Are you over 18 and want to see adult content?
More Annotations
A complete backup of jurisconsultosuasdianos.blogspot.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of d-salud.blogspot.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of dobro-clinic.com
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of tepelna-cerpadla-pzp.cz
Are you over 18 and want to see adult content?
A complete backup of investmentguruindia.com
Are you over 18 and want to see adult content?
Favourite Annotations
A complete backup of crazycupcakefr13.blogspot.com
Are you over 18 and want to see adult content?
Mahjongg Solitaire | Mahjongg Solitaire Games
Are you over 18 and want to see adult content?
Wedding Invitations, Save the Dates, and Graduation Announcements | Paper Culture
Are you over 18 and want to see adult content?
Commission scolaire des Trois-Lacs
Are you over 18 and want to see adult content?
Finler Vergelijkt | Financiële & Economische Begrippen
Are you over 18 and want to see adult content?
Text
FOKUS SMA
SELASA, 21 OKTOBER 2014 TRI HITA KARANA DALAM AJARAN AGAMA HINDU TRI HITA KARANA DALAM AGAMA HINDU * LATAR BELAKANG HISTORIS. Istilah Tri Hita Karana pertama kali muncul pada tanggal 11 Nopember 1966, pada waktu diselenggarakan Konferensi Daerah l Badan Perjuangan Umat Hindu Bali bertempat di Perguruan Dwijendra Denpasar. Konferensi tersebut diadakan berlandaskan kesadaran umat Hindu akan dharmanya untuk berperan serta dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Kemudian istilah Tri Hita Karana ini berkembang, meluas, dan memasyarakat.* PENGERTIAN.
Secara leksikal Tri Hita Karana berarti tiga penyebab kesejahteraan. (Tri = tiga, Hita = sejahtera, Karana = penyebab). Pada hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara: * Manusia dengan Tuhannya. * Manusia dengan alam lingkungannya. * Manusia dengan sesamanya. * UNSUR- UNSUR TRI HITA KARANA. * Unsur- unsur Tri Hita Karana ini meliputi: * Sanghyang Jagatkarana.* Bhuana.
* Manusia
* Unsur- unsur Tri Hita Karana itu terdapat dalam kitab suci Bagawad Gita (III.10), berbunyi sebagai berikut: BAGAWAD GITA (III.10)ARTINYA :
Sahayajnah prajah sristwa pura waca prajapatih anena prasawisya dhiwan esa wo'stiwistah kamadhuk Pada jaman dahulu Prajapati menciptakan manusia dengan yadnya dan bersabda: dengan ini engkau akan berkembang dan akan menjadi kamadhukdari keinginanmu.
*
Dalam sloka Bhagavad-Gita tersebut ada nampak tiga unsur yang saling beryadnya untuk mendapatkan yaitu terdiri dari: Prajapati = Tuhan Yang Maha EsaPraja = Manusia
* PENERAPAN TRI HITA KARANA. * Penerapan Tri Hita Karana dalam kehidupan umat Hindu sebagaiberikut
* Hubungan antara manusia dengan Tuhannya yang diwujudkan denganDewa yadnya.
* Hubungan manusia dengan alam lingkungannya yang diwujudkan denganBhuta yadnya.
* Hubungan antara manusia dengan sesamanya diwujudkan dengan Pitra, Resi, Manusia Yadnya. * Penerapan Tri Hita Karana dalam kehidupan umat Hindu di Bali dapat dijumpai dalam perwujudan:1
Parhyangan
Parahyangan untuk di tingkat daerah berupa Kahyangan Jagat Di tingkat desa adat berupa Kahyangan desa atau Kahyangan Tiga Di tingkat keluarga berupa pemerajanatau sanggah
2
Pelemahan
Pelemahan di tingkat daerah meliputi wilayah Propinsi Bali Di tingkat desa adat meliputi "asengken" bale agung Di tingkat keluarga meliputi pekarangan perumahan3
Pawongan
Pawongan untuk di tingkat daerah meliputi umat Hindu di Bali Untuk di desa adat meliputi krama desa adat Tingkat keluarga meliputi seluruh anggota keluarga*
* NILAI BUDAYA.
