. Angah aku yang 30 tu pun dah kahwin tadi. Aku yang 28 ni bila nak kahwin? Ingat bila duduk London tu dapatlah cari Mat Salleh sorang. Tapi hampeh. Hati ni rindu orang Malaysia ni juga. Teruk kan? Dah suka tapi ego. Tak nak mengaku. Podah!“ Adik.”
Along dah memanggil dari belakang. Mahu tak mahu aku pusing juga kebelakang.
“ Apa?”
Aku tengok wajah along dengan rasa letih. Letih dengan mentalsebenarnya.
“ Along harap adik tak ego macam dulu lagi. Just luahkan apa yang tersirat dekat hati tu. Please. Along pun nak tengok adik alongbahagia.”
Okay. Kenapa kata-kata along sedih semacam je ni? “ Hey! Along? Kenapa ni?” Along tersenyum dan masuk ke dalam rumah semula. Okay. Apa tadi tu? Tapi tak sempat aku nak gerak masuk, ada insan lain yang berdepan dengan aku saat ini. Serentak itu membuatkan langkah kaki aku kaku. Jantung pula memainkan peranan. “ Ilya Maisarah.” Entah mengapa hati rasa nak menangis saat melihat insan itu. “ Do you miss me?”A lot!
“ Do you hate me?”No!
“ Do you like me?”Yes! A lot!
“ Then marry me?” Serentak itu air mataku mengalir ke pipi. Dia dah mendekati aku dengan senyuman kecil. Aku yang tengok senyuman dia dah tergelak denganlinangan air mata.
“ Zul.”
“ I’m waiting.” Aku seka air mataku lantas membuat anggukan kecil. Barulah nampak dia tersenyum lebar dengan rasa syukur. “ Ilya. Awak tahu tak awak buat saya gila sepanjang 4 tahun ni!”I know.
“ Kenapa awak perlu tipu hubungan awak dengan along?”I’m sorry.
“ Mujur saya terserempak dengan along awak 2 tahun lepas dekatsini.”
Dia dah tengok aku dalam-dalam. Matanya tersenyum. Itu aku bolehnampak.
“ Saya dah tak sanggup nak tunggu lagi 4 tahun. Kita kahwin ye?” Aku angguk dengan senyuman sekali lagi. Lepas tu along dan angah meluru ke arah kami berdua. “ Okay angah. Siap sedia!” “ Aku sedia. Zul? Kau dah sedia?”“ Dah bang.”
“ Let’s go.”
Aku serius tak faham dengan dorang bertiga ni. “ Sedia apa ni long?” Mereka bertiga dah tersengih penuh makna. Lepas tu muncul pula mak ayah aku dari belakang. “ Hari ini hari pernikahan angah dan adik.”“ What?!”
~Tamat~
Posted by nor syima
at 20:02
No comments :
Email This
BlogThis!
Share to Twitter
Share to Facebook
Pendapat anda?
Older Posts
Home
Subscribe to: Posts ( Atom )POPULAR POSTS
*
Cerpen : I Choose To Love You Assalamualaikum semua. Wah. Dah lama tak jenguk ke sini. Yeay.. Ada cerpen baru. Okay. Terlebih teruja. Haha. Tapi.. Ermm..sebenarnyaka...*
Cerpen : Benarkan Aku Ketuk Pintu Hatimu Assalamualaikum. Halo! Halo! Halo! Alhamdulillah. Masih diberi kesempatan untuk berada atas muka bumi ini. Hari ini ada cerpen baru.Dan c...
*
Cerpen : Oh Hati!
Assalamualaikum.. Syuhhh! Korang boleh simpan rahsia tak? ehehe.. SPM tak hbs lagi kot tapi sempat lagi jenguk dekat sini. Siap u...*
Cerpen : The Mr and The Mrs Assalamualaikum. Yeay. Cerpen baru lagi. Ermm. Aku tak tahu nak cakap tapi aku cuba buat lain daripada lain. Tapi macam tak best jugak.Haha...
*
Cerpen : Mr.Rescue
Assalamualaikum. Hai. Kini, muncul dengan cerpen baru pula. Seperti yang dijanjikan. Dah habis dah semua pasal belajar. So, aku akan buat...
*
Cerpen : Cinta Kau Diam-Diam Assalamualaikum.. Hai-hai semua. Ehem..Ehem.. Dah lama gila tak jenguk ke sini. Bila jenguk je ke sini terkejut ha bila dapat banyakkome...
*
Cerpen : Ceritera Auni Zalikha Assalamualaikum.. Halo! Halo! Halo! Amboi kau syima. Dah pukul 12 pagi baru nak post cerpen. Tadi kata malam. Ehehe. Sorry la guys. Tadi t...*
Cerpen : Mr Doctor! I Love You! Assalamualaikum. Ya Allah. Lama gila tak jejak ke sini. Sory guys. Sorry pada yang ternanti-nanti cerpen baru dari aku. Serius. Aku sibuk...
