Are you over 18 and want to see adult content?
More Annotations

gjpw.net - å¿è€…ホームページ - å¿è€…ツールズ
Are you over 18 and want to see adult content?

QUASIR Klachtenbehandeling in de zorg. Trainingen, workshops, wkkgz en advies
Are you over 18 and want to see adult content?

A complete backup of accademiadellescienze.it
Are you over 18 and want to see adult content?

Situs Judi Bola Online Terpercaya - Agen Taruhan Bola Online
Are you over 18 and want to see adult content?

UMTS World - News and Information about 3G mobile networks
Are you over 18 and want to see adult content?

Free Website Generator - Create website online or offline
Are you over 18 and want to see adult content?

FILME PORNO, FILME XXX, PORNO ONLINE, SEX GRATIS LIVE, FILME PORNO XXX
Are you over 18 and want to see adult content?

Diari de Tarragona, Reus, Costa i l`Ebre, Més Tarragona
Are you over 18 and want to see adult content?
Favourite Annotations

ã€ì•¼í”Œë ‰ìŠ¤ã€‘ì—…ì†Œì •ë³´ ìœ í¥ì •ë³´ í¬í„¸ì‚¬ì´íЏ ·ya-flex.com
Are you over 18 and want to see adult content?

Kenneth Jay Lane Fashion Jewelry. Famous Vintage Fashion Jewelry. – KennethJayLane.com
Are you over 18 and want to see adult content?

Domestic & Commercial Cleaning Services Wexford
Are you over 18 and want to see adult content?

Mail Order Brides- Simple Guide To Buy A Bride - RockStar Bride
Are you over 18 and want to see adult content?

PDG - Distributie produse parafarmaceutice
Are you over 18 and want to see adult content?

Elektronik und Technik bei reichelt elektronik günstig bestellen
Are you over 18 and want to see adult content?

Prodej vstupenek na festival Letnà Letná zahájen! • Letnà Letná
Are you over 18 and want to see adult content?

Order Amitriptyline Online ★ Cheapest Prices
Are you over 18 and want to see adult content?