Dengan menerapkan Tri Hita Karana secara mantap, kreatif dan dinamis akan terwujudlah kehidupan harmonis yang meliputi pembangunan manusia seutuhnya yang astiti bakti terhadap Sanghyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, cinta kepada kelestarian lingkungan serta rukun dan damaidengan sesamanya
Inti ajaran Asta Brata. Ajaran Astabrata pada awalnya merupakanajaran yang diberikan olah Rama kepada Wibisana. Ajaran tersebut terdapat dalamSerat Rama Jarwa Macapat, tertuang pada pupuh 27 Pankur, jumlah bait 35 buah.Pada dua pupuh sebelumnya diuraikan kekalahan Rahwana dan kesedihan Wibisana.Disebutkan, perkelahian antara Rahwana melawan Rama sangat dahsyat. Seluruh kesaktianRahwana ditumpahkan dalam perkelahian itu, namun tidak dapat menendingikesaktian Rama. Ia gugur olah panah Gunawijaya yang dilepaskan Rama. Melihatkekalahan kakaknya, Wibisana segera bersujud di kaki jasad kakaknya danmenangis penuh kesedihan. Rama menghibur Wibisana dengan memujikeutamaan Rahwana yang dengan gagah berani sebagai seorang raja yang gugur dimedan perang bersama balatentaranya. Oleh Rama, Raden Wibisana diangkat menjadiRaja Alengka menggantikan Rahwana. Rama berpesan agar menjadi raja yangbijaksana mengikuti delapan sifat dewa yaitu Indra, Yama, Surya, Bayu, Kuwera,Brama, Candra, dan Baruna. Itulah yang disebut denganAsthabrata.
Dalam lakon Wahyu Makutarama, Prabu Ramamenitis kepada Kresna untuk melestarikan Asta Brata dan menurunkannya kepadaArjuna. Setelah itu, Asta Brata diturunkan oleh Arjuna kepada Abimanyu danditeruskan kepada Parikesit yang kemudian menjadi Raja. Asta Brata adalah simbol alamsemesta. Arti harfiahnya “delapan simbol alam”, tetapi sejatinya menyiratkankeharmonisan sistem alam semesta. Pada hakikatnya kedelapan sifat tersebutmerupakan manifestasi keselarasan yang terdapat pada tata alam semesta yangdiciptakan Tuhan, dan manusia harus menyelaraskan diri dengan tata alam semesta kalau inginselamat dan terhindar malapetaka. Bila manusia, sebagai ciptaan Tuhan, bisaselaras dengan alam semesta, maka selaraslah kehidupannya. Delapan simbol alam itu adalah: bumi,geni, banyu, angin, srengenge, bulan, lintang, dan awan. Mengambil kedelapansimbol alam sebagai contoh, itu lah inti ajaran Asta Brata, sebagai pedomantingkah laku seorang raja, yang secara singkat dapat dirangkum sebagai: “Dapat memberikan kesejukan danketentraman kepada warganya; membasmi kejahatan dengan tegas tanpa pandangbulu; bersifat bijaksana, sabar, ramah dan lembut; melihat, mengerti danmenghayati seluruh warganya; memberikan kesejahteraan dan bantuan bagi warganyayang memerlukan; mampu menampung segala sesuatu yang datang kepadanya, baikyang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan; gigih dalam mengalahkan musuhdan dapat memberikan pelita bagi warganya.” 2. Beberapa versi rumusan Asta Brata a. Menurut Yasadipura I ((1729-1803 M)dari keraton Surakarta: -Asta Brata adalah delapan prinsipkepemimpinan sosial yang meniru filosofi/sifat alam, yaitu: 1. MAHAMBEG MRING KISMO (MENIRU SIFATBUMI) Seperti halnya bumi, seorang pemimpinberusaha untuk setiap saat menjadi sumber kebutuhan hidup bagi siapa pun. Diamengerti apa yang dibutuhkan oleh rakyatnya dan memberikan kepada siapa sajatanpa pilih kasih. Meski selalu memberikan segalanya kepada rakyatnya, diatidak menunjukkan sifat sombong/angkuh. 2. MAHAMBEG MRING WARIH (MENIRU SIFAT AIR) Seperti sifat air, mengalir dari tinggi ketempat yang lebih rendah dan sejuk/dingin. Seorang pemimpin harus bisa menyatudengan rakyat sehingga bisa mengetahui kebutuhan riil rakyatnya. Rakyat akan merasa sejuk, nyaman, aman, dan tentrambersama pemimpinnya. Kehadirannya selalu diharapkan oleh rakyatnya. Pemimpindan rakyat adalah mitra kerja dalam membangun persada tercinta ini. Tanparakyat, tidak ada yang jadi pemimpin, tanpa rakyat yang mencintainya, tidak adapemimpin yang mampu melakukan tugas yang diembannya sendirian. 3. MAHAMBEG MRING SAMIRONO (MENIRU SIFATANGIN) Seperti halnya sifat angin, dia ada dimana saja/tak mengenal tempat dan adil kepada siapa pun. Seorang pemimpin harusberada di semua strata/lapisan masyarakatnya dan bersikap adil, tak pernahdiskriminatif (membeda-bedakan). 