*
Cerpen : Dia Isteriku Assalamualaikum. Ya Allah! Sorry guys! Sorry sesangat. Aku tau aku salah. Yala. Janji semalam nak post cerpen. Tapi hari ni baru cerpen.W...
*
Cerpen : Biar Aku Mencintaimu Assalamualaikum. Hai hai semua. Miss me? Okay mesti la tak kan? Yang korang rindu cerpen aku je. Huhu. By the way, I'm so sorry. Sorry s...DENDAM CINTA
Klik gambar untuk bacaBE MY WIFE?
Nak baca klik pada gambarKAU LELAKI ITU
Nak baca klik pada gambarUsya-usya sini
NUFFNANG
CARI APA?
FOLLOW BY EMAIL
DATANG MELAWAT
4109450
VOTE SINI !!
PENDAPAT ANDA TENTANG PENULISAN SAYABest sangat
Terbaik
Bolehlah
Baik
Kurang memuaskan
pollcode.com free pollsMASA ITU EMAS
MY PROFILE
* nor syima
View my complete profile * Cerpen : Aku Puteri Itu...
* Cerpen : Berikan Aku Peluang Kedua...
* Cerpen : Janjiku
...
* Cerpen 2020 : Bicara Rasa...
* Cerpen : Crush
...
get this widget hereADA PESANAN?
AKTIVITI SYIMAH
* ▼ 2020 ( 1 )
* ▼ February 2020 (1 )
* Cerpen 2020 : Bicara Rasa* ► 2018 ( 1 )
* ► February 2018( 1 )
* ► 2017 ( 4 )
* ► August 2017 (1 )
* ► April 2017 ( 1)
* ► January 2017 (2 )
* ► 2016 ( 46 ) * ► December 2016( 1 )
* ► October 2016 (1 )
* ► September 2016( 2 )
* ► August 2016 (2 )
* ► June 2016 ( 3)
* ► May 2016 ( 2 ) * ► April 2016 ( 5)
* ► March 2016 (21 )
* ► February 2016( 3 )
* ► January 2016 (6 )
* ► 2015 ( 38 ) * ► December 2015( 16 )
* ► November 2015( 1 )
* ► October 2015 (1 )
* ► September 2015( 2 )
* ► August 2015 (1 )
* ► June 2015 ( 2)
* ► May 2015 ( 4 ) * ► April 2015 ( 2)
* ► March 2015 ( 7)
* ► February 2015( 1 )
* ► January 2015 (1 )
* ► 2014 ( 38 ) * ► December 2014( 8 )
* ► November 2014( 3 )
* ► October 2014 (1 )
* ► September 2014( 3 )
* ► August 2014 (2 )
* ► July 2014 ( 1)
* ► May 2014 ( 2 ) * ► March 2014 ( 2)
* ► February 2014( 2 )
* ► January 2014 (14 )
* ► 2013 ( 92 ) * ► December 2013( 18 )
* ► November 2013( 1 )
* ► October 2013 (1 )
* ► September 2013( 3 )
* ► August 2013 (7 )
* ► July 2013 ( 8)
* ► June 2013 ( 8)
* ► May 2013 ( 19)
* ► April 2013 ( 8)
* ► March 2013 (12 )
* ► January 2013 (7 )
* ► 2012 ( 95 ) * ► December 2012( 31 )
* ► November 2012( 15 )
* ► October 2012 (3 )
* ► September 2012( 23 )
* ► August 2012 (5 )
* ► July 2012 ( 3)
* ► June 2012 ( 1)
* ► May 2012 ( 3 ) * ► April 2012 ( 1)
* ► March 2012 ( 5)
* ► February 2012( 3 )
* ► January 2012 (2 )
* ► 2011 ( 2 )
* ► December 2011( 2 )
BECAUSE YOU'RE MY LOVEBab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15 & 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
SESUCI KASIHMU
.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30-End)
E-NOVEL HIS HEROIN OR WIFE? Haikal: Tiada istilah NO dalam hidup saya. Dahlia : Dah jadi heroin dia dah cukup baik. Ini nak jadi wife pula?.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21-End)
E-NOVEL CINTA SI GADIS MANIS Kau takkan ku lepaskan lagi buat selama-lamanya.
(1)
(2)
(3)
(4)
Entah bila nak sambung pun tak taulah. E-NOVEL CINTA BERSATU KETULUSAN CINTAMU MEMBUATKU BAHAGIA(bab 1)
(bab 2)
(bab 3)
(bab
4)
(bab 5)
(bab
6)
(bab 7)
(bab
8)
(bab 9)
(bab
10)
(bab 11)
(bab 12)
(bab
13)
(bab 14)
(bab
15)
(bab 16)
(bab
17)
(bab 18)
(bab
19)
(bab 20)
(bab
21-END)
Theme images by Jason Morrow . Poweredby Blogger .
Details
Copyright © 2024 ArchiveBay.com. All rights reserved. Terms of Use | Privacy Policy | DMCA | 2021 | Feedback | Advertising | RSS 2.0