Your smart tool for live music booking - gigmit.com
Are you over 18 and want to see adult content?
Text
diterapkan.
PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapa PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
KOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020. PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
KOS, KONTRAK, SEWA
Lampung Post, 6 Apr 2011. Febrie Hastiyanto: Penulis. Tinggal di Tegal Jawa Tengah. KITA mengenal istilah yang berbeda untuk satu konteks pemanfaatan ruang dan bangun milik orang lain yang berbayar. Semasa kuliah dulu, sebagai mahasiswa rantau saya mondok di rumah seseorang. Jadilah saya disebut anak kos. Pada masa itu, awal tahun 2.000, kosditulis kost,
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai PEMBAWA ACARA ATAU JURU ACARA Lampung Post, 22 Feb 2012. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pada awal 2012 saya menghadiri beberapa undangan resepsi pernikahan. Biasanya acara diatur dengan urutan yang rapi. Pada kesempatan seperti itu, biasanya ada orang yang bertugas membacakan urutan jalannya acara. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penggunaan DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. KALIMAT SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR Antonius Galih Rudanto (Kompas.id, 19 Des 2020) Berbagai tulisan, baik visi-misi dalam kampanye, kutipan langsung dari narasumber, maupun slogan sebuah kota yang menjadi identitas, tidak lepas dari rincian. Rincian ini akan mudah dicerna dan tidak menyebabkan keambiguan apabila pedoman kesejajaran atau paralelisme diusahakan untukditerapkan.
PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapa PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
KOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020. PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
KOS, KONTRAK, SEWA
Lampung Post, 6 Apr 2011. Febrie Hastiyanto: Penulis. Tinggal di Tegal Jawa Tengah. KITA mengenal istilah yang berbeda untuk satu konteks pemanfaatan ruang dan bangun milik orang lain yang berbayar. Semasa kuliah dulu, sebagai mahasiswa rantau saya mondok di rumah seseorang. Jadilah saya disebut anak kos. Pada masa itu, awal tahun 2.000, kosditulis kost,
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai PEMBAWA ACARA ATAU JURU ACARA Lampung Post, 22 Feb 2012. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pada awal 2012 saya menghadiri beberapa undangan resepsi pernikahan. Biasanya acara diatur dengan urutan yang rapi. Pada kesempatan seperti itu, biasanya ada orang yang bertugas membacakan urutan jalannya acara. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penggunaan DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta.KOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020.LOGIKA BAHASA
Samsudin Berlian* (Kompas, 29 Okt 2016) Bahasa memiliki logika yang unik. Ada banyak macam logika. Biasanya sehari-hari kita bergulat di dalam logika informal atau logika formal yang tidak begitu ketat. Logika formal yang ketat misalnya logika filosofis. Ada pula, yang sangat zakelek, logika matematis, yang termasuk logika simbolik. Logika bahasa termasuk logika informal.BAHASA IKLAN
Lampung Post, 7 Sep 2011. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalam PERBEDAAN NAMUN, AKAN TETAPI, DAN TETAPI (TAPI) Kusnadi (Kompas.id, 5 Des 2020) Jika mencermati tulisan-tulisan yang terbit di media massa, ada kecenderungan penggunaan kata hubung tidak diperhatikan. Fakta yang sama sebetulnya dapat kita temukan juga pada artikel-artikel yang beredar di kalangan kampus. Barangkali karena masalah bahasa di seputar kita sudah terlalu banyak, urusan pemakaian kata hubung itu diabaikan.BAHASA MEDIA MASSA
Lampung Post, 8 Des 2010. Oyos Saroso H.N.: Jurnalis. "MUNGKIN tidak semua wilayah bisa terkover pemerintah karena anggaran yang terbatas. Pemerintah bisa memberikan data dan perusahaan bisa memberikan CSR-nya di sana," kata dia. Kalimat dia atas saya cuplik dari berita Lampung Post berjudul “CSR Harus Sinergi dengan Pembangunan” (3 Desember2010, halaman 13).
SILSILAH | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Pikiran Rakyat, 2 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Istilah "silsilah" niscaya memberikan asosiasi kepada nama-nama raja dengan leluhur serta keturunannya. Padahal, hubungan silsilah adalah milik semua orang. Setiap orang dapat menyusun silsilahnya sendiri, misalnya mulai dari buyut – bapak kakeknya – sampai pada buyut – anakcucunya.
ZEN HAE | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Zen Hae*, Majalah Tempo, 13 Feb 2017. Mereka yang mengalami masa remaja sepanjang 1970-1980-an sangat mengenal artis berikut ini: Bruce Lee, Chen Kuan Tai, Chen Lung (kemudian menjadi Jackie Chan), Fu Shen, Erl Thung-shen, Ti Lung, dan Rosamund Kwan. PENGRAJIN ATAU PERAJIN Lampung Post, 15 Jun 2011. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa SATU bulan yang lalu saya diajak oleh seorang teman untuk melihat pameran kerajinan tangan. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penulisan kata pengrajin dan perajin di depan stan-stan pameran. Ternyata dalam menuliskan kata pengrajin dan perajin berbeda “AGAMIS” APA ARTINYA? Pikiran Rakyat, 20 Feb 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Dalam surat kabar dan majalah Islam, sering kita baca istilah agamis, misalnya "Dia memang sangat agamis". Maksudnya, dia itu orang yang taat menjalankan agama yang dipeluknya dengan penuh keimanan. Kata dasarnya agama, mendapat akhiran is yang berasal dari bahasa Belanda yang menunjukkan sifat, tetapi vokal akhir a ‘INJURY TIME’ BUKAN PERPANJANGAN WAKTU Lampung Post, 5 Mei 2010. Yuliadi M.R.: Pemerhati bahasa, bekerja di Kantor Bahasa Provinsi Lampung. Di berbagai acara siaran langsung pertandingan sepak bola, kata injury time sering kita dengar. Sebagian orang, bahkan mungkin sebagian besar, mengartikan injury time sebagai perpanjangan waktu. Perpanjangan waktu dilakukan sebagai pengganti waktu yang "hilang" akibat KALIMAT SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR Kalimat Sejajar dan Tidak Sejajar. Berbagai tulisan, baik visi-misi dalam kampanye, kutipan langsung dari narasumber, maupun slogan sebuah kota yang menjadi identitas, tidak lepas dari rincian. Rincian ini akan mudah dicerna dan tidak menyebabkan keambiguan apabila pedoman kesejajaran atau paralelisme diusahakan untuk diterapkan. PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapaKOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020. PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
ALIP BA TA | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Alip selalu tampil sederhana dengan ciri khas topi, kaus, celana cingkrang, terkadang dengan kopi dan rokoknya. Fenomena Alip Ba Ta mengingatkan saya akan mendiang Masmimar Mangiang—salah seorang jurnalis yang peduli terhadap bahasa Indonesia—yang pernah berpendapat tentang pengantarbangsaan (internasionalisasi) bahasaIndonesia.
PERBEDAAN NAMUN, AKAN TETAPI, DAN TETAPI (TAPI) Kusnadi (Kompas.id, 5 Des 2020) Jika mencermati tulisan-tulisan yang terbit di media massa, ada kecenderungan penggunaan kata hubung tidak diperhatikan. Fakta yang sama sebetulnya dapat kita temukan juga pada artikel-artikel yang beredar di kalangan kampus. Barangkali karena masalah bahasa di seputar kita sudah terlalu banyak, urusan pemakaian kata hubung itu diabaikan. “DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. KALIMAT SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR Kalimat Sejajar dan Tidak Sejajar. Berbagai tulisan, baik visi-misi dalam kampanye, kutipan langsung dari narasumber, maupun slogan sebuah kota yang menjadi identitas, tidak lepas dari rincian. Rincian ini akan mudah dicerna dan tidak menyebabkan keambiguan apabila pedoman kesejajaran atau paralelisme diusahakan untuk diterapkan. PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapaKOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020. PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
ALIP BA TA | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Alip selalu tampil sederhana dengan ciri khas topi, kaus, celana cingkrang, terkadang dengan kopi dan rokoknya. Fenomena Alip Ba Ta mengingatkan saya akan mendiang Masmimar Mangiang—salah seorang jurnalis yang peduli terhadap bahasa Indonesia—yang pernah berpendapat tentang pengantarbangsaan (internasionalisasi) bahasaIndonesia.
PERBEDAAN NAMUN, AKAN TETAPI, DAN TETAPI (TAPI) Kusnadi (Kompas.id, 5 Des 2020) Jika mencermati tulisan-tulisan yang terbit di media massa, ada kecenderungan penggunaan kata hubung tidak diperhatikan. Fakta yang sama sebetulnya dapat kita temukan juga pada artikel-artikel yang beredar di kalangan kampus. Barangkali karena masalah bahasa di seputar kita sudah terlalu banyak, urusan pemakaian kata hubung itu diabaikan. “DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. ALIP BA TA | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Alip selalu tampil sederhana dengan ciri khas topi, kaus, celana cingkrang, terkadang dengan kopi dan rokoknya. Fenomena Alip Ba Ta mengingatkan saya akan mendiang Masmimar Mangiang—salah seorang jurnalis yang peduli terhadap bahasa Indonesia—yang pernah berpendapat tentang pengantarbangsaan (internasionalisasi) bahasaIndonesia.