4. MAHAMBEG MRING CONDRO (MENIRU SIFATBULAN) Seperti sifat bulan, yang terang dansejuk. Seorang pemimpin mampu menawan hati rakyatnya dengan sikap keseharianyang tegas/jelas dan keputusannya yang tidak menimbulkan potensi konflik.Kehadiran pemimpin bagi rakyat menyejukkan, karena aura sang pemimpin memancarkankebahagiaan dan harapan. 5. MAHAMBEG MRING SURYO (MENIRU SIFATMATAHARI) Seperti sifat matahari yang memberi sinarkehidupan yang dibutuhkan oleh seluruh jagat. Energi positif seorang pemimpindapat memberi petunjuk/jalan/arah dan solusi atas masalah yang dihadapirakyatnya. 6. MAHAMBEG MRING SAMODRA (MENIRU SIFATLAUT/SAMUDRA) Seperti sifat lautan, luas tak bertepi,setiap hari menampung apa saja (air dan sampah) dari segala penjuru, danmembersihkan segala kotoran yang dibuang ke pinggir pantai. Bagi yang memandanglaut, yang terlihat hanya kebeningan air dan timbulkan ketenangan. Seorangpemimpin hendaknya mempunyai keluasan hati dan pandangan, dapat menampung semuaaspirasi dari siapa saja, dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dan pengertianterhadap rakyatnya. 7. MAHAMBEG MRING WUKIR (MENIRU SIFATGUNUNG) Seperti sifat gunung, yang teguh dankokoh, seorang pemimpin harus memiliki keteguhan-kekuatan fisik dan psikisserta tidak mudah menyerah untuk membela kebenaran maupun membela rakyatnya.Tetapi juga penuh hikmah tatkala harus memberikan sanksi. Dampak yangditimbulkan dengan cetusan kemarahan seorang pemimpin diharapkan membawakebaikan seperti halnya efek letusan gunung berapi yang dapat menyuburkantanah. 8. MAHAMBEG MRING DAHONO (MENIRU SIFATAPI) Seperti sifat api, energi positif seorangpemimpin diharapkan mampu menghangatkan hati dan membakar semangat rakyatnyamengarah kepada kebaikan, memerangi kejahatan, dan memberikan perlindungankepadarakyatnya.
b. Menurut Serat Aji Pamasa (Pedhalangan)karya Raden Ngabehi Rangga Warsita. Pemimpin dituntut ngerti, ngrasa, dannglakoni (Tri-Nga) 8 (delapan) watak alam. Hasta berarti delapan, brata berartilaku atauwatak.
1. Watak Surya atau srengenge (matahari);sareh sabareng karsa, rerehririh ing pangarah.
2. Watak Candra atau rembulan (Bulan);noraga met prana, sareh sumeh ing netya, alusing budi jatmika, prabawa srepingbawana. 3. Watak Sudama atau lintang (Bintang);lana susila santosa, pengkuh lan kengguh andriya. Nora lerenging ngubaya, datanlemeren ing karsa. Pitayan tan samudana, setya tuhu ing wacana, asring umasungwasita. Sabda pandhita ratu tan kena wola wali. 4. Watak Maruta atau angin (Udara yangbergerak); teliti setiti ngati-ati, dhemen amariksa tumindake punggawa kanthi caraalus. 5. Watak Mendhung atau mendhung (Awanhujan); bener sajroning paring ganjaran, jejeg lan adil paring paukuman. 6. Watak Dahana atau geni atau latu (Api);dhemen reresik regeding bawana, kang arungkut kababadan, kang apatengpinadhangan. 7. Watak Tirta atau banyu atau samodra(Air); tansah paring pangapura, adil paramarta. Basa angenaki krama tumrapingkawula. 8. Watak pratala atau bumi atau lemah(Tanah); tansah adedana lan karem paring bebungah marang kawula. c. Menurut lakon Wahyu Makutharama, diajarkanoleh Begawan Kesawasidi (Prabu Kresna) kepada Raden Arjuna, sebagai berikut: 1. “kapisan bambege surya, tegese sarehing karsa, derenging pangolah nora daya-daya kasembadan kang sinedya. Prabawanemaweh uriping sagung dumadi, samubarang kang kena soroting Hyang Surya noradaya-daya garing. Lakune ngarah-arah, patrape ngirih-irih, pamrihe lamun sarwasareh nora rekasa denira misesa, ananging uga dadya sarana karaharjaning sagungdumadi. 2. Kapindho hambege candra yaiku rembulan,tegese tansah amadhangi madyaning pepeteng, sunare hangengsemake, lakune bisaamet prana sumehing netya alusing budi anawuraken raras rum sumarambah marangsaisining bawana. 3. Katelu hambeging kartika, tegese tansahdadya pepasrening ngantariksa madyaning ratri. Lakune dadya panengeraningmangsa kala, patrape santosa pengkuh nora kengguhan, puguh ing karsa pitayatanpa samudana, wekasan dadya pandam pandom keblating sagung dumadi. 4. Kaping pate hameging hima, tegesehanindakake dana wesi asat; adil tumuruning riris, kang akarya suburngrembakaning tanem tuwuh. Wesi asat tegese lamun wus kurda midana ing gunturwasesa, gebyaring lidhah sayekti minangka pratandha; bilih lamun ala antukpidana, yen becikantuk nugraha.
5. Kalima ambeging maruta, werdine tansahsumarambah nyrambahi sagung gumelar; lakune titi kang paniti priksa patrapehangrawuhi sakabehing kahanan, ala becik kabeh winengku ing maruta. 6. Kaping nem hambeging dahana, lirepakartine bisa ambrastha sagung dur angkara, nora mawas sanak kadang pawongmitra, anane muhung anjejegaken trusing kukuming nagara. 7. Kasapta hambeging samodra, tegesejembar momot myang kamot, ala becik kabeh kamot ing samodra; parandene noranana kang anabet. Sa-isene maneka warna, sayekti dadya pikukuh hamimbuhisantosa. 8. Kaping wolu hambeging bantala, werdineila legawa ing driya; mulus agewang hambege para wadul. Danane hanggeganjarmyang kawula kang labuh myang hanggulawenthah. C. NILAI DAN TELADAN A. RELEVANSI ASTA BRATA DENGAN AJARANSERUPA DI DUNIA INTERNASIONAL. Ada banyak rumusan Asta Brata. Bahkan,pernah dijadikan pelajaran wajib di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). Apakah ajaran ini bersifat Universal,dalam arti tidak hanya dihayati bangsa Indonesia saja? Ternyata, memang benar. Ajaran Asta Bratabersifat Universal, dikenal pula di belahan dunia yang lain, walau pun berbedasebutan dan rumusannya. Berupa apa sifat ajaran Universalnya? Yaitu, bahwa manusia harus hidup selarasdengan alam. Di Negeri China, Korea, dan Jepang dikenal“Fengshui” (harfiahnya Angin dan Air), yang berlandaskan teori lima proses:Logam, Kayu, Tanah, Air, dan Api. Di anak benua India, dikenal pula Teori 5Unsur: Api, Tanah, Air, Udara (Angin) dan Ruang. Mengapa hanya lima? Berarti ajaran AstaBrata lebih lengkap? Ternyata, tidak sesederhana itu. Perhatikan, adakah unsur “Ruang” dalamajaran Asta Brata? Tanpa ruang, di manakah ke unsur-unsuralam itu berada? Makna: Tidak semua yang terlihat berbedaitu benar-benar berbeda. Perluaslah wawasan kita untuk bisa melihat, bahwa adakesamaan diantara perbedaan.
B. ESENSI MAKNA ASTA BRATA Asta Brata bukan hanya berlaku bagi parapemimpin saja. Setiap manusia, seyogyanya mengamalkannya, dalam arti “hidupselaras dengan alam”, dan “menjalankan peran yang diembannya, sehingga memberimanfaat bagi sesama”. Seorangpemimpin yang tidak mampu melaksanakan Asta Brata bagai raja tanpa mahkota.Sebaliknya, rakyat jelata yang dalam hidupnya mampu melaksanakan Asta Brata,berarti ia adalah rakyat jelata yang bermahkota, dialah manusia yang luhur budipekertinya. ==================================================================================== Dalam Tantri Kamandaka, si gajah yang besar dan kuat namun angkuh, mati dibunuh oleh persekutuan si burung siung, lalat dan katak. Persekutuan dan persatuan merupakan suatu kekuatan yang maha besar sehingga akan mampu menumbangkan kekuatan sebesar apapun. Penguasa-penguasa di Bali jaman dahulu rupa-rupanya memaklumi hal ini sehingga beliau melaksanakan strategi menggalang persatuan rakyat dalam wilayahnya. Warga-warga disatukan, dipersaudarakan dengan menyatukan pura kawitannya dalam satu kompleks pura dengan pura raja dan menyebut mereka wargi sang raja. Pada hari-hari tertentu wargi-wargi itu bertemu di Pura, yang menggalang rasa kelompok dan rasa bakti kepada raja. Namun dalam hal ini raja harus cerdik melaksanakan segala upaya mempersatukan rakyatnya. Dalam sastra Jawa Kuno dikatakan bahwa Raja harus melaksanakan taktik Catur Upaya Sandhi, yaitu Sama, Beda, Dana dan Danda. Diatas pundak seorang pemimpin terletak tanggung jawab yang berat. Ditangan pemimpin tergenggam nasib segenap rakyat atau kelompok yang dipimpinnya. Nasehat Rama kepada Wibhisana dalam Kekawin Ramayana (XXIV, 51-61) yang disebut Asta Brata merupakan cerita pemimpin yang ideal. Asta Brata itu sesungguhnya ajaran dari Manawa Dharmasastra VII.3-4 yang digubah dalam bentuk yang indah sehingga menjadi populer di Indonesia. Adapun terjemahan isi dari Astabrata dalam Kekawin Ramayana adalah: “DAN IA DISURUH UNTUK MENGHORMATINYA, KARENA IDA BHATARA ADA PADA DIRINYA, DELAPAN BANYAKNYA BERKUMPUL PADA DIRI SANG PRABHU, ITULAH SEBABNYA IA AMAT KUASA TIADA BANDINGNYA. HYANG INDRA, YAMA, SURYA, CANDRA, BAYU, KUWERA, BARUNA, AGNI, DEMIKIAN DELAPAN JUMLAHNYA, BELIAU-BELIAU ITULAH SEBAGAI PRIBADI SANG RAJA, ITULAH SEBABNYA DISEBUT ASTA BRATA” 1. Indra brata, Sang Hyang Indra usahakan pegang, Ia menjatuhkan hujan menyuburkan bumi, inilah hendaknya engkau contoh lndrabrata, sumbangan-sumbanganmu itulah bagaikan hujan membanjirirakyat.