LONTEKU, TERIMA KASIH Seno Joko Suyono (Majalah Tempo, 21 Nov 2020) Geladak adalah lantai atau dek kapal. Namun, geladak bisa menjadi metafora bagi sesuatu yang ternistakan. Frasa anjing-anjing geladak, misalnya, bisa berarti anjing-anjing liar atau penjahat di pelabuhan. Geladak diasosiasikan dengan dunia kriminal, bajingan, dan preman. Film Anjing-Anjing Geladak (1972) yang disutradarai Nico PelamoniaBAHASA IKLAN
Lampung Post, 7 Sep 2011. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalamKOS, KONTRAK, SEWA
Lampung Post, 6 Apr 2011. Febrie Hastiyanto: Penulis. Tinggal di Tegal Jawa Tengah. KITA mengenal istilah yang berbeda untuk satu konteks pemanfaatan ruang dan bangun milik orang lain yang berbayar. Semasa kuliah dulu, sebagai mahasiswa rantau saya mondok di rumah seseorang. Jadilah saya disebut anak kos. Pada masa itu, awal tahun 2.000, kosditulis kost,
SILSILAH | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Pikiran Rakyat, 2 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Istilah "silsilah" niscaya memberikan asosiasi kepada nama-nama raja dengan leluhur serta keturunannya. Padahal, hubungan silsilah adalah milik semua orang. Setiap orang dapat menyusun silsilahnya sendiri, misalnya mulai dari buyut – bapak kakeknya – sampai pada buyut – anakcucunya.
DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle PENGRAJIN ATAU PERAJIN Lampung Post, 15 Jun 2011. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa SATU bulan yang lalu saya diajak oleh seorang teman untuk melihat pameran kerajinan tangan. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penulisan kata pengrajin dan perajin di depan stan-stan pameran. Ternyata dalam menuliskan kata pengrajin dan perajin berbeda “AGAMIS” APA ARTINYA? Pikiran Rakyat, 20 Feb 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Dalam surat kabar dan majalah Islam, sering kita baca istilah agamis, misalnya "Dia memang sangat agamis". Maksudnya, dia itu orang yang taat menjalankan agama yang dipeluknya dengan penuh keimanan. Kata dasarnya agama, mendapat akhiran is yang berasal dari bahasa Belanda yang menunjukkan sifat, tetapi vokal akhir a SISTEM BILANGAN BESAR KOMPAS, 27 Feb 2009. Anton M Moeliono. Munsyi; Guru Besar Emeritus Universitas Indonesia Anggaran belanja negara kita tahun ini menembus jumlah seribu triliun. Apakah satuan bilangan triliun merupakan bilangan yang terbesar? Ternyata tidak. Dalam sistem bilangan besar yang kita pakai sekarang di atas triliun (1012), masih ada kuadriliun (1015), kuintiliun (1018), sekstiliun ‘INJURY TIME’ BUKAN PERPANJANGAN WAKTU Lampung Post, 5 Mei 2010. Yuliadi M.R.: Pemerhati bahasa, bekerja di Kantor Bahasa Provinsi Lampung. Di berbagai acara siaran langsung pertandingan sepak bola, kata injury time sering kita dengar. Sebagian orang, bahkan mungkin sebagian besar, mengartikan injury time sebagai perpanjangan waktu. Perpanjangan waktu dilakukan sebagai pengganti waktu yang "hilang" akibat KALIMAT SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR Kalimat Sejajar dan Tidak Sejajar. Berbagai tulisan, baik visi-misi dalam kampanye, kutipan langsung dari narasumber, maupun slogan sebuah kota yang menjadi identitas, tidak lepas dari rincian. Rincian ini akan mudah dicerna dan tidak menyebabkan keambiguan apabila pedoman kesejajaran atau paralelisme diusahakan untuk diterapkan. PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapaKOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020. PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
LONTEKU, TERIMA KASIH Seno Joko Suyono (Majalah Tempo, 21 Nov 2020) Geladak adalah lantai atau dek kapal. Namun, geladak bisa menjadi metafora bagi sesuatu yang ternistakan. Frasa anjing-anjing geladak, misalnya, bisa berarti anjing-anjing liar atau penjahat di pelabuhan. Geladak diasosiasikan dengan dunia kriminal, bajingan, dan preman. Film Anjing-Anjing Geladak (1972) yang disutradarai Nico Pelamonia ALIP BA TA | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Alip selalu tampil sederhana dengan ciri khas topi, kaus, celana cingkrang, terkadang dengan kopi dan rokoknya. Fenomena Alip Ba Ta mengingatkan saya akan mendiang Masmimar Mangiang—salah seorang jurnalis yang peduli terhadap bahasa Indonesia—yang pernah berpendapat tentang pengantarbangsaan (internasionalisasi) bahasaIndonesia.
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. KALIMAT SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR Kalimat Sejajar dan Tidak Sejajar. Berbagai tulisan, baik visi-misi dalam kampanye, kutipan langsung dari narasumber, maupun slogan sebuah kota yang menjadi identitas, tidak lepas dari rincian. Rincian ini akan mudah dicerna dan tidak menyebabkan keambiguan apabila pedoman kesejajaran atau paralelisme diusahakan untuk diterapkan. PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapaKOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020. PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
LONTEKU, TERIMA KASIH Seno Joko Suyono (Majalah Tempo, 21 Nov 2020) Geladak adalah lantai atau dek kapal. Namun, geladak bisa menjadi metafora bagi sesuatu yang ternistakan. Frasa anjing-anjing geladak, misalnya, bisa berarti anjing-anjing liar atau penjahat di pelabuhan. Geladak diasosiasikan dengan dunia kriminal, bajingan, dan preman. Film Anjing-Anjing Geladak (1972) yang disutradarai Nico Pelamonia ALIP BA TA | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Alip selalu tampil sederhana dengan ciri khas topi, kaus, celana cingkrang, terkadang dengan kopi dan rokoknya. Fenomena Alip Ba Ta mengingatkan saya akan mendiang Masmimar Mangiang—salah seorang jurnalis yang peduli terhadap bahasa Indonesia—yang pernah berpendapat tentang pengantarbangsaan (internasionalisasi) bahasaIndonesia.
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. ALIP BA TA | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Tendy K. Somantri (Majalah Tempo, 14 Nov 2020) Shady Shae, seorang pemuda berkulit hitam, berlari-lari kecil di bawah gerimis di salah satu sudut Kota London. Dia mencari orang-orang yang bersedia mengikuti program kuis singkat untuk ditayangkan di kanal YouTube-nya. “Today is Indonesia’s independence day,” ujarnya kepada pesertakuis jalanan itu.
LONTEKU, TERIMA KASIH Seno Joko Suyono (Majalah Tempo, 21 Nov 2020) Geladak adalah lantai atau dek kapal. Namun, geladak bisa menjadi metafora bagi sesuatu yang ternistakan. Frasa anjing-anjing geladak, misalnya, bisa berarti anjing-anjing liar atau penjahat di pelabuhan. Geladak diasosiasikan dengan dunia kriminal, bajingan, dan preman. Film Anjing-Anjing Geladak (1972) yang disutradarai Nico Pelamonia PERBEDAAN NAMUN, AKAN TETAPI, DAN TETAPI (TAPI) Kusnadi (Kompas.id, 5 Des 2020) Jika mencermati tulisan-tulisan yang terbit di media massa, ada kecenderungan penggunaan kata hubung tidak diperhatikan. Fakta yang sama sebetulnya dapat kita temukan juga pada artikel-artikel yang beredar di kalangan kampus. Barangkali karena masalah bahasa di seputar kita sudah terlalu banyak, urusan pemakaian kata hubung itu diabaikan.BAHASA IKLAN
Lampung Post, 7 Sep 2011. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalam SILSILAH | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Pikiran Rakyat, 2 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Istilah "silsilah" niscaya memberikan asosiasi kepada nama-nama raja dengan leluhur serta keturunannya. Padahal, hubungan silsilah adalah milik semua orang. Setiap orang dapat menyusun silsilahnya sendiri, misalnya mulai dari buyut – bapak kakeknya – sampai pada buyut – anakcucunya.
DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. PENGRAJIN ATAU PERAJIN Lampung Post, 15 Jun 2011. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa SATU bulan yang lalu saya diajak oleh seorang teman untuk melihat pameran kerajinan tangan. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penulisan kata pengrajin dan perajin di depan stan-stan pameran. Ternyata dalam menuliskan kata pengrajin dan perajin berbeda “AGAMIS” APA ARTINYA? Pikiran Rakyat, 20 Feb 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Dalam surat kabar dan majalah Islam, sering kita baca istilah agamis, misalnya "Dia memang sangat agamis". Maksudnya, dia itu orang yang taat menjalankan agama yang dipeluknya dengan penuh keimanan. Kata dasarnya agama, mendapat akhiran is yang berasal dari bahasa Belanda yang menunjukkan sifat, tetapi vokal akhir a GANTI RUGI DAN GANTI KERUGIAN KOMPAS, 17 Apr 2009. Jos Daniel Parera, Munsyi. Teringat saya akan dialog iklan kopi antara Asmuni dan istrinya ketika pelawak ini memberi makan burung peliharaannya. ”Mas, kopi, Mas,” kata istrinya beberapa kali, tetapi kurang diperhatikan Asmuni. Akhirnya, sang istri kesal dan mengatakan, ”Nanti burungmu saya potong.” Maka, menjawablah sang suami, ”Kalau burung saya kamu potong, PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapa KALIMAT SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR Kalimat Sejajar dan Tidak Sejajar. Berbagai tulisan, baik visi-misi dalam kampanye, kutipan langsung dari narasumber, maupun slogan sebuah kota yang menjadi identitas, tidak lepas dari rincian. Rincian ini akan mudah dicerna dan tidak menyebabkan keambiguan apabila pedoman kesejajaran atau paralelisme diusahakan untuk diterapkan. PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai PEMBAWA ACARA ATAU JURU ACARA Lampung Post, 22 Feb 2012. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pada awal 2012 saya menghadiri beberapa undangan resepsi pernikahan. Biasanya acara diatur dengan urutan yang rapi. Pada kesempatan seperti itu, biasanya ada orang yang bertugas membacakan urutan jalannya acara. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penggunaan SILSILAH | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Pikiran Rakyat, 2 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Istilah "silsilah" niscaya memberikan asosiasi kepada nama-nama raja dengan leluhur serta keturunannya. Padahal, hubungan silsilah adalah milik semua orang. Setiap orang dapat menyusun silsilahnya sendiri, misalnya mulai dari buyut – bapak kakeknya – sampai pada buyut – anakcucunya.
DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. “AGAMIS” APA ARTINYA? Pikiran Rakyat, 20 Feb 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Dalam surat kabar dan majalah Islam, sering kita baca istilah agamis, misalnya "Dia memang sangat agamis". Maksudnya, dia itu orang yang taat menjalankan agama yang dipeluknya dengan penuh keimanan. Kata dasarnya agama, mendapat akhiran is yang berasal dari bahasa Belanda yang menunjukkan sifat, tetapi vokal akhir a PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapa KALIMAT SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR Kalimat Sejajar dan Tidak Sejajar. Berbagai tulisan, baik visi-misi dalam kampanye, kutipan langsung dari narasumber, maupun slogan sebuah kota yang menjadi identitas, tidak lepas dari rincian. Rincian ini akan mudah dicerna dan tidak menyebabkan keambiguan apabila pedoman kesejajaran atau paralelisme diusahakan untuk diterapkan. PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai PEMBAWA ACARA ATAU JURU ACARA Lampung Post, 22 Feb 2012. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pada awal 2012 saya menghadiri beberapa undangan resepsi pernikahan. Biasanya acara diatur dengan urutan yang rapi. Pada kesempatan seperti itu, biasanya ada orang yang bertugas membacakan urutan jalannya acara. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penggunaan SILSILAH | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Pikiran Rakyat, 2 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Istilah "silsilah" niscaya memberikan asosiasi kepada nama-nama raja dengan leluhur serta keturunannya. Padahal, hubungan silsilah adalah milik semua orang. Setiap orang dapat menyusun silsilahnya sendiri, misalnya mulai dari buyut – bapak kakeknya – sampai pada buyut – anakcucunya.
DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. “AGAMIS” APA ARTINYA? Pikiran Rakyat, 20 Feb 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Dalam surat kabar dan majalah Islam, sering kita baca istilah agamis, misalnya "Dia memang sangat agamis". Maksudnya, dia itu orang yang taat menjalankan agama yang dipeluknya dengan penuh keimanan. Kata dasarnya agama, mendapat akhiran is yang berasal dari bahasa Belanda yang menunjukkan sifat, tetapi vokal akhir aKOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020.BAHASA MEDIA MASSA
Lampung Post, 8 Des 2010. Oyos Saroso H.N.: Jurnalis. "MUNGKIN tidak semua wilayah bisa terkover pemerintah karena anggaran yang terbatas. Pemerintah bisa memberikan data dan perusahaan bisa memberikan CSR-nya di sana," kata dia. Kalimat dia atas saya cuplik dari berita Lampung Post berjudul “CSR Harus Sinergi dengan Pembangunan” (3 Desember2010, halaman 13).
ANDRÉ MÖLLER
André Möller* (Kompas, 13 Jan 2018) Ketika saya mulai belajar bahasa Indonesia, disampaikan bahwa kamu hanya bisa dipakai dengan kerabat atau saudara yang amat dekat atau dengan anak kecil.Segala penggunaan yang lain dianggap kurang sopan, dan dengan jelas akan memperlihatkan kenyataan bahwa kami, para pelajar, belum memahami bahasa asing ini.BAHASA IKLAN
Lampung Post, 7 Sep 2011. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalam SILSILAH | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Pikiran Rakyat, 2 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Istilah "silsilah" niscaya memberikan asosiasi kepada nama-nama raja dengan leluhur serta keturunannya. Padahal, hubungan silsilah adalah milik semua orang. Setiap orang dapat menyusun silsilahnya sendiri, misalnya mulai dari buyut – bapak kakeknya – sampai pada buyut – anakcucunya.
ZEN HAE | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Zen Hae*, Majalah Tempo, 13 Feb 2017. Mereka yang mengalami masa remaja sepanjang 1970-1980-an sangat mengenal artis berikut ini: Bruce Lee, Chen Kuan Tai, Chen Lung (kemudian menjadi Jackie Chan), Fu Shen, Erl Thung-shen, Ti Lung, dan Rosamund Kwan. PERBEDAAN NAMUN, AKAN TETAPI, DAN TETAPI (TAPI) Kusnadi (Kompas.id, 5 Des 2020) Jika mencermati tulisan-tulisan yang terbit di media massa, ada kecenderungan penggunaan kata hubung tidak diperhatikan. Fakta yang sama sebetulnya dapat kita temukan juga pada artikel-artikel yang beredar di kalangan kampus. Barangkali karena masalah bahasa di seputar kita sudah terlalu banyak, urusan pemakaian kata hubung itu diabaikan. ”MENGKLAIM” ATAU ”MENGEKLAIM”, APA BEDANYA? Apolonius Lase (Kompas.id, 12 Des 2020) Di masyarakat pengguna bahasa Indonesia, terutama para penulis atau juru warta di media massa, penggunaan kata mengeklaim bersaing dengan kata mengklaim. Pada umumnya, penulis selalu menggunakan kata mengklaim, alih-alih mengeklaim. Ini tidak salah. Semua ada dasarnya, mengapa penulis menggunakan kata itu: klaim, mengklaim,AJIP ROSIDI
Alternatif. Pikiran Rakyat, 5 Feb 2011. Ajip Rosidi: Penulis, sastrawan. Kata ”alternatif” kita serap dari bahasa Belanda alternatief. Dalam bahasa Indonesia, sebenarnya kita punya kata ”pilihan”, tetapi dianggap kurang gengsi. Akan tetapi, belakangan ini istilah alternatif kalah gengsi oleh kata yang berasal dari bahasaInggris opsi
‘INJURY TIME’ BUKAN PERPANJANGAN WAKTU Lampung Post, 5 Mei 2010. Yuliadi M.R.: Pemerhati bahasa, bekerja di Kantor Bahasa Provinsi Lampung. Di berbagai acara siaran langsung pertandingan sepak bola, kata injury time sering kita dengar. Sebagian orang, bahkan mungkin sebagian besar, mengartikan injury time sebagai perpanjangan waktu. Perpanjangan waktu dilakukan sebagai pengganti waktu yang "hilang" akibat PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapa KALIMAT SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR Kalimat Sejajar dan Tidak Sejajar. Berbagai tulisan, baik visi-misi dalam kampanye, kutipan langsung dari narasumber, maupun slogan sebuah kota yang menjadi identitas, tidak lepas dari rincian. Rincian ini akan mudah dicerna dan tidak menyebabkan keambiguan apabila pedoman kesejajaran atau paralelisme diusahakan untuk diterapkan. PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai PEMBAWA ACARA ATAU JURU ACARA Lampung Post, 22 Feb 2012. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pada awal 2012 saya menghadiri beberapa undangan resepsi pernikahan. Biasanya acara diatur dengan urutan yang rapi. Pada kesempatan seperti itu, biasanya ada orang yang bertugas membacakan urutan jalannya acara. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penggunaan SILSILAH | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Pikiran Rakyat, 2 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Istilah "silsilah" niscaya memberikan asosiasi kepada nama-nama raja dengan leluhur serta keturunannya. Padahal, hubungan silsilah adalah milik semua orang. Setiap orang dapat menyusun silsilahnya sendiri, misalnya mulai dari buyut – bapak kakeknya – sampai pada buyut – anakcucunya.
DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. “AGAMIS” APA ARTINYA? Pikiran Rakyat, 20 Feb 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Dalam surat kabar dan majalah Islam, sering kita baca istilah agamis, misalnya "Dia memang sangat agamis". Maksudnya, dia itu orang yang taat menjalankan agama yang dipeluknya dengan penuh keimanan. Kata dasarnya agama, mendapat akhiran is yang berasal dari bahasa Belanda yang menunjukkan sifat, tetapi vokal akhir a PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapa KALIMAT SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR Kalimat Sejajar dan Tidak Sejajar. Berbagai tulisan, baik visi-misi dalam kampanye, kutipan langsung dari narasumber, maupun slogan sebuah kota yang menjadi identitas, tidak lepas dari rincian. Rincian ini akan mudah dicerna dan tidak menyebabkan keambiguan apabila pedoman kesejajaran atau paralelisme diusahakan untuk diterapkan. PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai PEMBAWA ACARA ATAU JURU ACARA Lampung Post, 22 Feb 2012. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pada awal 2012 saya menghadiri beberapa undangan resepsi pernikahan. Biasanya acara diatur dengan urutan yang rapi. Pada kesempatan seperti itu, biasanya ada orang yang bertugas membacakan urutan jalannya acara. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penggunaan SILSILAH | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Pikiran Rakyat, 2 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Istilah "silsilah" niscaya memberikan asosiasi kepada nama-nama raja dengan leluhur serta keturunannya. Padahal, hubungan silsilah adalah milik semua orang. Setiap orang dapat menyusun silsilahnya sendiri, misalnya mulai dari buyut – bapak kakeknya – sampai pada buyut – anakcucunya.
DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. “AGAMIS” APA ARTINYA? Pikiran Rakyat, 20 Feb 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Dalam surat kabar dan majalah Islam, sering kita baca istilah agamis, misalnya "Dia memang sangat agamis". Maksudnya, dia itu orang yang taat menjalankan agama yang dipeluknya dengan penuh keimanan. Kata dasarnya agama, mendapat akhiran is yang berasal dari bahasa Belanda yang menunjukkan sifat, tetapi vokal akhir aKOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020.BAHASA MEDIA MASSA
Lampung Post, 8 Des 2010. Oyos Saroso H.N.: Jurnalis. "MUNGKIN tidak semua wilayah bisa terkover pemerintah karena anggaran yang terbatas. Pemerintah bisa memberikan data dan perusahaan bisa memberikan CSR-nya di sana," kata dia. Kalimat dia atas saya cuplik dari berita Lampung Post berjudul “CSR Harus Sinergi dengan Pembangunan” (3 Desember2010, halaman 13).
ANDRÉ MÖLLER
André Möller* (Kompas, 13 Jan 2018) Ketika saya mulai belajar bahasa Indonesia, disampaikan bahwa kamu hanya bisa dipakai dengan kerabat atau saudara yang amat dekat atau dengan anak kecil.Segala penggunaan yang lain dianggap kurang sopan, dan dengan jelas akan memperlihatkan kenyataan bahwa kami, para pelajar, belum memahami bahasa asing ini.BAHASA IKLAN
Lampung Post, 7 Sep 2011. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalam SILSILAH | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Pikiran Rakyat, 2 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Istilah "silsilah" niscaya memberikan asosiasi kepada nama-nama raja dengan leluhur serta keturunannya. Padahal, hubungan silsilah adalah milik semua orang. Setiap orang dapat menyusun silsilahnya sendiri, misalnya mulai dari buyut – bapak kakeknya – sampai pada buyut – anakcucunya.
ZEN HAE | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Zen Hae*, Majalah Tempo, 13 Feb 2017. Mereka yang mengalami masa remaja sepanjang 1970-1980-an sangat mengenal artis berikut ini: Bruce Lee, Chen Kuan Tai, Chen Lung (kemudian menjadi Jackie Chan), Fu Shen, Erl Thung-shen, Ti Lung, dan Rosamund Kwan. PERBEDAAN NAMUN, AKAN TETAPI, DAN TETAPI (TAPI) Kusnadi (Kompas.id, 5 Des 2020) Jika mencermati tulisan-tulisan yang terbit di media massa, ada kecenderungan penggunaan kata hubung tidak diperhatikan. Fakta yang sama sebetulnya dapat kita temukan juga pada artikel-artikel yang beredar di kalangan kampus. Barangkali karena masalah bahasa di seputar kita sudah terlalu banyak, urusan pemakaian kata hubung itu diabaikan. ”MENGKLAIM” ATAU ”MENGEKLAIM”, APA BEDANYA? Apolonius Lase (Kompas.id, 12 Des 2020) Di masyarakat pengguna bahasa Indonesia, terutama para penulis atau juru warta di media massa, penggunaan kata mengeklaim bersaing dengan kata mengklaim. Pada umumnya, penulis selalu menggunakan kata mengklaim, alih-alih mengeklaim. Ini tidak salah. Semua ada dasarnya, mengapa penulis menggunakan kata itu: klaim, mengklaim,AJIP ROSIDI
Alternatif. Pikiran Rakyat, 5 Feb 2011. Ajip Rosidi: Penulis, sastrawan. Kata ”alternatif” kita serap dari bahasa Belanda alternatief. Dalam bahasa Indonesia, sebenarnya kita punya kata ”pilihan”, tetapi dianggap kurang gengsi. Akan tetapi, belakangan ini istilah alternatif kalah gengsi oleh kata yang berasal dari bahasaInggris opsi
‘INJURY TIME’ BUKAN PERPANJANGAN WAKTU Lampung Post, 5 Mei 2010. Yuliadi M.R.: Pemerhati bahasa, bekerja di Kantor Bahasa Provinsi Lampung. Di berbagai acara siaran langsung pertandingan sepak bola, kata injury time sering kita dengar. Sebagian orang, bahkan mungkin sebagian besar, mengartikan injury time sebagai perpanjangan waktu. Perpanjangan waktu dilakukan sebagai pengganti waktu yang "hilang" akibat PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapa KALIMAT SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR Kalimat Sejajar dan Tidak Sejajar. Berbagai tulisan, baik visi-misi dalam kampanye, kutipan langsung dari narasumber, maupun slogan sebuah kota yang menjadi identitas, tidak lepas dari rincian. Rincian ini akan mudah dicerna dan tidak menyebabkan keambiguan apabila pedoman kesejajaran atau paralelisme diusahakan untuk diterapkan. PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai PEMBAWA ACARA ATAU JURU ACARA Lampung Post, 22 Feb 2012. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pada awal 2012 saya menghadiri beberapa undangan resepsi pernikahan. Biasanya acara diatur dengan urutan yang rapi. Pada kesempatan seperti itu, biasanya ada orang yang bertugas membacakan urutan jalannya acara. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penggunaan SILSILAH | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Pikiran Rakyat, 2 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Istilah "silsilah" niscaya memberikan asosiasi kepada nama-nama raja dengan leluhur serta keturunannya. Padahal, hubungan silsilah adalah milik semua orang. Setiap orang dapat menyusun silsilahnya sendiri, misalnya mulai dari buyut – bapak kakeknya – sampai pada buyut – anakcucunya.
DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. “AGAMIS” APA ARTINYA? Pikiran Rakyat, 20 Feb 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Dalam surat kabar dan majalah Islam, sering kita baca istilah agamis, misalnya "Dia memang sangat agamis". Maksudnya, dia itu orang yang taat menjalankan agama yang dipeluknya dengan penuh keimanan. Kata dasarnya agama, mendapat akhiran is yang berasal dari bahasa Belanda yang menunjukkan sifat, tetapi vokal akhir a PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapa KALIMAT SEJAJAR DAN TIDAK SEJAJAR Kalimat Sejajar dan Tidak Sejajar. Berbagai tulisan, baik visi-misi dalam kampanye, kutipan langsung dari narasumber, maupun slogan sebuah kota yang menjadi identitas, tidak lepas dari rincian. Rincian ini akan mudah dicerna dan tidak menyebabkan keambiguan apabila pedoman kesejajaran atau paralelisme diusahakan untuk diterapkan. PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai PEMBAWA ACARA ATAU JURU ACARA Lampung Post, 22 Feb 2012. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pada awal 2012 saya menghadiri beberapa undangan resepsi pernikahan. Biasanya acara diatur dengan urutan yang rapi. Pada kesempatan seperti itu, biasanya ada orang yang bertugas membacakan urutan jalannya acara. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penggunaan SILSILAH | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Pikiran Rakyat, 2 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Istilah "silsilah" niscaya memberikan asosiasi kepada nama-nama raja dengan leluhur serta keturunannya. Padahal, hubungan silsilah adalah milik semua orang. Setiap orang dapat menyusun silsilahnya sendiri, misalnya mulai dari buyut – bapak kakeknya – sampai pada buyut – anakcucunya.
DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. “AGAMIS” APA ARTINYA? Pikiran Rakyat, 20 Feb 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Dalam surat kabar dan majalah Islam, sering kita baca istilah agamis, misalnya "Dia memang sangat agamis". Maksudnya, dia itu orang yang taat menjalankan agama yang dipeluknya dengan penuh keimanan. Kata dasarnya agama, mendapat akhiran is yang berasal dari bahasa Belanda yang menunjukkan sifat, tetapi vokal akhir aKOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020.BAHASA MEDIA MASSA
Lampung Post, 8 Des 2010. Oyos Saroso H.N.: Jurnalis. "MUNGKIN tidak semua wilayah bisa terkover pemerintah karena anggaran yang terbatas. Pemerintah bisa memberikan data dan perusahaan bisa memberikan CSR-nya di sana," kata dia. Kalimat dia atas saya cuplik dari berita Lampung Post berjudul “CSR Harus Sinergi dengan Pembangunan” (3 Desember2010, halaman 13).
ANDRÉ MÖLLER
André Möller* (Kompas, 13 Jan 2018) Ketika saya mulai belajar bahasa Indonesia, disampaikan bahwa kamu hanya bisa dipakai dengan kerabat atau saudara yang amat dekat atau dengan anak kecil.Segala penggunaan yang lain dianggap kurang sopan, dan dengan jelas akan memperlihatkan kenyataan bahwa kami, para pelajar, belum memahami bahasa asing ini.BAHASA IKLAN
Lampung Post, 7 Sep 2011. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalam SILSILAH | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Pikiran Rakyat, 2 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Istilah "silsilah" niscaya memberikan asosiasi kepada nama-nama raja dengan leluhur serta keturunannya. Padahal, hubungan silsilah adalah milik semua orang. Setiap orang dapat menyusun silsilahnya sendiri, misalnya mulai dari buyut – bapak kakeknya – sampai pada buyut – anakcucunya.
ZEN HAE | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Zen Hae*, Majalah Tempo, 13 Feb 2017. Mereka yang mengalami masa remaja sepanjang 1970-1980-an sangat mengenal artis berikut ini: Bruce Lee, Chen Kuan Tai, Chen Lung (kemudian menjadi Jackie Chan), Fu Shen, Erl Thung-shen, Ti Lung, dan Rosamund Kwan. PERBEDAAN NAMUN, AKAN TETAPI, DAN TETAPI (TAPI) Kusnadi (Kompas.id, 5 Des 2020) Jika mencermati tulisan-tulisan yang terbit di media massa, ada kecenderungan penggunaan kata hubung tidak diperhatikan. Fakta yang sama sebetulnya dapat kita temukan juga pada artikel-artikel yang beredar di kalangan kampus. Barangkali karena masalah bahasa di seputar kita sudah terlalu banyak, urusan pemakaian kata hubung itu diabaikan. ”MENGKLAIM” ATAU ”MENGEKLAIM”, APA BEDANYA? Apolonius Lase (Kompas.id, 12 Des 2020) Di masyarakat pengguna bahasa Indonesia, terutama para penulis atau juru warta di media massa, penggunaan kata mengeklaim bersaing dengan kata mengklaim. Pada umumnya, penulis selalu menggunakan kata mengklaim, alih-alih mengeklaim. Ini tidak salah. Semua ada dasarnya, mengapa penulis menggunakan kata itu: klaim, mengklaim,AJIP ROSIDI