2. Yamabrata menghukum segala perbuatan jahat, ia memukul pencuri sampai mati, demikianlah engkau ikut memukul perbuatan jahat, setiap yang merintangi usahakan musnahkan. 3. Bhatara Surya selalu menghisap air, tiada rintangan, pelan-pelan olehnya, demikianlah engkau mengambil penghasilan, tiada cepatcepat demikian Surya Brata. 4. Sasi Brata adalah menyenangkan rakyat semuanya, perilaku lemah lembut tampak, senyummu manis bagaikan amerta, setiap orang tua dan pendeta hendaknya engkau hormati. 5. Bagaikan anginiah engkau waktu mengamati perangai orang, hendaklah engkau mengetahui pikiran rakyat semua, dengan jalan yang baik sehingga pengamatanmu tidak kentara, inilah Bayu brata, tersembunyi namun mulia. 6. Nikmatilah hidup dengan nikmat, tidak membatasi makan dan minum, berpakaian dan berhiaslah, yang demikian disebut Dhanabratapatut diteladani.
7. Bhatara Baruna memegang senjata yang amat beracun berupa Nagapasa yang membelit, itulah engkau tiru Pasabrata, engkau mengikatorang-orang jahat.
8. Selalu membakar musuh itu perilaku api, kejammu pada musuh itu usahakan, setiap engkau serang cerai berai dan lenyap, demikianlah yang disebut Agnibrata. Dari uarian-uraian diatas jelas menunjukkan bahwa tujuan raja memimpin negaranya ialah untuk menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya. Tuntunan Niti dan hukum menjadi pedoman bagi sang pemimpin. “SAKANIKANG RAT KITA YAN WENANG MANUT, MANUPADESA PRIHATAH RUMAKSA YA, KSAYA NIKANG PAPA NAHAN PRAYOJANA, JANANURAGADI TUWI KAPANGGUHA.Artinya:
TIANG NEGARALAH ENGKAU JIKA BISA MENGIKUTI PETUNJUK-PETUNJUK HUKUM MANU (MANAWA DHARMASASTRA) USAHAKAN PEGANG HILANGNYA PENDERITAAN ITULAH TUJUANNYA CINTA ORANG TENTU AKAN KITA JUMPAI. Diposting oleh Unknowndi 05.11
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!
Berbagi
ke Twitter
Berbagi
ke Facebook
Bagikan
ke Pinterest
BAHASA JERMAN SEMERTER 1 KELAS X Ø BEGEU UNG (BERTEMU) GUTEN MORGEN À SELAMAT PAGI GUTEN TAG À SELAMAT SIANG GUTEN ABEND À SELAMAT SORE / MALAM GUTE NACHT À SELAMAT MALAM, SELAMAT TIDUR SELAMAT BERPISAH DI MALAMHARI
HALLO !
HI !
SERVUS (JERMAN SELATAN) GRUEZI ! / GRUSS DICH (SWISS) MOIN ! (JERMAN UTARA) Ø VERABSCHIEDUNG (BERPISAH) Ü AUF WIEDESEHEN À SAMPAI JUMPA LAGI (FORMAL)Ü TSCHUSS ! BYE!
Ü BIS DANN ! À SAMPAI JUMPALAGI (TIDAK LAMA LAGI KITA AKANBERTEMU)
Ü AUF WIEDERHOREN À UNTUK DITELEPON Ø MENANYAKAN KABAR DAN MENJAWABNYA : A: HALLO, WIE GEHT’S ? ( APA KABAR ) B: DANKE, GUT. UND DIR? (TERIMAKASIH , BAIK DAN KAMU? ) A: GUT, DANKE (BAIK, TERIMKASIH) *WIE GEHT’S À DIR (KAMU) – EUCH? (KALIAN) – IHNEN (ANDA) Kalo kita sudah akrab boleh memanggil dengan saling memanggil kamu asalkan sudah akrab dan saling setuju. Konnen wir uns duzen ? dengan kamu ! SIZEN = UNTUK MEMANGGIL DENGAN ANDAØ RESPON :
1. GUT DANKE -- PRIMA, DANKE ( BAIK) 2. SEHR GUT, DANKE (SANGAT BAIK) SUPER, DANKE (SUPER BAIK) 3. NETRAL : ES GEHT MIR SO, DANKE : NICHT GUT, DANKE > GALAU ADAA MASALAH : NICHT WOHL, DANKE À TIDAK SEHAT LAUNE = SUASANA HATI ICH HABE SCHLECHTE LAUNEØ PENYAKIT
BATUK À HUSTEN PILEK = SCHNUPFEN FLU = GRIPPE SAKIT PERUT = BAUCHSCHMERZEN SAKIT GIGI = ZAHNSCHMERZEN SAKIT KEPALA = KOPFSCHMERZEN SAKIT MAAG = SPDBRENNEN – GESCHWUR DEMAM = FIEBER DIARY = DURCHFALL SAKIT TENGGOROKAN = HALSSCHMERZEN PUSING = KOPFSCHMERZEN HABEN PATAH HATI = GEBROCHENEN HERZEN SAKIT MATA = ENTZUDENTE AUGEN GALAU / KESAL = VERSTIMMUNG Ø UNGKAPAN UNTUK MENANYAKAN SAKIT : Ø MIR GEHT ES NICHT GUT > SAYA SEDANG TIDAK SEHAT Ø MIR IT NICHT GUT > SAYA SEDANG MERASA TIDAK OKE Ø RESPON : GUTE BESSERUNG ! (SEMOGA LEKAS SEMBUH) ES TUT MIR LEID ( I’M SO SORRY)ES GET = BIASA SAJA
Ø UNTUK MENANYAKAN SAKIT : - WAS IST LOS ? ( APA YANG TERJADI) - ICH HABE KOPFSCHMERZEN Ø W- FRAGE = KATA TANYA W1. WER À SIAPA
2.WO À DIMANA
3. WOHER À DARIMANA4. WIE À BAGAIMANA
5. WARUM À MENGAPA
6. WAS À APA
7. WANN À KAPAN
À MENANYAKAN NAMA : - WIE HE T DU ? - WE BIST DU ? - WIE IST DEIN NAME ? ( = SS UNTUK KAMU ) À MENANYAKAN NAMA ORANG YANG LEBIH TUA : - WIE HEI EN SIE ? - WER SIND SIE ? - WIE IST IHR NAME ? ( =SS UTNUK YANG LEBIH TUA)ÀMENJAWAB NAMA :
- MEIN NAME IST YOAN - ICH HEI E MELY - ICH BIN ALDI À MENANYAKAN ALAMAT / TEMPAT TINGGAL : - WO WOHNST DU ? - WO WOHNEN SIE ? - WIE IST DEINE ADRESSE ? - WIE IST IHRE ADRESSE ? ÀMENJAWAB ALAMAT/ TEMPAT TINGGAL : - ICH WOHNE IN MATARAM - ICH WOHNE IN DER PRAMUKA STRASSE NUMMER3(DREI) X MATARAM
- MEINE ADRESSE IST PRAMUKA STRASSE NUMMER3(DREI) X MATARAM
ÀAPAKAH SEORANG TINGGAL DI ? ILUH, WOHNST DU IN PAGUTAN (-) NEIN, ICH WOHNE IN MATARAM(-) NEIN
(+) JA
ÀMENANYAKAN ASAL SESEORANG ? - WOHNE KOMMST DU ? - WOHNE BIST DU ? - WOHER KOMMEN SIE ? - WOHER SIND SIE ?ÀMENANYAKAN UMUR :
- WIE ALT BIST DU ? ( KAMU ) DU-WIE-ALT-BIST - WIE ALT SIND SIE ? ( ORANG YANG BIH TUA )ÀMENJAWAB :
- ICH BIN (FUNFZEHN ) JAHRE ALT - ICH BIN AUCH 15 JAHRE ALT - ARI, BIST DU 15 JAHRE ALT ? (-) NEIN, ICH BIN14 JAHRE ALT
ÀMENANYAKAN PEKERJAAN : - WAS MACHST DU / WAS MACHEN SIE ?ÀMENJAWAB :
- CEWEK = ICH BIN SCHULERIN - COWOK = ICH BIN SCHULER - ICH GEHE IN DIE SMAN 5 MATARAM Diposting oleh Unknowndi 05.06
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!
Berbagi
ke Twitter
Berbagi
ke Facebook
Bagikan
ke Pinterest
NILAI-NILAI YADNYA DALAM EPOS RAMAYANA Materi kelas X SMTR 1 selamat mempelajari ^^ Om swastiastu awhignam astu kami membahas materi tentang nilai – nilai yadnya yang terkandung dalam cerita Ramayana DALAM RAMAYANA DIKISAHKAN RAJA DASARATHA MELAKSANAKAN HOMA YADNYA UNTUK MEMOHON KETURUNAN. BELIAU MEMINTA RSI RESYASRENGGA SEBAGAI PUROHITA UNTUK MELAKUKAN PEMUJAAN KEPADA DEWA SIWA DALAM UPACARAAGNIHOTRA.