Alternatif. Pikiran Rakyat, 5 Feb 2011. Ajip Rosidi: Penulis, sastrawan. Kata ”alternatif” kita serap dari bahasa Belanda alternatief. Dalam bahasa Indonesia, sebenarnya kita punya kata ”pilihan”, tetapi dianggap kurang gengsi. Akan tetapi, belakangan ini istilah alternatif kalah gengsi oleh kata yang berasal dari bahasaInggris opsi
‘INJURY TIME’ BUKAN PERPANJANGAN WAKTU Lampung Post, 5 Mei 2010. Yuliadi M.R.: Pemerhati bahasa, bekerja di Kantor Bahasa Provinsi Lampung. Di berbagai acara siaran langsung pertandingan sepak bola, kata injury time sering kita dengar. Sebagian orang, bahkan mungkin sebagian besar, mengartikan injury time sebagai perpanjangan waktu. Perpanjangan waktu dilakukan sebagai pengganti waktu yang "hilang" akibat PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapaKOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020. PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
ALIP BA TA | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Alip selalu tampil sederhana dengan ciri khas topi, kaus, celana cingkrang, terkadang dengan kopi dan rokoknya. Fenomena Alip Ba Ta mengingatkan saya akan mendiang Masmimar Mangiang—salah seorang jurnalis yang peduli terhadap bahasa Indonesia—yang pernah berpendapat tentang pengantarbangsaan (internasionalisasi) bahasaIndonesia.
BAHASA IKLAN
Lampung Post, 7 Sep 2011. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalamKOS, KONTRAK, SEWA
Lampung Post, 6 Apr 2011. Febrie Hastiyanto: Penulis. Tinggal di Tegal Jawa Tengah. KITA mengenal istilah yang berbeda untuk satu konteks pemanfaatan ruang dan bangun milik orang lain yang berbayar. Semasa kuliah dulu, sebagai mahasiswa rantau saya mondok di rumah seseorang. Jadilah saya disebut anak kos. Pada masa itu, awal tahun 2.000, kosditulis kost,
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai PEMBAWA ACARA ATAU JURU ACARA Lampung Post, 22 Feb 2012. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pada awal 2012 saya menghadiri beberapa undangan resepsi pernikahan. Biasanya acara diatur dengan urutan yang rapi. Pada kesempatan seperti itu, biasanya ada orang yang bertugas membacakan urutan jalannya acara. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penggunaan DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapaKOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020. PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
ALIP BA TA | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Alip selalu tampil sederhana dengan ciri khas topi, kaus, celana cingkrang, terkadang dengan kopi dan rokoknya. Fenomena Alip Ba Ta mengingatkan saya akan mendiang Masmimar Mangiang—salah seorang jurnalis yang peduli terhadap bahasa Indonesia—yang pernah berpendapat tentang pengantarbangsaan (internasionalisasi) bahasaIndonesia.
BAHASA IKLAN
Lampung Post, 7 Sep 2011. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalamKOS, KONTRAK, SEWA
Lampung Post, 6 Apr 2011. Febrie Hastiyanto: Penulis. Tinggal di Tegal Jawa Tengah. KITA mengenal istilah yang berbeda untuk satu konteks pemanfaatan ruang dan bangun milik orang lain yang berbayar. Semasa kuliah dulu, sebagai mahasiswa rantau saya mondok di rumah seseorang. Jadilah saya disebut anak kos. Pada masa itu, awal tahun 2.000, kosditulis kost,
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai PEMBAWA ACARA ATAU JURU ACARA Lampung Post, 22 Feb 2012. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pada awal 2012 saya menghadiri beberapa undangan resepsi pernikahan. Biasanya acara diatur dengan urutan yang rapi. Pada kesempatan seperti itu, biasanya ada orang yang bertugas membacakan urutan jalannya acara. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penggunaan DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. ALIP BA TA | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Tendy K. Somantri (Majalah Tempo, 14 Nov 2020) Shady Shae, seorang pemuda berkulit hitam, berlari-lari kecil di bawah gerimis di salah satu sudut Kota London. Dia mencari orang-orang yang bersedia mengikuti program kuis singkat untuk ditayangkan di kanal YouTube-nya. “Today is Indonesia’s independence day,” ujarnya kepada pesertakuis jalanan itu.
HOAX ATAS HOAX
Kata ini disematkan untuk semua pengertian tentang “kabar bohong”, “berita palsu”, “berita rekayasa”, dan “fitnah”. Padahal hoax diciptakan dalam bahasa Inggris dengan pengertian yang tak serumit itu. Menurut filolog Robert Nares (1753-1829), kata hoax (dibaca hoks) mulai dipakai di Inggris pada abad ke-18. Dalam buku AGlossary
PERBEDAAN NAMUN, AKAN TETAPI, DAN TETAPI (TAPI) Kusnadi (Kompas.id, 5 Des 2020) Jika mencermati tulisan-tulisan yang terbit di media massa, ada kecenderungan penggunaan kata hubung tidak diperhatikan. Fakta yang sama sebetulnya dapat kita temukan juga pada artikel-artikel yang beredar di kalangan kampus. Barangkali karena masalah bahasa di seputar kita sudah terlalu banyak, urusan pemakaian kata hubung itu diabaikan.BAHASA IKLAN
Lampung Post, 7 Sep 2011. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalam PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
CINA DAN CHINA
Pikiran Rakyat, 12 Jun 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Sebelum Ejaan yang Disempurnakan (EYD) diresmikan kita menulisnya "Tjina", sesudah EYD diresmikan kita menulisnya "Cina", karena "tj" diganti dengan "c". Akan tetapi sebagian dari orang Cina peranakan di Indonesia menganggap kata "Cina" itu mengandung penghinaan. Mereka lebih suka mempergunakan kata "Tionghoa" untukBANDUNG MAWARDI
Bandung Mawardi*, Majalah Tempo, 30 Jan 2017. Eko Endarmoko dalam Tesaurus Bahasa Indonesia (2006) menjelaskan: “Dibanding dengan jenis-jenis kamus lainnya yang banyak beredar, tesaurus atau kamus sinonim dalam bahasa Indonesia tampaknya lebih langka, dan yang adaitu
SISTEM BILANGAN BESAR KOMPAS, 27 Feb 2009. Anton M Moeliono. Munsyi; Guru Besar Emeritus Universitas Indonesia Anggaran belanja negara kita tahun ini menembus jumlah seribu triliun. Apakah satuan bilangan triliun merupakan bilangan yang terbesar? Ternyata tidak. Dalam sistem bilangan besar yang kita pakai sekarang di atas triliun (1012), masih ada kuadriliun (1015), kuintiliun (1018), sekstiliun BAHASA CIREBON DAN BAHASA INDRAMAYU Pikiran Rakyat, 23 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Tampaknya terhadap Perda No. 5 Tahun 2003 yang mengakui bahwa ada tiga bahasa daerah di Jawa Barat, yakni bahasa Sunda, bahasa Cirebon, dan bahasa Betawi, ada yang merasa tidak puas. Orang Indramayu ingin "bahasa Indramayu" dianggap sebagai bahasa daerah yang harus diajarkan juga di sekolah-sekolah formal di ‘INJURY TIME’ BUKAN PERPANJANGAN WAKTU Lampung Post, 5 Mei 2010. Yuliadi M.R.: Pemerhati bahasa, bekerja di Kantor Bahasa Provinsi Lampung. Di berbagai acara siaran langsung pertandingan sepak bola, kata injury time sering kita dengar. Sebagian orang, bahkan mungkin sebagian besar, mengartikan injury time sebagai perpanjangan waktu. Perpanjangan waktu dilakukan sebagai pengganti waktu yang "hilang" akibat PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapaKOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020. PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
ALIP BA TA | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Alip selalu tampil sederhana dengan ciri khas topi, kaus, celana cingkrang, terkadang dengan kopi dan rokoknya. Fenomena Alip Ba Ta mengingatkan saya akan mendiang Masmimar Mangiang—salah seorang jurnalis yang peduli terhadap bahasa Indonesia—yang pernah berpendapat tentang pengantarbangsaan (internasionalisasi) bahasaIndonesia.
BAHASA IKLAN
Lampung Post, 7 Sep 2011. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalamKOS, KONTRAK, SEWA
Lampung Post, 6 Apr 2011. Febrie Hastiyanto: Penulis. Tinggal di Tegal Jawa Tengah. KITA mengenal istilah yang berbeda untuk satu konteks pemanfaatan ruang dan bangun milik orang lain yang berbayar. Semasa kuliah dulu, sebagai mahasiswa rantau saya mondok di rumah seseorang. Jadilah saya disebut anak kos. Pada masa itu, awal tahun 2.000, kosditulis kost,
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai PEMBAWA ACARA ATAU JURU ACARA Lampung Post, 22 Feb 2012. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pada awal 2012 saya menghadiri beberapa undangan resepsi pernikahan. Biasanya acara diatur dengan urutan yang rapi. Pada kesempatan seperti itu, biasanya ada orang yang bertugas membacakan urutan jalannya acara. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penggunaan DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. PAGI, SIANG, SORE, DAN MALAM Lampung Post, 24 Feb 2010. Ratih Rahayu: Staf Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung. DALAM bahasa Indonesia kita mengenal beberapa kata yang mengacu ke saat tertentu yang merupakan bagian hari, siang, malam, pagi, dan sore. Persepsi orang berbeda-beda terhadap pengertian yang diacu oleh kata itu. Hal itu terlihat pada keberagaman batasan yang diberikan oleh beberapaKOTAK KOSONG
Samsudin Adlawi (Majalah Tempo, 5 Des 2020) Drama selalu mewarnai hajatan pesta demokrasi. Pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2020 juga tidak luput dari drama. Bahkan, kali ini dramanya bakal lebih seru. Keseruan itu disebabkan oleh makin banyaknya calon tunggal dibanding beberapa pilkada sebelumnya. Setidaknya ada 28 calon tunggal dalam pilkada serentak 2020. PERUBAHAN DAN PENGUBAHAN KOMPAS, 8 Okt 2010. Anton M Moeliono Pereksa Bahasa: Guru Besar Emeritus Linguistik Universitas Indonesia. Dalam bahasa kita sehari-hari, kita memakai verba berubah dan mengubah dengan berselang-seling. Bentuk berubah berhubungan dengan subjek saja, seperti dalam cuaca dan iklim berubah, air mukanya berubah. Maknanya di sini cuaca, iklim, dan air muka menjadi lain dan berbeda darikeadaan
ALIP BA TA | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Alip selalu tampil sederhana dengan ciri khas topi, kaus, celana cingkrang, terkadang dengan kopi dan rokoknya. Fenomena Alip Ba Ta mengingatkan saya akan mendiang Masmimar Mangiang—salah seorang jurnalis yang peduli terhadap bahasa Indonesia—yang pernah berpendapat tentang pengantarbangsaan (internasionalisasi) bahasaIndonesia.
BAHASA IKLAN
Lampung Post, 7 Sep 2011. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalamKOS, KONTRAK, SEWA
Lampung Post, 6 Apr 2011. Febrie Hastiyanto: Penulis. Tinggal di Tegal Jawa Tengah. KITA mengenal istilah yang berbeda untuk satu konteks pemanfaatan ruang dan bangun milik orang lain yang berbayar. Semasa kuliah dulu, sebagai mahasiswa rantau saya mondok di rumah seseorang. Jadilah saya disebut anak kos. Pada masa itu, awal tahun 2.000, kosditulis kost,
“DIKONTRAKAN” ATAU “DI KONTRAKKAN” Eko Endarmoko* (Kompas, 19 Agu 2017) Mungkin sekali cukup sering kita bersua dengan bentuk dikontrakan atau di kontrakkan. Kedua bentuk ini biasanya mengambil rupa plakat, tulisan di atas secarik kertas atau karton, dan ditempelkan di sisi depan sebuah rumah yang oleh pemiliknya hendak disewakan. Cara ungkap yang sebenarnya bermaksud kelak ditangkap oleh pembacanya sebagai PEMBAWA ACARA ATAU JURU ACARA Lampung Post, 22 Feb 2012. Ninawati Syahrul, Pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Pada awal 2012 saya menghadiri beberapa undangan resepsi pernikahan. Biasanya acara diatur dengan urutan yang rapi. Pada kesempatan seperti itu, biasanya ada orang yang bertugas membacakan urutan jalannya acara. Ada yang menarik perhatian saya berkenaan dengan penggunaan DIHADIAHI | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Ridha Kusuma Perdana*, Media Indonesia, 8 Nov 2015 "Penyerang Newcastle Aleksandar Mitrovic dihadiahi kartu merah oleh wasit seusai melakukan tekel berbahaya kepada bek Francis Coquelin." Itu merupakan sepenggal kalimat dari berita Arsenal kontra Newcastle, Agustus lalu. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kalimat tersebut, yang hanya menjelaskan pemain Newcastle SEKALI LAGI TENTANG HOAX Ahmad Sahidah*, Majalah Tempo, 27 Mar 2017 Heboh tentang hoax betul-betul makin menempatkan bahasa kita tak berdaya. Selain kamus tidak menyediakan padanan serupa yang terdiri atas empat huruf, ia menyebabkan ramai pengguna terperangkap pada pemahaman yang keliru. Lema tersebut dianggap berita tertulis yang menyebar di media sosial dan tidak didasari fakta. ALIP BA TA | RUBRIK BAHASATRANSLATE THIS PAGE Tendy K. Somantri (Majalah Tempo, 14 Nov 2020) Shady Shae, seorang pemuda berkulit hitam, berlari-lari kecil di bawah gerimis di salah satu sudut Kota London. Dia mencari orang-orang yang bersedia mengikuti program kuis singkat untuk ditayangkan di kanal YouTube-nya. “Today is Indonesia’s independence day,” ujarnya kepada pesertakuis jalanan itu.
HOAX ATAS HOAX
Kata ini disematkan untuk semua pengertian tentang “kabar bohong”, “berita palsu”, “berita rekayasa”, dan “fitnah”. Padahal hoax diciptakan dalam bahasa Inggris dengan pengertian yang tak serumit itu. Menurut filolog Robert Nares (1753-1829), kata hoax (dibaca hoks) mulai dipakai di Inggris pada abad ke-18. Dalam buku AGlossary
PERBEDAAN NAMUN, AKAN TETAPI, DAN TETAPI (TAPI) Kusnadi (Kompas.id, 5 Des 2020) Jika mencermati tulisan-tulisan yang terbit di media massa, ada kecenderungan penggunaan kata hubung tidak diperhatikan. Fakta yang sama sebetulnya dapat kita temukan juga pada artikel-artikel yang beredar di kalangan kampus. Barangkali karena masalah bahasa di seputar kita sudah terlalu banyak, urusan pemakaian kata hubung itu diabaikan.BAHASA IKLAN
Lampung Post, 7 Sep 2011. Fadhilatun Hayatunnufus, Pegawai Kantor Bahasa Provinsi Lampung Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalam PASCA, PASKA, SESUDAH, ATAU SETELAH? Lucia Dwi Puspita Sari (KOMPAS, 21 Nov 2020) Bentuk terikat pasca- sering muncul dalam tulisan di media massa dan media lainnya. Kata yang bermakna ’sesudah’ atau ’setelah’ ini kadang muncul pula dalam bentuk lain, yakni paska-. Kata yang terakhir ini muncul karena mengikuti ujaran orang yang belum mengetahui asal-usul pengucapan katapasca-.
CINA DAN CHINA
Pikiran Rakyat, 12 Jun 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Sebelum Ejaan yang Disempurnakan (EYD) diresmikan kita menulisnya "Tjina", sesudah EYD diresmikan kita menulisnya "Cina", karena "tj" diganti dengan "c". Akan tetapi sebagian dari orang Cina peranakan di Indonesia menganggap kata "Cina" itu mengandung penghinaan. Mereka lebih suka mempergunakan kata "Tionghoa" untukBANDUNG MAWARDI
Bandung Mawardi*, Majalah Tempo, 30 Jan 2017. Eko Endarmoko dalam Tesaurus Bahasa Indonesia (2006) menjelaskan: “Dibanding dengan jenis-jenis kamus lainnya yang banyak beredar, tesaurus atau kamus sinonim dalam bahasa Indonesia tampaknya lebih langka, dan yang adaitu
SISTEM BILANGAN BESAR KOMPAS, 27 Feb 2009. Anton M Moeliono. Munsyi; Guru Besar Emeritus Universitas Indonesia Anggaran belanja negara kita tahun ini menembus jumlah seribu triliun. Apakah satuan bilangan triliun merupakan bilangan yang terbesar? Ternyata tidak. Dalam sistem bilangan besar yang kita pakai sekarang di atas triliun (1012), masih ada kuadriliun (1015), kuintiliun (1018), sekstiliun BAHASA CIREBON DAN BAHASA INDRAMAYU Pikiran Rakyat, 23 Okt 2010. Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Tampaknya terhadap Perda No. 5 Tahun 2003 yang mengakui bahwa ada tiga bahasa daerah di Jawa Barat, yakni bahasa Sunda, bahasa Cirebon, dan bahasa Betawi, ada yang merasa tidak puas. Orang Indramayu ingin "bahasa Indramayu" dianggap sebagai bahasa daerah yang harus diajarkan juga di sekolah-sekolah formal di ‘INJURY TIME’ BUKAN PERPANJANGAN WAKTU Lampung Post, 5 Mei 2010. Yuliadi M.R.: Pemerhati bahasa, bekerja di Kantor Bahasa Provinsi Lampung. Di berbagai acara siaran langsung pertandingan sepak bola, kata injury time sering kita dengar. Sebagian orang, bahkan mungkin sebagian besar, mengartikan injury time sebagai perpanjangan waktu. Perpanjangan waktu dilakukan sebagai pengganti waktu yang "hilang" akibatRUBRIK BAHASA
KUMPULAN ARTIKEL RUBRIK BAHASA INDONESIA DARI BERBAGAI MEDIA MASSAMENU
Lanjut ke konten
* Beranda
* Ihwal
SOAL KLISE
28 April 2018
by Rubrik
Bahasa
_Eko Endarmoko (Kompas, 28 Apr 2018)_ Seorang kawan pada satu hari bertanya, kenapa kita mengeja _memprotes_, bukan _memrotes?_ Juga mengapa _mempertinggi,_ bukan _memertinggi?_ Ia berargumen, bila huruf /p/ di kedua bentuk setelah mendapat awalan /me-/ itu tidak melesap atau luluh menjadi /m/, bukankah itu berarti kaidah kpst dilaksanakan tidak secara konsisten? Ini adalah tanyaan yang sangat logis, dan sebenarnya cukup sederhana—sekalipun jawabannya saya kira tidak bisa dibilangsederhana.
Baca lebih lanjut → Posted in Eko Endarmoko,
Kompas
| 1 Komentar
|
JELI
21 April 2018
by Rubrik Bahasa
_L. Wilardjo (Kompas, 21 Apr 2018)_ Samsudin Berlian, yang dijuluki ”penggulat makna kata” oleh editor rubrik Bahasa, di Kompas terbitan Sabtu, 3 Maret 2018, agaknya terusik oleh frasa ”Agar Jaga Jarak Aman”
yang dipasang di sepanjang jalan tol oleh polisi lalu lintas (atau Dinas Perhubungan?). Baca lebih lanjut →Posted in Kompas
,
L. Wilardjo
| Tinggalkan komentar|
KEPUNAHAN BAHASA DAERAH BISA DICEGAH DENGAN KBBI9 April 2018
by Rubrik Bahasa
M. Paschalia Judith untuk Kompas Penyerapan kata-kata dari bahasa daerah ke Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI dapat mencegah kepunahan. Akan tetapi, penyesuaian pelafalan dan jumlah editor kamus menjadi tantangan strategi ini. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memverifikasi 652 bahasa daerah ditanah air.
Baca lebih lanjut →Posted in Kompas
,
PENULIS LAIN
| 3
Komentar
|
PASCAKEBENARAN
7 April 2018
by
Rubrik Bahasa
_Samsudin Berlian (Kompas, 7 Apr 2018)_ Ketika nyawa-Nya sedang ditimbang di ujung tanduk, antara bebas dan mati, Sang Guru ditanya sang hakim, “Apakah kebenaran itu?” Sang Guru diam saja. Mungkin Dia tahu, apa pun jawaban yang diberikan tidaklah berarti sebab keputusan, yakni keputusan politik, sudah selesai dijatuhkan sebelum pengadilan dimulai. Mungkin Sang Guru mafhum, di mata sang hakim dan massa penuduhnya, yang penting bukanlah kebenaran, melainkan pascakebenaran. Baca lebih lanjut →Posted in Kompas
,
Samsudin Berlian
| 1 Komentar
|
SALAH
31 Maret 2018
by Rubrik Bahasa
_Eko Endarmoko (Kompas, 31 Mar 2018)_ Media kita cukup sering memberitakan, tak jarang lengkap dengan gambar atau rekaman video berdurasi pendek, penjahat kelas kambing sedang digiring ke kantor polisi. Tanpa rompi oranye, mereka memperlihatkan bahasa tubuh yang menunjukkan ekspresi sangat malu dan digayuti rasaamat bersalah.
Baca lebih lanjut → Posted in Eko Endarmoko,