penjelasan :
PUROHITA ADALAH PENDETA HOMA YADNYA ATAU SERING DISEBUT AGNIHOTRA agnihotra berasal dari kata sansekerta dimana terdiri dari dua kata yaitu agni dan hotra. Agni adalah api dan hotra adalah penyucian. Jadi Agnihotra dalam pengertian leksikal yang dimaksud persembahan suci kepada Sang Hyang Agni (api suci) teristimewa adalah persembahan susu, minyak susu dan susu asam. Ada dua macam Agnihotra yaitu yang dilakukan secara rutin (konstan) umumnya 2 kali sehari pagi dan sore (nitya atau nityakāla) dan Agnihotra yang dilakukan secara insidental (kāmya atau naimitikakāla). Secara umum semua yadnya dalam veda mempunyai arti sama yaitu agnihotra. Sebab pengertian yadnya dalam veda adalah persembahan yang dituangkan ke dalam api suci. Api suci yang dimaksud adalah api yang dihidupkan dan dikobarkan dalam kunda. Kunda adalah lambing pengorbanan. PURANA adalah bagian dari kesusastraan Hindu yang memuat mitologi, legenda, dan kisah-kisah zaman dulu. Kata Purana berarti sejarah kuno atau cerita kuno. Ada 18 kitab Purana yang terkenal dengan sebutan “Mahapurana”. Penulisan kitab-kitab Purana diperkirakan dimulai pada tahun 500 SM. Salah satunya dari 18 kita purana atau MAHAPURANAyaitu Agnipurana.
NILAI PANCA YADNYA YANG TERKANDUNG DALAM CERITA RAMAYANA1. DEWA YADNYA
adalah yadnya yang dipersembahkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa beserta seluruh manifestasinya. Dalam cerita Ramayana banyak terurai hakikat dewa yadnya dalam perjalanan kisahnya. Seperti pelaksanaan Homa Yadnya (agnihotra) yang dilaksanakan oleh prabu Dasaratha. Upacara ini dimaknai sebagai upaya penyucian melalui perantara dewa agni. Jika istadewatanya bukan dewa agni, sesuai dengan tujuan yajamana, maka upacara ini dinamai homa yadnya. Istilah lainnya HAWANA DAN HUTA mengingat para dewa diyakini sebagai penghuni svahloka, maka sudah selayaknya yadnya yang dilakukan umat manusia melibatkan sirkulasi langit dan bumi.2. PITRA YADNYA
upacara ini bertujuan untuk menghormati dan memuja leluhur. Kata pitra bersinonim dengan Pita yang artinya ayah atau dalam pengertian yang lebih luas yaitu orang tua. Sebagai umat manusia yang beradab, hendaknya selalu berbakti kepada orang tua, karena menurut agama hindu hal ini adalah salah satu bentuk yadnya yang utama. Betapa durhakanya seseorang apabila berani dan tidak bisa menunjukkan rasa baktinya kepada orang tua sebagai pitra. Seperti dalam Ramayana, dimana sri rama sebagai tokoh utama dengan segenap kebijaksanaan, kepintaran dan kegagahan tetap menunjukkan rasa bakti yang tinggi terhadap orangtuanya.
Dari kutipan lontar tersebut tampak jelas nilai pitra yadnya yang termuat dalam epos Ramayana demi memenuhi janji orang tuanya (Raja Dasaratha), sri rama Laksmana dan dewi Sita mau menerima perintah dari sang Raja Dsaratha untuk pergi hidup di hutan meninggalkan kekuasaannya sebagai raja di Ayodhya. Walaupun itu bukan merupakan keinginan Raja Dasaratha dan hanya sebagai bentuk janji seorang raja terhadap istrinya Dewi Kaikeyi, Sri Rama secara tulus dan ikhlas menjalankan perintah orang tuanya tersebut. Bersana istri dan adiknya Laksmana hidup mengembara di hutan selama bertahun-tahun. Betapa kuat , pintar dan gagahnya sorang anak hendaknya selalu mampu menunjukkan sujud baktinya kepada orang tua atas jasnya telah memelihara dan menghidupi anak tersebut.3. MANUSA YADNYA
Dalam rumusan kitab suci veda dan sastra Hindu lainnya, Manusa Yadnya atau Nara Yadnya itu adalah memberi makan pada masyarakat (maweh apangan ring Kraman) dan melayani tamu dalam upacara (athiti puja). Namun dalam penerapannya di Bali, upacara Manusa yadnya tergolong sarira samskara. Inti sarira samskara adalah peningkatan kualitas manusia. Manusa yadnya di Bali dilakukan sejak bayi masih berada dalam kandungan upacara pawiwahan atau upacara perkawinan. Pada cerita Ramayana juga tampak jelas bagaimana nilai Manusa Yadnya yang termuat di dalam uraian kisahnya. Hal ini dapat dilihat pada kisah yang menceritakan Sri Rama mempersunting Dewi Sita.4. RSI YADNYA
itu adalah menghormati dan memuja Rsi atau pendeta. Dalam lontar Agastya Parwa disebutkan, Rsi Yadnya ngaranya kapujan ring pandeta sang wruh ring kalingganing dadi wang, artinya Rsi yadnya adalah berbakti pada pendeta dan pada orang yang tahu hakikat diri menjadi manusia. Dengan demikian melayani pendeta sehari-hari maupun saat-saat beliau memimpin upacara tergolong Rsi Yadnya. Pada kisah Ramayana, nilai-nilai Rsi Yadnya dapat dijumpai pada beberapa bagian dimana para tokoh dalam alur ceritanya sangat menghormati para Rsi sebagai pemimpin keagamaan, penasehat kerajaan, dan guru kerohanian.5. BHUTA YADNYA
upacara ini lebih diarahkan pada tujuan untuk nyomia butha kala atau berbagai kekuatan negative yang dipandang dapat mengganggu kehidupan manusia. Bhuta yadnya pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan butha kala menjadi butha hita. Butha hita artinya menyejahterakan dan melestarikan alam lingkungan (sarwaprani) upacara butha yadnya yang lebih cenderung untuk nyomia atau mendamaikan atau menetralisir kekuatan-kekuatan negative agar tidak mengganggu kehidupan umat manusia dan bahkan diharapkan membantu umat manusia. Nilai-nilai bhuta yadnya juga Nampak jelas pada uraian kisah epos Ramayana, hal ini dapat dilihat pada pelaksanaan Homa Yadnya sebagai yadnya yang utama juga diiringi dengan ritual Bguta Yadnya untuk menetralisir kekuatan negative sehingga alam lingkungan menjadisejahtera.
terimakasih semoga semua ini makin bermanfaat :) Diposting oleh Unknowndi 05.04
Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!
Berbagi
ke Twitter
Berbagi
ke Facebook
Bagikan
ke Pinterest
Postingan Lama
Beranda
Langganan: Postingan (Atom)MENGENAI SAYA
* Unknown
Lihat profil lengkapkuENTRI POPULER
*
HAKEKAT FISIKA DAN CONTOH PRODUK FISIKA ( PENGERTIAN,FUNGSI DANPRINSIP KERJA)
“TUGAS FISIKA” ~TENTANG HAKEKAT FISIKA~ DISUSUN OLEH : NAMA ANGGOTA KELOMPOK ...*
nilai-nilai yadnya dalam epos ramayana Materi kelas X SMTR 1 selamat mempelajari ^^ Om swastiastu awhignam astu kami membahas materi tentang nilai – nilai yadnya yangt...
*
Perkembangan Pengelompokan Unsur-unsur om swastiastu awignam astu namah sidam J Saya disini sebagi siswa yang baru kelas satu di SMAN 5 MATARAM, saya ingin berbagi ilmutentan...
*
GEOGRAFI KELOMPOK
GEOGRAFI 2 Ketua Kelompok : Ni Luh Putu Yuniantari ( X MIA 6 ) Anggota : Nadiya Melani Widhi ...*
Bahasa Jerman Semerter 1 kelas X Ø Begeu ung (bertemu) Guten Morgen à Selamat Pagi Guten Tag à selamat siang GUten Abend à selamat sore / malam Gute Nacht...
*
BIOLOGI MID
Ø Sejarah virus Adolft meyer (Jerman) pada tahun 1883 menyelidiki penyakit yang menyebabkan bintik - bintik kuningpada daun t...
*
KIMIA MID
Perkembangan teori atom · Democritus Menjelaskan dan percaya bahwa semua materi (zat) tersusun dari partikel yangsangat keci...
*
ASAM YANG UMUM KITA TEMUKAN DIRUMAH Asam yang Umum Kita Temukan di Rumah Nama Kimia Rumus Molekul Nama Pasaran/Kegunaan asam hi...*
TRI HITA KARANA DALAM AJARAN AGAMA HINDU Tri Hita Karana dalam Agama Hindu Latar belakang historis. Istilah Tri Hita Karana pertama kali muncu...*
perkenalan diri :)
hay teman-temanku sesama suka ngeblog atau teman-teman yang berkunjung, aku ingin mempernalkan Blogku FOKUS SMA dan disini akubaru memasuk...
ARSIP BLOG
* ▼ 2014 (10)
* ▼ Oktober (6) * TRI HITA KARANA DALAM AJARAN AGAMA HINDU * Bahasa Jerman Semerter 1 kelas X * nilai-nilai yadnya dalam epos ramayana* GEOGRAFI KELOMPOK
* BIOLOGI MID
* KIMIA MID
* ► September (3) * ► Agustus (1)PERHATIAN
Terimakasih atas kunjungan kalian ke blog saya . kunjungi juga blog saya yang satuan DANSU^_^ TOTAL TAYANGAN HALAMAN94,028
Tema Kelembutan. Gambar tema oleh Nic_Taylor.
Diberdayakan oleh Blogger .Details
Copyright © 2024 ArchiveBay.com. All rights reserved. Terms of Use | Privacy Policy | DMCA | 2021 | Feedback | Advertising | RSS 2.0