Kompas
| Tinggalkan komentar|
ANJING TANAH ANJING BENTALA24 Maret 2018
by Rubrik Bahasa
_André Möller (Kompas, 24 Mar 2018)_ Beberapa waktu yang lalu sebagian orang Indonesia kembali merayakan Tahun Baru Imlek. Media, rumah makan, dan pusat perbelanjaan pun tentu saja ikut heboh guna ikut meraih untung, seperti pada perayaan-perayaan yang lain. Mengingat perayaan Imlek secara terbuka baru diperbolehkan kembali pada waktu Gus Dur menjabat sebagai presiden, dan baru dikukuhkan sebagai hari libur nasional di bawah kepemimpinan Megawati, maka kenyataan bahwa Imlek semakin hadir di Indonesia adalah hal yang baik. Baca lebih lanjut → Posted in André Möller,
Kompas
| Tinggalkan komentar|
AGAR JAGA JARAK AMAN3 Maret 2018
by Rubrik Bahasa
_Samsudin Berlian (Kompas, 3 Mar 2018)_ Pesastra memperkaya dan memperluas kata dan budaya. Pefilsafat memperdalam dan memperuncing ungkapan dan makna. Pebahasa memolakan dan mempertajam sistem dan tata. Imajinasi dan logika, tradisi dan sistemisasi, semua berperan besar dalam evolusi bahasa yang hidup. Semakin aktif dan kreatif para pebahasa cerdas berhikmat, semakin efektif dan memesona bahasa itu menjadi. Tapi, karya berjuta cerdik cendekia dan bijak bestari tiadalah arti dibandingkan dengan sebaris sabda birokrat pada rakyat semesta. Baca lebih lanjut →Posted in Kompas
,
Samsudin Berlian
| 1 Komentar
|
BUMI DATAR DAN DUNIA PERSILATAN24 Februari 2018
by Rubrik Bahasa
_Eko Endarmoko (Kompas, 24 Feb 2018)_ Kredit Foto: Kompas/Wawan H. Prabowo Perbalahan yang sudah lama selesai dan tenggelam itu tempo hari bangkit lagi. Itulah perbantahan soal ”_bumi_ datar” versus ”_bumi_ bulat”. Bukannya mempersoalkan kembali pokok basi itu, saya tertarik pada sesuatu yang lebih menggelitik ini. Bila _bumi_ dan _dunia_ bersinonim, mengapa jarang sekali atau malah barangkali belum pernah kita temukan konstruksi ”_dunia_ datar” atau ”_dunia_bulat”.
Baca lebih lanjut → Posted in Eko Endarmoko,
Kompas
| Tinggalkan komentar|
ISTRI, PERMAISURI, DLL17 Februari 2018
by Rubrik Bahasa
_L. Wilardjo* (Kompas, 17 Feb 2018)_ Kredit Foto: Kompas/Aloysius B. Kurniawan Awal Februari ini di media ramai orang membicarakan revisi kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Ini wajar sebab ada pasal-pasal dalam RKUHP itu yang dirasa penting dan masih kontroversial. Pasal-pasal kontroversial yang menghadap-hadapkan pihak yang pro dengan pihak yang kontra itu ialah yang berkenaan dengan penghinaan kepada presiden dan—terlebih-lebih lagi—yang mengenai perzinaan. Baca lebih lanjut →Posted in Kompas
,
L. Wilardjo
| Tinggalkan komentar|
HANZI DAN IKONISITAS10 Februari 2018
by Rubrik Bahasa
_Yanwardi* (Kompas, 10 Feb 2018)_ Belum lama ini saya bertemu dengan Hermina Sutami, sinolog Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Saya mengajaknya berbincang-bincang ihwal ilmu bahasa. Sesuai dengan keahliannya, ia menyatakan akan menerapkan hanzi atau karakter Han secara praktis. Intinya, tanpa belajar bahasa Mandarin, kita bisa memahami makna suatu hanzi. Bagaimana bisa demikian? Saya terperangah. Baca lebih lanjut →Posted in Kompas
,
Yanwardi
| Tinggalkan komentar|
NAVIGASI TULISAN
← Tulisan sebelumnya Tulisan yang lebih lamaCari
BERLANGGANAN
Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan baru melalui surel.Daftarkan!
ARSIP
Arsip Pilih Bulan April 2018 (4) Maret 2018 (3) Februari 2018 (4) Januari 2018 (5) Desember 2017 (2) November 2017 (4) Oktober 2017 (4) September 2017 (5) Agustus 2017 (4) Juli 2017 (7) Juni 2017 (12) Mei 2017 (13) April 2017 (14) Maret 2017 (12) Februari 2017 (13) Januari 2017 (12) Desember 2016 (8) November 2016 (9) Oktober 2016 (8) September 2016 (8) Agustus 2016 (9) Juli 2016 (10) Juni 2016 (7) Mei 2016 (9) April 2016 (9) Maret 2016 (8) Februari 2016 (9) Januari 2016 (9) Desember 2015 (10) November 2015 (15) Oktober 2015 (17) September 2015 (15) Agustus 2015 (10) Juli 2015 (10) Juni 2015 (11) Mei 2015 (10) April 2015 (8) Maret 2015 (8) Februari 2015 (8) Januari 2015 (8) Desember 2014 (9) November 2014 (10) Oktober 2014 (10) September 2014 (12) Agustus 2014 (14) Juli 2014 (8) Juni 2014 (9) Mei 2014 (9) April 2014 (8) Maret 2014 (9) Februari 2014 (7) Januari 2014 (8) Desember 2013 (8) November 2013 (9) Oktober 2013 (8) September 2013 (9) Agustus 2013 (6) Juli 2013 (8) Juni 2013 (5) Mei 2013 (4) April 2013 (4) Maret 2013 (8) Februari 2013 (8) Januari 2013 (8) Desember 2012 (10) November 2012 (8) Oktober 2012 (3) September 2012 (3) Agustus 2012 (2) Juli 2012 (1) Juni 2012 (1) Mei 2012 (1) April 2012 (3) Maret 2012 (11) Februari 2012 (9) Januari 2012 (8) Desember 2011 (7) November 2011 (11) Oktober 2011 (13) September 2011 (12) Agustus 2011 (11) Juli 2011 (16) Juni 2011 (13) Mei 2011 (13) April 2011 (12) Maret 2011 (13) Februari 2011 (14) Januari 2011 (19) Desember 2010 (17) November 2010 (16) Oktober 2010 (18) September 2010 (13) Agustus 2010 (18) Juli 2010 (18) Juni 2010 (20) Mei 2010 (24) April 2010 (26) Maret 2010 (27) Februari 2010 (21) Januari 2010 (24) Desember 2009 (18) November 2009 (18) Oktober 2009 (19) September 2009 (6) Agustus 2009 (12) Juli 2009 (7) Juni 2009 (8) Mei 2009 (6) April 2009 (8) Maret 2009 (9) Februari 2009 (8) Januari 2009 (5) Desember 2008 (5) November 2008 (5) Oktober 2008 (4) September 2008 (2) Juni 2008 (1) Mei 2008 (1) April 2008 (1) Mei 2007 (1) April 2007 (1) Maret 2007 (2) Januari 2007 (1) Oktober 2006 (2) September 2005 (1) Juni 2005 (1) Maret 2005 (1) November 2004 (1) September 2004 (1) Juni 2004 (1) April 2004 (1) Januari 2004 (1) Desember 2003 (1) September 2003 (1) Mei 2000 (1)KATEGORI
* MENURUT PENERBIT
(1.166)
* Harian Haluan
(3)
* Intisari
(16)
* Kompas
(450)
* Lampung Pos
(100)
* LPDS
(7)
* Majalah Tempo
(433)
* Media Indonesia
(41)
* Pikiran Rakyat
(100)
* Republika
(2)
* Riau Pos
(14)
* MENURUT PENULIS
(976)
* Adang Iskandar
(4)
* Adian Saputra
(6)
* Agung Y. Achmad
(17)
* Agus Dermawan
(2)
* Agus R. Sarjono
(6)
* Agus Sri Danardana(13)
* Ahmad Sahidah
(31)
* Ajip Rosidi
(60)
* André Möller
(40)
* Anton Kurnia
(2)
* Anton M. Moeliono
(10)
* Arianto A. Patunru(10)
* Asep Juanda
(3)
* Ayu Utami
(5)
* Azhari Aiyub
(2)
* Bagja Hidayat
(11)
* Bambang Bujono
(5)
* Bambang Kaswanti Purwo(7)
* Bandung Mawardi
(32)
* Beni Setia
(5)
* Berthold Damshauser(9)
* Chairil Anwar
(6)
* Damiri Mahmud
(7)
* Diah Meutia Harum
(3)
* Dian Anggraini
(4)
* Dodi Ambardi
(8)
* Dony Tjiptonugroho(5)
* Eep Saefulloh Fatah(6)
* Eka Budianta
(2)
* Ekky Imanjaya
(5)
* Eko Endarmoko
(40)
* Encep Abdullah
(3)
* F. Moses
(2)
* F. Rahardi
(12)
* Fadhilatun Hayatunnufus(9)
* Febrie Hastiyanto
(12)
* Goenawan Mohamad
(2)
* Gustaaf Kusno
(3)
* Hairus Salim H.S.
(3)
* Hendri Yulius
(4)
* Henry Bachtiar
(3)
* Hermien Y. Kleden
(6)
* Holy Adib
(5)
* Husein Ja’far al-Hadar(5)
* Ibnu Burdah
(2)
* Imam Jahrudin Priyanto(8)
* Indra Tranggono
(3)
* J.S. Badudu
(5)
* Jajang C. Noer
(2)
* Jajang Jahroni
(2)
* Jos Daniel Parera
(4)
* Joss Wibisono
(12)
* K. Bertens
(4)
* Kasijanto Sastrodinomo(75)
* Kiki Zakiah Nur
(6)
* Kurnia J.R.
(22)
* Kurniawan
(2)
* L. Wilardjo
(4)
* Lie Charlie
(22)
* Marco Kusumawijaya(5)
* Mariana Amiruddin
(2)
* Meirisa Isnaeni
(3)
* Mulyo Sunyoto
(10)
* Nikolaos van Dam
(3)
* Ninawati Syahrul
(11)
* Oyos Saroso H.N.
(5)
* Putu Setia
(3)
* Putu Wijaya
(9)
* Qaris Tajudin
(18)
* Rainy M.P. Hutabarat(29)
* Ratih Rahayu
(5)
* Ridha Kusuma Perdana(6)
* Riko Alfonso
(5)
* Rocky Gerung
(3)
* Rohman Budijanto
(12)
* Roy Thaniago
(2)
* Saidi A. Xinnalecky(4)
* Salomo Simanungkalit(16)
* Samsudin Adlawi
(17)
* Samsudin Berlian
(61)
* Sapardi Djoko Damono(12)
* Sapto Nugroho
(2)
* Seno Gumira Ajidarma(16)
* Setyadi Setyapranata(4)
* Sitok Srengenge
(2)
* Sori Siregar
(13)
* Sunaryono Basuki Ks(4)
* Suprianto Annaf
(11)
* Sustiyanti
(3)
* T.D. Asmadi
(4)
* Taufik Ikram Jamil(6)
* Tendy K. Somantri
(3)
* Uu Suhardi
(8)
* Veven Sp. Wardhana(5)
* Wieke Gur
(3)
* Yanwardi
(20)
* Yuliadi M.R.
(8)
* Yusi Avianto Pareanom(2)
* Zen Hae
(13)
* PENULIS LAIN
(188)
TULISAN POPULER
*
Nuansa Makna
*
Pagi, Siang, Sore, dan Malam*
Turut Belasungkawa dan Berdukacita*
Silsilah
*
Bahasa Negara, Bahasa Nasional*
"Agamis" Apa Artinya?*
'Injury Time' bukan Perpanjangan Waktu*
Kesalahan "Daripada"*
Pengrajin atau Perajin*
Malpraktik atau Malapraktik?KOMENTAR
Menerjemahkan atau M… pada Menerjemahkan atau Menjinakkan… Sastra-Indonesia.com pada Menerjemahkan atau Menjinakkan… Menyerap Atmosfer Be… pada Blusukan, Bludusan, Tournee ItsDreams pada Demagogi Agung pada Radikal(-isme) jack pada Bahasa Negara, Bahasa Nas… Sistem Bilangan Besa… pada Sistem Bilangan Besar Pemadanan Idiom Ingg… pada Pemadanan Idiom Inggris Hadiah dan Kusala… pada Hadiah dan Kusala Hadiah dan Kusala…pada Piala Oscar?
Sebagai karya kompilasi, situs ini menggunakan lisensi Atribusi-Berbagi Serupa Creative Commons 3.0. Hak cipta tulisan
merupakan milik penulis dan/atau media yang dicantumkan pada setiapartikel.
Blog di WordPress.com. Do Not Sell My Personal InformationTema: Sundance oleh
WordPress.com .
Tuliskan ke
Batal
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka. Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie* Ikuti
*
* Rubrik Bahasa
* Sesuaikan
* Ikuti
* Mulai
* Masuk
* Laporkan isi ini
* Kelola langganan
* Ciutkan bilah ini
Details
Copyright © 2023 ArchiveBay.com. All rights reserved. Terms of Use | Privacy Policy | DMCA | 2021 | Feedback | Advertising | RSS 2.0